20 Mei 2022

Mengenal Anestesi Spinal, Mulai dari Proses Hingga Efek Sampingnya

Jenis anestesi spinal ini biasanya digunakan untuk jenis operasi di bawah pinggang.

Apakah Moms sudah familiar dengan anestesi spinal?

Ketika Moms akan melakukan operasi, anestesi umum atau general anesthetic diperlukan agar Moms tidak merasa kesakitan dan operasi berjalan lancar.

Biasanya, anestesi diberikan melalui infus (kanula) yang dimasukkan ke dalam pembuluh darah lalu membuat pasien tak sadarkan diri, terdiam, dan kebas selama operasi.

Kemudian, selang pernapasan digunakan setelah pasien tertidur sehingga pernapasan dapat dikontrol sekaligus mengetahui kondisi pasien ketika operasi berjalan hingga selesai.

Salah satu anestesi yang paling sering digunakan dalam prosedur operasi ialah anestesi spinal.

Setelah operasi selesai dan jangka waktu obat bius mulai habis, pasien akan tersadar dan terbangun. Meski begitu, selain anestesi umum, alternatif lainnya ialah anestesi spinal.

Jenis anestesi ini dapat digunakan untuk operasi di bawah pinggang.

Jarum yang sangat halus dimasukkan ke tengah punggung bawah dan anestesi spinal disuntikkan melalui jarum ke dalam cairan yang mengelilingi sumsum tulang belakang.

Anestesi lokal mematikan saraf yang memasok perut, pinggul, bawah dan kaki.

Setelah saraf benar-benar mati rasa, Moms tidak akan merasakan sakit saat operasi dan juga tidak bisa menggerakkan tubuh bagian pinggang ke bawah.

Meski begitu, berbeda dengan anestesi umum yang menyebabkan tak sadarkan diri, pada anestesi spinal, Moms masih bisa melihat namun tidak merasakan sakit di bagian yang dioperasi saja.

Setelah operasi selesai, dokter akan memberikan suntikan pereda nyeri yang akan bekerja selama beberapa jam setelah operasi.

Lalu, apa saja prosedur anestesi spinal dan apa efek samping yang ditimbulkan?

Yuk, simak penjelasannya berikut ini.

Baca Juga: Berapa Lama Boleh Hamil Lagi Setelah Operasi Caesar? Simak Jawabannya

Proses Anestesi Spinal

anestesi spinal
Foto: anestesi spinal

Foto: Orami Photo Stocks

Menurut Royal Collage of Anaesthetists, anestesi spinal akan dilakukan di ruang anestesi atau ruang operasi.

Akan ada praktisi dari departemen operasi yang membantu ahli anestesi dan anggota lain ketika memberikan anestesi spinal ke pasien.

Sebelum anestesi spinal diberikan, ahli anestesi akan meletakkan infus (kanula) di tangan lalu Moms akan dipasangi monitor untuk mengetahui EKG, tekanan darah, dan saturasi oksigen.

Umumnya, anestesi spinal ini akan dilakukan ketika pasien dalam keadaan sadarkan diri.

Kemudian, ahli anestesi akan memberikan instruksi tentang posisi seperti apa dan area tubuh sebelah mana dalam melakukan prosedur tersebut.

Diketahui anestesi spinal ini dilakukan dalam dua posisi yakni:

  • Dalam posisi duduk dengan tubuh tersungkur ke depan, dagu di dada, bahu ke bawah, dan bagian bawah tubuh meringkuk ke bawah.
  • Berbaring miring dengan lutut ditekuk ke arah dada.

Posisi-posisi ini membantu membuka ruang di antara tulang-tulang di punggung yang mana ahli anestesi meletakkan suntikan anestesi spinal.

Setelah Moms berbaring dengan posisi yang tepat, punggung akan dioleskan dengan antiseptik, lalu ahli anestesi akan mengoleskan alkohol ke punggung dengan pakaian bedah, sarung tangan, topi, dan masker.

