Mengenal Androphobia, Kondisi Ketakutan Ekstrem kepada Laki-laki, Bagaimana Mengatasinya?
Ketakutan seseorang pada sesuatu bisa banyak sekali jenisnya. Mulai dari sesuatu yang sudah sering terdengar, hingga yang agak jarang. Satu dari banyak fobia yang jarang diketahui itu adalah androphobia.
Apa dan gejala androphobia? Lantas, adakah cara menghilangkan androphobia? Yuk Moms simak ulasannya di bawah ini.
Apa itu Androphobia?
Foto: pengertian androphobia (canva.com)
Secara etimologi, androphobia berasal dari kata “andros” yang berarti ‘laki-laki’; dan “phobia” yang berarti ‘ketakutan’.
Secara singkat, melansir Cleveland Clinic, androphobia adalah kondisi psikologis di mana seseorang memiliki rasa takut terhadap pria.
Seseorang dengan androphobia punya kecemasan atau ketakutan yang ekstrem terhadap laki-laki.
Istilah tersebut berasal dari gerakan feminis dan lesbian-feminis untuk menyeimbangkan istilah yang berlawanan, "gynophobia," yang berarti ketakutan terhadap wanita.
Tak hanya wanita, dikutip dari Healthline, pria juga dapat terkena androfobia.
Androphobia dianggap sebagai fobia spesifik karena merupakan ketakutan yang sangat kuat dan irasional terhadap sesuatu—dalam hal ini pria.
Kondisi ini biasanya tidak menimbulkan bahaya nyata, tetapi dapat menyebabkan kecemasan dan perilaku penghindaran.
Baca juga: Inilah 13 Jenis Phobia yang Paling Banyak Diderita Orang, Salah Satunya Digigit Anjing!
Gejala Androphobia
Foto: gejala androphobia (canva.com)
Gejala dan ciri-ciri androphobia antara lain:
- Rasa takut, cemas, atau panik yang ekstrem dan intens saat melihat atau bahkan memikirkan pria.
- Penderita tahu ketakutannya terhadap pria tidak rasional atau meningkat, tetapi tidak dapat mengendalikannya.
- Kecemasan bakal memburuk saat seorang pria secara fisik mendekat pada penderita.
- Secara aktif dan sadar menghindari situasi atau kondisi yang berpotensi bertemu dengan pria.
- Merasa sangat khawatir atau takut saat berada dalam situasi berpotensi bertemu pria.
- Kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari hanya karena takut pada pria.
- Reaksi fisik berlebihan saat bertemu pria, seperti berkeringat, detak jantung menjadi lebih cepat, sesak napas, atau kesulitan bernapas.
- Penderita merasa mual, pusing, atau pingsan saat berada di dekat pria atau memikirkan pria.
Penyebab Androphobia
Foto: penyebab androphobia (canva.com)
Androfobia, seperti fobia spesifik lainnya, bisa menetap lama sekaligus berdampak negatif pada kemampuan Moms beraktivitas sehari-hari, seperti bekerja, sekolah, dan relasi sosial.
Lantas, adakah penyebab yang mendasari kondisi ini? Penyebab pasti androfobia belum bisa dipahami dengan baik.
Akan tetapi, para ahli mengatakan bahwa ada beberapa kemungkinan, seperti:
- Pengalaman negatif di masa lalu dengan laki-laki, seperti pemerkosaan, penyerangan fisik, pelecehan secara psikis atau fisik, penelantaran, dan juga pelecehan seksual
- Genetika dan lingkungan
- Perubahan dalam fungsi otak
Selain itu, beberapa orang diketahui lebih berisiko terkena androfobia. Kelompok yang paling berisiko itu termasuk:
- Anak-anak. Kebanyakan fobia memang terjadi di masa kanak-kanak, biasanya pada usia 10 tahun.
- Seseorang dengan keluarga yang memiliki fobia atau kecemasan. Hal ini mungkin akibat dari perilaku yang diturunkan atau dipelajari dari lingkungan terdekat.
