Coulrophobia, Ketakutan terhadap Badut yang Berlebihan
Coulrophobia adalah kondisi mental di mana penderitanya memiliki fobia atau ketakutan ekstrim terhadap badut.
Ketakutan ini bisa dialami oleh anak-anak hingga orang dewasa.
Reaksinya bisa berupa ketakutan yang sangat ekstrim dan irasional ketika melihat badut secara langsung atau hanya sekadar melihat gambar, foto, dan video badut.
Hal ini juga senada dengan penjelasan dr. Leonardi A. Goenawan, Sp.KJ, Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa RS Pondok Indah – Puri Indah dan RS Pondok Indah – Bintaro Jaya .
"Ketakutan ini sedemikian kuatnya hingga dapat melumpuhkan kapasitas seseorang untuk mampu berfungsi secara normal.
Suatu survei di Universitas Chapman di Amerika, setidaknya 7.8% orang di Amerika memiliki coulrophobia," jelas dr. Leonardi.
Kondisi ini umumnya timbul karena respon psikologis seseorang yang berkaitan dengan peristiwa traumatik di masa lalu, atau bisa juga penyebabnya tidak diketahui.
Melansir dari Cleveland Clinic, istilah coulrophobia pertama kali muncul pada akhir 1990-an.
"Coulro" merupakan kata Yunani yang merujuk pada kaki panggung.
Sebab film-film terbaru kerap menampilkan sosok badut yang berpenampilan seram seperti di film IT dan Joker hingga membuat banyak orang sadar akan ketakutan pada badut.
Baca Juga: Fobia Ketinggian, Bisakah Diatasi?
Penyebab Coulrophobia
Sama seperti fobia-fobia lainnya, ketakutan pada badut juga bisa didasarkan karena pengalaman traumatis atau tidak diketahui secara jelas penyebabnya.
Menurut dr. Leonardi fobia umumnya timbul dari berbagai sumber, terutama jika ada kejadian traumatis dan menakutkan di masa lalu yang membuat penderitanya membayangkan kembali ketakutan tersebut.
"Kadangkala kita dapat merasa sangat takut pada sesuatu yang kita sendiri tidak paham alasannya," kata dr. Leonardi.
Berikut beberapa penyebab yang mungkin terjadi.
1. Film Horor
Menurut dr. Leonardi terdapat korelasi antara film, media, dan iklan tentang film horor bertema badut yang dikemas dengan sedemikian realistis dan mengesankan.
Hal ini seringkali membuat seseorang kehilangan batas antara realistas dan imajinasi hingga tidak bisa membedakan mana dunia nyata dan mana yang tidak nyata.
Kesan yang ditimbulkan akibat film tersebut pun menjadi sangat mendalam hingga memengaruhi reaksi tubuh sebelum penderitanya sempat untuk menalar sebuah kejadian.
Baca Juga: Venustraphobia, Fobia Saat Berhadapan dengan Wanita Cantik
2. Pengalaman Traumatik
Nah, penyebab selanjutnya dari coulrophobia adalah pengalaman traumatik di masa lalu.
Pengalaman hidup traumatik tentunya bisa dialami siapa saja terlebih jika pengalaman ini datang dari masa anak-anak, Si Kecil akan sulit untuk melupakan sesuatu hal yang membuatnya trauma dan takut.
"Memiliki pengalaman masa kecil yang melibatkan badut yang membuat kita sangat ketakutan atau merasa terjebak tanpa ada peluang untuk melepaskan diri dapat diklasifikasikan sebagai pengalaman yang traumatik," jelas dr. Leonardi.
Pasca kejadian traumatik tersebut, otak akan memerintah tubuh untuk panik bila berhadapan dengan situasi yang melibatkan badut di dalamnya.
Baca Juga: Trypophobia, Fobia terhadap Kumpulan Lubang Kecil
3. Fobia yang Dipelajari
Poin ini mungkin membuat Moms bertanya-tanya, bukan? Namun menurut dr. Leonardi keadaan ini terbilang agak lebih jarang dibanding penyebab lainnya.
Namun fobia yang dipelajari menjadi sangat mungkin dialami, di mana seseorang "belajar" untuk turut merasa takut dari figur penting di masa kecil seseorang.
"Kita belajar banyak hal tentang dunia dan kehidupan sehari-hari dari orang tua, saudara kandung, dan kerabat dekat.
Dengan demikian, tidaklah mengherankan kita juga belajar untuk takut pada badut, apabila ada dalam keluarga terdekat yang juga merasa sangat takut terhadap badut," ungkap dr. Leonardi.
Proses pembelajaran ini dilakukan tanpa melalui proses nalar yang lengkap, yaitu ketika seseorang mengajari orang lain bahwa badut adalah sesuatu yang patut untuk ditakuti.
