17 January 2025

Alergi Dingin Saat Hamil: Gejala dan Cara Mengatasinya

Apakah Moms pernah mengalaminya?
placeholder
Artikel ditulis oleh Gifari Zakawali
Disunting oleh Widya Citra Andini

Alergi dingin saat hamil merupakan salah satu gangguan kesehatan yang bisa terjadi selama kehamilan.

Dilansir dari Healthline, kehamilan dapat menyebabkan munculnya gejala alergi, termasuk bersin, batuk, hidung meler dan gatal, serta dapat memengaruhi pernapasan.

Tidak terkecuali dengan alergi dingin saat hamil. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui penyebab, gejala, dan cara mengatasinya.

Whatsapp channel

Join Whatsapp Channel Orami untuk dapat info terupdate!

Mengapa Ibu Hamil Sering Kedinginan?

Kehamilan membawa banyak perubahan dalam tubuh, Moms. Salah satunya adalah sering merasa kedinginan.

Ternyata hal ini disebabkan oleh beberapa faktor fisiologis dan hormonal. Yuk, kita bahas satu per satu!

1. Perubahan Metabolik

Selama hamil, tubuh Moms bekerja ekstra keras untuk mendukung si Kecil.

Melansir dari Brilliant Births, Aktivitas metabolisme meningkat, dan ini sebenarnya membantu menghasilkan panas.

Tapi terkadang, tubuh justru merasa lebih dingin, terutama saat Moms sedang diam atau tidak banyak bergerak.

2. Fluktuasi Hormonal

Menurut Medical News Today, kadar hormon progesteron yang meningkat selama kehamilan berfungsi untuk merilekskan otot dan memperlebar pembuluh darah (vasodilatasi).

Akibatnya, suhu tubuh Moms bisa sedikit menurun, sehingga Moms lebih mudah merasa dingin, terutama di area tangan dan kaki.

3. Redistribusi Aliran Darah

Melansir dari Brilliant Births, rahim yang membesar akan menekan pembuluh darah di sekitarnya.

Hal ini bisa memengaruhi sirkulasi darah ke area tubuh yang jauh, seperti jari tangan dan kaki, sehingga membuatnya terasa lebih dingin.

Penyebab Alergi Dingin saat Hamil

Penyebab Alergi Dingin
Foto: Penyebab Alergi Dingin (Freepik.com/valuavitaly)

Menurut WebMD, secara umum, paparan udara dingin dapat mengiritasi lapisan hidung, yang menyebabkan gejala seperti peningkatan produksi lendir, bersin, dan pilek.

Fenomena ini dikenal sebagai rinitis yang diinduksi udara dingin dan sangat umum terjadi pada individu dengan rinitis alergi.

Sementara itu, kehamilan dapat memengaruhi respons kekebalan tubuh wanita, sering kali menyebabkan peningkatan gejala alergi, termasuk yang menyerupai alergi dingin.

Berikut penyebab utama alergi dingin saat hamil:

1. Peningkatan Hormon Selama Kehamilan

Melansir dari laman Premier Allergy, Asthma, & Sinus Care, selama masa kehamilan, tubuh kita bekerja ekstra keras, termasuk meningkatkan kadar hormon seperti progesteron dan estrogen.

Nah, hormon-hormon ini sebenarnya punya peran besar untuk mendukung kehamilan, tapi efek sampingnya, bisa menyebabkan saluran hidung membengkak.

Akibatnya, Moms jadi lebih sering merasa hidung tersumbat atau bahkan gejala alergi terasa lebih berat.

2. Perubahan Sistem Kekebalan Tubuh

Melansir dari laman Allergy & Asthma Network, kehamilan juga membawa perubahan besar pada sistem kekebalan tubuh kita, Moms.

Tubuh kita sejatinya dapat menyesuaikan diri supaya janin yang sedang tumbuh tetap aman.

Tapi, perubahan ini bisa membuat Moms jadi lebih sensitif terhadap alergen yang sebelumnya tidak mengganggu, termasuk udara dingin.

Uniknya, ada juga lho Moms yang justru merasa gejala alerginya membaik selama hamil.

Setiap kehamilan memang unik, jadi jangan khawatir kalau Moms merasakan hal yang berbeda dari sebelumnya.

Gejala Alergi Dingin

Gejala Alergi Dingin saat Hamil
Foto: Gejala Alergi Dingin saat Hamil (https://medicalnewstoday.com/)

Alergi dingin terjadi salah satunya disebabkan karena paparan air atau udara dingin, saat sistem kekebalan tubuh sedang melemah.

Penderita yang terpapar suhu dingin melepas zat histamin atau zat kimia yang dapat menimbulkan gejala alergi.

Kulit yang sensitif merupakan salah satu faktor penyebab adanya reaksi alergi.

Menurut jurnal Annals of Allergy, Asthma, and Immunology, rata-rata 1 dari 4 wanita pada umumnya mengalami alergi selama kehamilan.

Kondisi seperti ini akan lebih berisiko jika memiliki riwayat alergi dalam keluarga.

