Gangguan Autoimun Pengaruhi Kesuburan Wanita?
Istilah gangguan autoimun mengacu pada lebih dari 80 penyakit kronis yang melibatkan hampir setiap sistem organ manusia.
Dalam semua penyakit tersebut, sistem kekebalan tubuh menjadi ‘salah arah’ dan menyerang organ-organ yang seharusnya dilindungi.
Hingga saat ini, telah diketahui bahwa sekitar 75% autoimun terjadi pada wanita dan sering kali terjadi selama usia subur.
Lalu, apakah benar gangguan autoimun dapat mempengaruhi kesuburan wanita?
Baca Juga: 3 Penyakit Autoimun pada Anak, Yuk Cari Tahu!
Studi: Gangguan Autoimun Dapat Mengganggu Kesuburan
Foto: unsplash.com
Kesuburan wanita dapat dipengaruhi oleh gangguan atau disfungsi saluran reproduksi, sistem neuroendokrin, dan sistem kekebalan tubuh.
Sehingga menurut sebuah studi dalam Journal of Immunology Research, kegagalan autoimun pada organ reproduksi, baik keseluruhan sistem kekebalan atau reaksi sistem kekebalan, yang secara khusus menyerang antigen ovarian dapat mempengaruhi kesuburan.
Selain itu, mengutip Smart Parent Singapura, Mahesh Choolani, seorang konsultan dan Associate Professor di National University Hospital (NUH) Women’s Centre, menjelaskan bahwa ketika seseorang mengembangkan gangguan autoimun, mekanisme pertahanan alami tubuh mereka seperti antibodi dan sel Natural Killer (NK) akan menyerang dan menghancurkan sel-selnya sendiri.
Ini berarti bahwa sebagai respons pemicu yang tidak diketahui, sistem kekebalan tubuh mulai memproduksi antibodi yang menyerang jaringan tubuh sendiri alih-alih melawan infeksi.
Ketika antibodi ini diarahkan pada sel dan jaringan yang berhubungan dengan reproduksi, mereka dapat mempengaruhi dan merusak beberapa organ yang penting untuk kesuburan.
Baca Juga: Radang Sendi, Penyakit Autoimun yang Sempat Diderita Cornelia Agatha
Gangguan Autoimun yang Mempengaruhi Kesuburan?
Foto: pexels.com
Menurut Babygest, beberapa gangguan autoimun yang dapat mempengaruhi dan menurunkan kesuburan adalah diabetes, tiroiditis autoimun, dan lupus eritematosus sistemik.
Sementara penyebab infertilitas seperti halnya insufisiensi ovarium prematur, endometriosis, dan sindrom ovarium polikistik (PCOS) juga termasuk komponen gangguan autoimun.
Baca Juga: Ashanty Divonis Kena Autoimun, Begini Kronologisnya
Perlukah Wanita Yang Berencana Hamil Menjalani Pemeriksaan Autoimun?
Foto: pexels.com
Texas Fertility Center menyebutkan bahwa wanita yang berencana untuk hamil tetapi memiliki riwayat masalah infertilitas atau keguguran berulang, sangat disarankan untuk terlebih dahulu menjalani beberapa pemeriksaan berikut ini:
1. Pemeriksaan Cadangan Ovarium
Semua wanita yang memiliki masalah infertilitas harus menjalani pemeriksaan cadangan ovarium melalui pemeriksaan hormon FSH (follicle stimulating hormone) dan AMH (hormon antimullerian).
Jika kadar dari kedua hormon tersebut tidak normal sesuai dengan usia Moms, maka cadangan ovarium akan mengalami penurunan yang dapat menyebabkan gangguan autoimun.
Sementara pemeriksaan untuk penyakit autoimun lain mungkin perlu dilakukan tergantung pada tingkat keparahan cadangan ovarium.
2. Gangguan Tiroid
Sebagaimana diketahui, gangguan tiroid ringan sekalipun telah terbukti dapat menurunkan peluang kehamilan dan meningkatkan risiko keguguran. Maka dari itu, penting untuk dapat melakukan pemeriksaan dan perawatan gangguan tiroid sebelum menjalani promil. Terutama bagi Moms yang memiliki masalah kesuburan.
3. Sindrom Antibodi Antifospolipid
Pemeriksaan ini sangatlah penting untuk dilakukan oleh wanita dengan riwayat keguguran berulang atau solusio plasenta.
Sindrom antibodi antifospolidi sendiri adalah gangguan autoimun di mana antibodi diproduksi terhadap salah satu komponen jaringan plasenta, yang dapat meningkatkan risiko pembekuan darah dalam plasenta dan komplikasi kehamilan lainnya.
4. Antibodi Anti-sperma
Antibodi anti-sperma adalah gangguan autoimun yang dapat menyerang dan membunuh sperma. Meskipun lebih umum ditemukan pada pria, tubuh wanita dapat membuat antibodi ini jika memiliki reaksi alergi terhadap air mani dan membunuh sperma yang masuk ke dalam vagina.
Baca Juga: Selebgram Olivia Lazuardy Mengidap Penyakit Autoimun Psoriasis, Ketahui 5 Faktanya
Pengobatan Untuk Gangguan Autoimun Yang Mengganggu Kesuburan
Foto: pexels.com
“Karena fungsi kekebalan tubuh yang abnormal dapat mempengaruhi kesuburan dan risiko keguguran, wanita yang memiliki gangguan autoimun dan ingin hamil perlu menjalani dua lapis perawatan,” kata Norbert Gleicher, MD, FACOG, FACS, spesialis endokrinologi reproduksi, seperti dikutip dari Center for Human Reproduction.
“Lapisan pertama untuk membantu proses pembuahan dan yang kedua untuk mencegah keguguran setelah terjadi pembuahan.”
Jadi, gangguan autoimun ternyata memang dapat mempengaruhi kesuburan. Bahkan dalam beberapa kasus dapat menyebabkan kesulitan untuk hamil. Apakah Moms sudah mengetahui bagaimana gejala-gejala gangguan autoimun?
Baca Juga: Celiac Disease Pada Bayi: Gangguan Autoimun Genetik Penyebab Kekurangan Gizi
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.