Anak yang Lahir dengan IVF Akan Memiliki Badan Lebih Tinggi
IVF telah dijalani hampir tiga dekade, namun sebagian besar penelitian terhadap IVF lebih memfokuskan pada proses kehamilan dan hasil neonatal dibandingkan dengan meneliti perkembangan anak yang lahir dengan IVF saat usia sekolah.
Hal tersebut mungkin terjadi karena saat bayi, mereka memiliki masalah kesehatan yang jelas. Namun rupanya “Mereka berkembang, menjadi anak yang sehat layaknya saat baru lahir,” ungkap Dr. Wayne S. Cutfield dari University of Auckland, seperti dikutip dari reuters.com.
Salah satu fenomena unik yang ditemui tim peneliti adalah anak lahir IVF lebih tinggi dibandingkan anak yang lahir dengan kehamilan alami. Berikut penjelasannya.
Penelitian Anak Lahir IVF Lebih Tinggi
Foto: Pixabay.com
Hasil anak lahir IVF lebih tinggi didasarkan pada penelitian yang dilakukan Dr. Wayne dan tim peneliti yang mendata anak-anak sehat usia 4-10 tahun.
Studi yang dipublikasikan dalam Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism ini terbagi menjadi 69 anak yang lahir dengan bantuan IVF menggunakan embrio segar dan 71 anak lahir dengan kehamilan alami.
Setelah menghilangkan faktor tinggi badan orang tua, penelitian ini mendapatkan hasil bawah anak-anak yang lahir dengan bantuan IVF secara signifikan memiliki badan lebih tinggi dibandingkan teman sebaya yang lahir melalui kehamilan alami.
Perbedaan tingginya sekitar 2.6 cm dan khususnya lebih berpengaruh pada anak perempuan. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa profil hormonal dan metabolisme lipid sedikit berubah pada anak-anak yang lahir melalui prosedur IVF.
Baca Juga: Ratna Galih Melahirkan Anak Kembar, Seperti Ini Perjalanan Kehamilannya melalui Program IVF
Faktor Embrio Segar
Foto: Pixabay.com
Meski secara data terlihat bukti bahwa anak lahir IVF lebih tinggi, namun para tim peneliti belum dapat menemukan penyebab di balik perbedaan tinggi badan tersebut.
“Namun pendapat saya, mungkin hal tersebut ada hubungannya dengan hormon yang diberikan pada Moms (saat prosedur IVF) untuk merangsang ovarium saat transfer embrio segar,” ungkap Dr. Mark Green, salah satu peneliti dari New Zealand’s Liggins Institute, seperti dikutip dari The Sydney Morning Herald.
Faktor embrio segar yang digunakan saat transfer embrio juga dapat menjadi alasan dibalik perbedaan tinggi badan, dibandingkan dengan penggunaan embrio beku.
Faktor lain yang mungkin menjadi penyebab anak lahir IVF lebih tinggi adalah saat pemilihan embrio. Dalam proses pemilihan embrio, pekerja medis yang menjalankan prosedur IVF biasanya akan memilih embrio paling besar dan berkembang paling baik, karena peluang embrio tersebut untuk bertahan selama proses IVF lebih besar.
Baca Juga: Proses IVF dengan Embrio Beku, Bikin Ibu dan Bayi Lebih Sehat?
Efek Berat Badan Juga Bisa Memengaruhi
Foto: health.usnews.com
Selain menemukan bahawa anak lahir IVF lebih tinggi, penelitian lainnya juga menemukan perihal berat badan anak yang lahir dengan bantuan IVF.
Dikutip dari medicaldaily.com, para peneliti dari Belanda menemukan bahwa bayi yang lahir melalui perawatan kesuburan cenderung memiliki berat lahir yang lebih rendah, namun akan memiliki lemak perut dan berat badan yang lebih besar saat usia anak, dibandingkan dengan teman sebaya mereka yang lahir dengan kehamilan alami.
Bayi yang lahir melalui IVF biasanya memiliki berat badan lebih rendah sekitar 0,11 kg lebih ringan. Hal tersebut mungkin terlihat sangat sedikit, namun mengingat berat badan bayi baru lahir sekitar tiga kg, maka perbedaannya cukup signifikan.
Baca Juga: Ketahui 6 Faktor yang memengaruhi kesuksesan IVF
Dengan semakin banyaknya penelitian terhadap perkembangan anak yang lahir melalui IVF, termasuk anak lahir IVF lebih tinggi, maka para orang tua akan memiliki bayangan yang lebih jelas mengenai masa depan anak yang lahir melalui IVF.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.