Ibu hamil akan merasakan beberapa gejala seperti batuk dan bersin, hidung tersumbat atau meler, sakit kepala, telinga dan tenggorokan gatal, mata berair, napas nyaring, hingga muncul ruam pada kulit.

Hormon estrogen dan progesteron yang meningkat selama kehamilan juga membuat aliran darah ikut meningkat, termasuk aliran menuju hidung.

Hidung akan tersumbat disebabkan membran mukosa mengalami pembengkakan.

Kondisi alergi akan lebih buruk lagi jika terpapar udara dingin.Oleh karena itu, ibu hamil perlu membedakan antara hidung tersumbat dan gejala alergi.

Jika hanya mengalami hidung tersumbat tanpa bersin dan mata berair, kondisi tersebut tidak dikategorikan sebagai alergi dingin.

Cara Mengatasi Gejala Alergi Dingin

Cara Mengatasi Alergi Dingin
Foto: Cara Mengatasi Alergi Dingin (https://smartparenting.com.ph/)

Alergi suhu dingin juga dikenal sebagai urtikaria dingin yang dapat menyebabkan berbagai gejala.

Moms mungkin mengalami gejala ini lebih intens karena perubahan sistem kekebalan tubuh, yang biasanya diikuti dengan batuk, bersin, tenggorokan gatal, sakit kepala, dan hidung tersumbat.

Berikut cara mengatasi alergi dingin yang bisa Moms coba.

1. Istirahat dan Jaga Hidrasi Tubuh

Menurut Medical News Today, istirahat yang cukup dan menjaga tubuh tetap terhidrasi adalah kunci utama untuk mempercepat pemulihan dari pilek akibat alergi dingin.

Pastikan Moms minum banyak cairan ya, seperti air putih, teh hangat, atau sup.

Ini bisa membantu mengencerkan lendir sehingga hidung terasa lebih lega. Plus, cairan juga penting untuk menjaga tubuh tetap fit selama pemulihan.

2. Semprotanan Hidung

Kalau Moms merasa hidung tersumbat, coba gunakan semprotan hidung berbahan dasar garam.

Melansir Healthline, semprotan ini aman, Moms, karena tidak mengandung bahan kimia keras seperti obat dekongestan.

Efeknya bisa langsung terasa, lho, karena membantu membersihkan saluran hidung tanpa risiko efek samping.

3. Metode Uap

Moms juga bisa coba metode yang sederhana tapi ampuh ini. Caranya, hirup uap dari pancuran air panas atau semangkuk air panas.

Sensasi hangatnya bisa membantu membuka saluran hidung dan meredakan iritasi di tenggorokan.

Tambahkan juga sedikit minyak esensial, seperti eucalyptus atau peppermint, untuk efek yang lebih menenangkan.

4. Kompres Hangat

Kalau Moms merasa ada tekanan atau sakit di area sinus akibat alergi dingin, kompres hangat bisa jadi solusi, Moms.

Letakkan handuk hangat di area wajah atau sekitar hidung dan dahi. Sensasi hangatnya bisa meredakan tekanan sinus dan membantu Moms merasa lebih nyaman.

5. Antihistamin dan Dekongestan

Melansir dari Healthline, antihistamin seperti diphenhydramine (Benadryl) dan chlorpheniramine umumnya dianggap aman selama kehamilan untuk mengobati gejala alergi.

Selain itu, menurut Mayo Clinic, dekongestan seperti pseudoephedrine juga dapat digunakan setelah trimester pertama, tetapi harus dikonsumsi dengan hati-hati, terutama pada wanita dengan tekanan darah tinggi.

6. Madu untuk Sakit Tenggorokan

Jika alergi dingin memicu sakit tenggorokan, Moms bisa mencoba madu sebagai solusinya.

Campurkan madu dengan teh hangat atau air lemon. Rasanya manis dan efeknya bisa langsung menenangkan tenggorokan.

Selain itu, ibu hamil perlu menjaga asupan dengan mengonsumsi makanan yang dapat meringankan gejala alergi dingin.

Buah-buahan dan sayuran dapat dikonsumsi untuk membuat kondisi kesehatan ibu hamil terjaga.

Usahakan untuk tidak beraktivitas yang menimbulkan reaksi alergi dingin seperti berenang atau mandi dengan air dingin.

Jika ibu hamil sudah merasakan tanda-tanda alergi, segera konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan solusi dan tindakan yang tepat sesuai dengan kondisi kehamilan.

  • https://www.healthline.com/health/pregnancy/allergies
  • https://www.brilliantbirths.com/blog/5-reasons-why-youre-cold-during-your-pregnancy
  • https://www.webmd.com/allergies/winter-allergies
  • https://www.premier-allergy.com/allergies-and-pregnancy-navigating-symptoms-and-safety/
  • https://allergyasthmanetwork.org/allergies/pregnancy-allergies/
  • https://www.annallergy.org/article/S1081-1206(10)61655-9/fulltext
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/315815
  • https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/pregnancy-week-by-week/expert-answers/allergy-medications/faq-20058122

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.