Gejala Coulrophobia
Sama seperti fobia pada umumnya, coulrophobia juga akan menimbulkan ketakutan yang luar biasa hingga sulit untuk dikendalikan jika bertemu dengan sumber yang membuat seseorang ketakutan.
"Berbeda dengan perasaan takut yang muncul saat kita menyaksikan film horor tentang badut pembunuh yang hanya berdurasi selama menonton, coulrophobia dapat memicu kepanikan yang luar biasa dan intens," jelas dr. Leonardi.
dr. Leonardi juga menambahkan bahwa tokoh badut yang sering mendapat peran negatif, kejam, dan misterius dalam media hiburan juga memiliki kontribusi pada timbulnya coulrophobia ini.
Coulrophobia sendiri bukan merupakan diagnosis resmi dalam DSM-5.
Gejala-gejala yang dialami oleh penderitanya serupa dengan gejala fobia spesifik lainnya.
Berdasarkan penjelasan dr. Leonardi berikut ciri-ciri dan tandanya:
- Mual
- Perasaan melayang hingga mau pingsan
- Cemas hingga panik
- Berkeringat
- Gemetaran
- Mulut kering
- Ketakutan yang intens
- Sulit bernapas atau bernapas dengan cepat
- Berdebar-debar hingga nyeri dada
- Ekspresi emosi yang intens, seperti teriak, menangis, atau mengamuk saat berhadapan dengan objek ketakutannya - dalam hal ini adalah badut.
Baca Juga: Mysophobia, Fobia Terhadap Kuman dan Bakteri yang Kotor
Tes Coulrophobia
Berdasarkan penjelasan dr. Leonardi, berikut tes coulrophobia:
- Badut selalu menimbulkan perasaan takut dan cemas
- Rasa takut dan cemas timbul dalam sekejap
- Perasaan adanya bahaya yang sangat berlebihan terlepas dari realitas aktualnya
- Secara aktif menghindari para badut atau situasi yang memungkinkan hadirnya badut
- Sikap penghindaran tersebut menimbulkan hendaya (abnormalitas dari fungsi seseorang) pada aktivitas sosial dan pekerjaan
- Kecemasan dan sikap penghindaran berlangsung setidaknya 6 bulan atau lebih
- Gejala tersebut tidak bisa dijelaskan lebih baik dari kondisi yang sudah disebutkan di atas.
Baca Juga: Terbilang Unik, Pahami Phobophobia: Ketakutan Berlebih Mengalami Fobia
Cara Mengatasi Coulrophobia
Badut umumnya bukan objek yang biasa dilihat dari berbagai perspektif, di samping sebagai objek hiburan.
Karenanya banyak yang berpendapat bahwa coulrophobia tidak membutuhkan terapi.
Namun jika fobia terhadap badut hingga menimbulkan gangguan yang berat pada aktivitas sehari-hari dan berbagai keluhan fisik, maka perlu mendapat penatalaksanaan yang adekuat.
"Terapi yang dianggap paling efektif dalam menanggulangi coulrophobia adalah cognitive behavior therapy (CBT) yang jika diperlukan, dibarengi oleh pemberian pengobatan anti-cemas," kata dr. Leonardi.
Exposure therapy dengan mengkonfrontasi fobia spesifik. Dalam hal ini penderitanya akan ditempatkan dalam situasi di mana ia berhadapan langsung dengan badut.
Tentunya konfrontasi ini dilakukan secara bertahap, dengan tingkat kesulitan yang semakin progresif hari demi hari.
Beberapa tipe exposure therapy yang menjadi pilihan adalah:
- In vivo: Berhadapan secara langsung dengan badut
- Imaginal: Dengan imajinasi yang detail tentang ketakutan kita terhadap badut
- Virtual Reality: Menggunakan teknologi VR untuk membuat simulasi yang serupa dengan badut
- Interoceptive: Menciptakan kembali gejala kecemasan, seperti berputar di sebuah kursi yang menimbulkan perasaan pusing.
Terapis juga dapat menjalankan metode desensitisasi secara sistematik yang menggabungkan exposure therapy dengan latihan relaksasi.
Itulah informasi seputar coulrophobia yang merupakan ketakutan ekstrim pada badut.
Sebagai informasi, jika ketakutan yang dirasa cukup parah, segera kunjungi psikolog atau psikiater dan hindari self-diagnose, ya Moms!
- https://www.healthline.com/health/mental-health/fear-of-clowns#treatment
- https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/21835-coulrophobia-fear-of-clowns#:~:text=What%20is%20coulrophobia%3F,pictures%20or%20videos%20of%20clowns.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.