Amankah Detox Saat Hamil? Simak Penjelasannya di Sini
Apakah Moms berpikir untuk detox tubuh saat hamil agar bayi lebih sehat?
Apakah detox kehamilan merupakan pilihan yang tepat?
Sebagian besar ibu hamil melakukan detoksifikasi, mengingat semua program detoksifikasi bebas yang mereka miliki saat ini.
Tetapi apakah aman melakukan detox saat hamil?
Detox Saat Hamil
Foto: serenityatsummit.com
Detox mengacu pada diet yang menggunakan pedoman nutrisi dan suplemen herbal yang berbeda untuk menghilangkan racun dari organ dan jaringan.
Dikutip dari British Medical Journal, menghilangkan racun dari tubuh mungkin tampak seperti ide yang bagus, tetapi kenyataannya tidak.
Menurut Mom Junction, selama kehamilan, seorang wanita perlu fokus pada kehidupan baru dalam tubuhnya, bukan pada pemisahan energi antara detoks dan menjaga gizi janin.
Menurut World Health Organization (WHO), seorang wanita hamil secara teknis dapat melakukan detox saat hamil, meskipun tidak ada percepatan proses detoksifikasi, seperti nalokson atau naltrekson yang harus digunakan.
Kenyataannya, detoksifikasi selama kehamilan harus dilakukan dengan aman dalam pengaturan medis atau perawatan yang tepat.
Moms bisa memilih metode detox alami dengan mengonsumsi makanan yang bisa membantu proses detox itu sendiri.
Baca Juga: Mencegah Keracunan Makanan pada Anak
Jenis Program Detoks
Foto: detoxandcure.com
Ada berbagai macam program detox. Yang umum termasuk:
1. Diet Detox
Detoksifikasi makanan melibatkan makan makanan dan jus tertentu untuk periode tertentu.
2. Suplemen
Detoksifikasi berdasarkan suplemen membutuhkan penggunaan obat pencahar untuk merangsang gerakan usus dan diuretik untuk mendorong buang air kecil.
3. Perawatan Detox
Perawatan seperti spa dan irigasi usus melibatkan organ khusus untuk menghilangkan racun dari tubuh.
Risiko Detox Saat Hamil
Foto: parenting.firstcry.com
Berikut ini adalah risiko-risiko yang mungkin terjadi saat detox selama hamil.
1. Penggunaan Herbal
Beberapa program detoksifikasi dan pembersihan termasuk herbal dan suplemen herbal sebagai bagian dari diet mereka.
Herbal dan bahan kimia mungkin tidak aman untuk janin Moms yang sedang berkembang.
Juga, herbal seperti ketumbar dan peterseli meningkatkan risiko keguguran pada tahap awal kehamilan.
Karena itu, sebelum menggunakan ramuan apa pun, pastikan Moms mencari saran dari dokter.
Bagaimanapun, detoksifikasi saat hamil mungkin tidak aman.
Baca Juga: 5 Jenis Teh Herbal yang Harus Dihindari Ibu Hamil, Catat!
2. Tercampurnya Racun ke Tubuh
Selama proses detox, racun bercampur ke dalam darah dan kemudian pindah melalui usus besar, ginjal, kulit dan paru-paru.
Kehadiran racun dalam darah bisa berbahaya bagi ibu dan bayinya.
3. Dehidrasi
Detoks usus besar meningkatkan jumlah keringat, buang air kecil dan buang air besar.
Hal ini bukan masalah jika dalam keadaan normal, tetapi tidak selama kehamilan.
Dikombinasikan dengan meningkatnya kebutuhan cairan, dapat menyebabkan dehidrasi.
Dehidrasi dapat membahayakan Moms dan juga janin. Ini juga dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit.
4. Meningkatkan Kadar Vitamin C Dalam Tubuh
Beberapa detoksifikasi memerlukan konsumsi vitamin C dalam jumlah tinggi, yang dapat mengganggu proses tubuh menghasilkan hormon progesteron, hormon vital bagi wanita hamil.
5. Kurang Memiliki Khasiat
U.S. Food and Drug Administration membuktikan bahwa detox tidak selalu efektif. Ini berarti bahwa, selain berpotensi berbahaya, detoksifikasi tidak akan menghilangkan racun lebih baik daripada sistem ekskresi tubuh.
6. Kurang Gizi
Detox melibatkan makan buah-buahan dan sayuran sehat, jadi kita mungkin berpikir itu aman.
Namun, ketika Moms menghilangkan satu atau lebih kelompok makanan dari pola makan Moms, janin berisiko kehilangan nutrisi penting dari kelompok makanan tersebut.
Oleh karena itu, sebenarnya rencana diet detox adalah larangan ketat saat ini.
Baca Juga: 8 Bakteri Penyebab Keracunan Makanan pada Anak, Waspada!
Cara Melakukan Detoksifikasi Dengan Aman
Foto: parenting.firstcry.com
Meskipun diet detox keseluruhan tidak ideal saat hamil, Moms dapat mengubah kebiasaan makan menjadi lebih baik tanpa membahayakan bayi atau diri sendiri.
Sedikit perubahan gaya hidup, pola makan sehat dan banyak olahraga dapat membantu Moms menghilangkan racun dengan cara yang aman dan efektif. Beberapa cara aman untuk melakukan detoksifikasi meliputi:
- Minumlah delapan gelas air setiap hari untuk membuang racun dari tubuh melalui urin, feses, dan keringat. Ikuti diet tinggi serat untuk menjaga kebersihan usus besar. Pastikan Moms berolahraga 30 menit sehari untuk mengedarkan oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh.
- Makan makanan sehat seperti buah-buahan, sayuran, susu bebas lemak, gandum dan lemak sehat. Cobalah untuk membeli makanan organik.
Waktu terbaik untuk melakukan detox adalah satu tahun sebelum kehamilan.
Dengan cara ini, Moms akan memiliki banyak waktu untuk memperbaiki kembali tubuh sendiri dengan diet padat nutrisi.
Moms juga dapat mempertimbangkan melakukan detox setelah menyusui.
Ini adalah waktu khusus untuk Moms menabung gizi, dan akan banyak waktu untuk detoksifikasi nanti.
Untuk saat ini, nikmati saja proses kehamilan dan melahirkan.
Baca Juga: Waspada Ya Moms 4 Teknik Memasak Ini Justru Akan Meracuni Makanan!
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.