Ruam Amoxicillin pada Bayi, Kondisi Ruam karena Antibiotik
Moms mungkin pernah mendengar atau mengetahui bahwa ada beberapa bayi yang mengalami diare setelah mengonsumsi antiobiotik. Pada beberapa bayi, antibiotik memang memberikan reaksi. Bukan hanya diare, antibiotik juga bisa menyebabkan reaksi berupa ruam.
Salah satu antibiotik yang diketahui menyebabkan ruam di tubuh Si Kecil adalah amoxicillin. Ruam yang disebabkan oleh antibiotik jenis ini dikenal dengan sebutan ruam amoxicillin atau amoxicillin rash.
Yuk Moms kita simak apa sebenarnya ruam amoxicillin pada bayi dan bagaimana cara mengidentifikasinya.
Baca Juga: 5 Mitos Seputar Ruam Popok Pada Bayi, Masih Percaya?
Apa Itu Ruam Amoxicillin pada Bayi?
Foto: ncbi.nlm.nih.gov
Sebagian besar antibiotik dapat menyebabkan ruam sebagai efek samping. Tetapi antibiotik jenis amoxicillin menyebabkan ruam lebih sering daripada jenis antibiotik lainnya.
Menurut penelitian yang diterbitkan National Center for Biotechnology Information, U.S. National Library of Medicine, amoxicillin adalah antibiotik yang diresepkan secara umum yang dapat memicu reaksi alergi segera dan tidak langsung pada kelompok usia anak. Amoxicillin dan ampisilin keduanya berasal dari keluarga penicillin.
Penicillin merupakan salah satu obat umum yang memiliki kepekaan pada banyak orang. Setidaknya sekitar 10 persen orang melaporkan alergi terhadap antibiotik ini. Pada kenyataannya, ruam amoxicillin pada bayi adalah reaksi umum setelah mengonsumsi penicillin.
Bentuk Ruam Amoxicillin pada Bayi
Ada dua jenis ruam amoxicillin pada bayi. Yang satu yang lebih umum disebabkan oleh alergi dan yang lain tidak.
Baca Juga: Bagaimana Cara Mengatasi Ruam Kulit pada Bayi? Ini Jawabannya
1. Hive atau Biduran
Foto: everydayhealth.com
Bentuk ruam amoxicillin pada bayi yang pertama mirip dengan gejala biduran. Jika Si Kecil mengalami gatal-gatal. Dan, gatal-gatal ini lantas menimbulkan benjolan, gatal, putih atau merah pada kulit yang muncul setelah satu atau dua dosis obat, maka mereka mungkin alergi terhadap penicillin.
Nah, ketika Moms melihat Si Kecil menderita gatal-gatal setelah mengonsumsi amoxicillin, maka Moms harus segera menghubungi dokter. Karena reaksi alergi bisa menjadi lebih buruk.
Jangan berikan Si Kecil dosis obat lain tanpa berbicara dengan dokter. Moms juga harus segera pergi menuju unit gawat darurat, apabila Si Kecil sampai mengalami kesulitan bernapas atau menunjukkan tanda-tanda bengkak.
2. Maculopapular Rash atau Ruam Makulopapular
Foto: dreawood.com
Jenis ruam amoxicillin pada bayi yang kedua adalah maculopapular rash. Ini adalah jenis ruam lain yang terlihat berbeda. Biasanya ruam ini sering muncul lebih lambat daripada gatal-gatal dan tampak seperti bercak merah datar di kulit.
Bercak yang lebih kecil dan pucat biasanya menyertai bercak merah pada kulit. Ini digambarkan sebagai ruam makulopapular.
Jenis ruam ini sering berkembang antara 3 dan 10 hari setelah memulai konsumsi amoxicillin. Tetapi amoxicillin rash dapat berkembang kapan saja selama konsumsi antibiotik Si Kecil.
Setiap obat dalam keluarga penicilin, termasuk antibiotik amoxicillin dapat menyebabkan ruam yang cukup serius, termasuk gatal-gatal. Karena ruam-ruam ini dapat menyebar ke seluruh tubuh.
Baca Juga: 5 Cara Mengatasi Ruam Air Liur pada Bayi, Mudah!
Apa Penyebab Ruam Amoxicillin pada Bayi
Gatal-gatal yang berupa amoxicillin rash paling sering disebabkan oleh alergi. Jika Si Kecil mengalami ruam kulit tanpa gatal-gatal atau gejala lain, itu tidak berarti bahwa mereka pasti alergi terhadap amoxicillin ya Moms.
Mereka mungkin bereaksi sedikit terhadap amoxicillin tapi tanpa alergi yang sebenarnya.
Sementara itu, lebih banyak bayi perempuan daripada bayi laki-laki yang mengalami ruam sebagai reaksi terhadap penggunaan amoxicillin. Anak-anak yang menderita mononukleosis atau lebih dikenal sebagai mono dan kemudian minum antibiotik lebih mungkin terkena ruam ini.
Kasus ruam amoxicillin dilaporkan telah berkembang di hampir setiap anak, antara 80 dan 100 persen kasus.
Wah penggunaan antibiotik ternyata tidak bisa sembarangan ya Moms. Sebelum memberikan antibiotik, konsultasikan juga mengenai reaksi alerginya ya.
(SERA)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.