- Seseorang dengan temperamen atau kepribadian yang sensitif atau negatif
- Orang yang punya pengalaman negatif di masa lalu dengan pria
- Seseorang yang mendengar secara langsung tentang pengalaman negatif dengan pria dari teman, anggota keluarga, atau bahkan orang asing.
Baca juga: Mengenal Philophobia alias Fobia Jatuh Cinta: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasi
Pengobatan Androphobia
Foto: terapi fobia (Orami Photo Stock)
Bila Moms mendapati beberapa gejala androphobia di atas, segera minta bantuan ahli, seperti psikolog ataupun psikiater, sebelum fobia semakin mengganggu aktivitas harian.
Beberapa terapi yang dapat ditawarkan untuk Moms adalah:
1. Cognitive Behavioral Therapy (CBT)
Dalam cognitive behavioral therapy atau terapi perilaku kognitif, Moms akan dipandu untuk belajar mengubah persepsi dan respons terhadap situasi yang jadi sumber ketakutan.
2. Exposure Therapy
Pada exposure therapy atau terapi pemaparan, Moms secara bertahap akan dipaparkan pada sumber ketakutan.
Moms akan belajar cara menoleransi paparan sumber ketakutan hingga akhirnya mengurangi gejala kecemasan.
Terapi paparan dapat membantu hingga 90% orang yang memiliki fobia spesifik.
3. Obat-obatan
Obat anti-kecemasan terkadang digunakan untuk mengatasi androphobia. Pemberian obat oleh psikiater dapat membantu pasien mengelola kecemasan, panik, serta gejala lainnya.
Obat-obatan yang biasa digunakan untuk mengobati androfobia, meliputi:
- Beta blocker: mengontrol efek adrenalin yang diinduksi kecemasan dalam tubuh. Adrenalin sendiri bisa menyebabkan gejala fisik yang tidak nyaman dan terkadang berbahaya, termasuk peningkatan denyut jantung dan tekanan darah, serta jantung berdebar.
- Obat penenang, seperti benzodiazepine: untuk membantu pasien merasa lebih tenang dengan mengurangi kecemasan. Ingat, obat ini harus berdasarkan resep dokter karena bisa bikin ketagihan.
- Pengobatan alternatif
Selain pengobatan medis, Moms juga bisa mencoba cara-cara alternatif untuk mengatasi gejala kecemasan akibat androphobia, antar lain:
- Teknik relaksasi, termasuk teknik pernapasan dalam, relaksasi otot, atau yoga.
- Berolahraga atau melakukan aktivitas fisik.
Tak ada salahnya Moms berkonsultasi seputar pengobatan pendamping yang direkomendasikan oleh dokter sesuai kondisi.
Baca juga: Venustraphobia, Fobia Saat Berhadapan dengan Wanita Cantik
Komplikasi Androphobia
Foto: kondisi depresi (Orami Photo Stock)
Androphobia yang diabaikan dan tidak ditangani dengan benar dapat memicu komplikasi yang tentunya menurunkan kualitas hidup penderita. Berikut penjelasannya.
- Depresi
Orang yang sangat takut pada pria sangat mungkin kesulitan untuk berfungsi di dalam masyarakat. Hal ini amat rentan memicu depresi.
Depresi berat bisa berbahaya karena dapat memicu keinginan bunuh diri.
- Serangan panik
Moms juga mungkin mengalami serangan panik saat sumber ketakutan hadir atau bahkan dipikirkan.
Kondisi ini dapat menyebabkan gangguan panik, dengan gejala seperti nyeri dada, detak jantung cepat, pusing, dan lemah.
Atau seperti akan pingsan, menggigil atau hot flash, perasaan tersedak, mual, sakit perut, berkeringat banyak, gemetar, dan rasa takut mati.
Itulah penjelasan lengkap seputar androphobia. Tenang Moms, dengan penanganan dan terapi yang tepat dari profesional, kebanyakan orang dengan androphobia dapat pulih.
- https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/21987-androphobia#:~:text=What%20is%20androphobia%3F,bring%20on%20immediate%20phobia%20symptoms.
- https://www.healthline.com/health/androphobia
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/specific-phobias/symptoms-causes/syc-20355156
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.