Langkah-langkah ini membantu meminimalkan risiko infeksi.

Ahli anestesi akan meraba punggung dengan tekanan kuat untuk mengidentifikasi tanda-tanda tertentu dan mengidentifikasi di mana tepatnya anestesi spinal perlu dimasukkan.

Anestesi lokal pertama-tama akan disuntikkan untuk membuat kulit mati rasa, kemudian jarum spinal akan dimasukkan.

Pada titik ini, sangat penting agar tubuh tetap diam dan seharusnya tidak merasakan sakit yang berlebihan. Namun, jika jarum mendekati salah satu saraf yang memasok kaki, Moms akan merasakan sakit seperti tertusuk di salah satu kaki.

Jika ini terjadi, pastikan tidak bergerak dan beritahu ahli anestesi apa yang Moms rasakan.

Setelah obat disuntikkan, Moms akan merasakan sensasi geli dan hangat di bagian bawah dan kaki lalu mulai mati rasa.

Anestesi tulang belakang tidak bekerja secara instan, dibutuhkan sedikit waktu untuk bekerja yakni sekitar 5-15 menit.

Kemudian setelah anestesi spinal bekerja, Moms akan sulit menggerakkan kaki hingga akhirnya tidak bisa menggerakkan kaki sama sekali.

Baca Juga: Mengenal Anestesi, Jenis dan Efek Sampingnya pada Tubuh, Wajib Tahu!

Efek Samping Anestesi Spinal

anestesi spinal
Foto: anestesi spinal

Foto: Orami Photo Stocks

Ada sejumlah efek samping yang ditimbulkan dari anestesi spinal. Berikut efek samping anestesi spinal yang mungkin Moms rasakan yuk simak penjelasannya berikut ini!

1. Efek Samping Umum

Beberapa obat yang dimasukkan ke dalam anestesi spinal bisa membuat Moms gatal. Selain itu, anestesi spinal juga menyebabkan tekanan darah menurun.

Jika ini terjadi, ahli anestesi akan memberikan cairan ke infus dan obat untuk meningkatkan tekanan darah. Moms mungkin juga akan merasa kesulitan buang air kecil.

Hal ini biasanya terjadi pada pria, sehingga membutuhkan kateter urin sampai anestesi spinal benar-benar hilang dan fungsi kandung kemih kateter urin sampai anestesi spinal benar-benar hilang dan fungsi kandung kemih.

Baca Juga: Moms, Inilah Hal yang Harus Diperhatikan Saat Kembali Hamil Setelah Operasi Caesar

2. Efek Samping yang Sesekali Terjadi

Dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, Moms kemungkinan mengalami sakit kepala yang sangat parah disebabkan oleh anestesi spinal.

Hal ini terjadi pada 1 dari 200 hingga 1 dari 300 anestesi spinal yang diberikan untuk wanita muda yang melahirkan tapi kemungkinannya lebih kecil pada lansia.

Sakit kepala ini terasa berbeda dengan sakit kepala biasa karena semakin parah saat duduk/berdiri dan membaik saat Moms berbariing.

Biasanya sakit kepala jenis ini sembuh dengan istirahat, minum banyak cairan dan minum obat penghilang rasa sakit sederhana.

Terkadang Moms juga memerlukan prosedur lain yang serupa dengan anestesi spinal awal untuk mengatasi sakit kepala.

Jika mengalami sakit kepala yang parah setelah dipulangkan ke rumah, sebaiknya Moms segera menghubungi dokter umum atau pergi ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut oleh ahli anestesi.

Baca Juga: Mengenal Anestesi Epidural: Prosedur, Manfaat, dan Efek Sampingnya

3. Efek Samping yang Sangat Jarang Terjadi

Dalam kasus yang sangat jarang terjadi, seseorang akan mengalami lemah lengan hingga kesulitan bernapas.

Apabila hal ini terjadi pada Moms, maka ahli anestesi akan membantu Moms bernapas hingga efek dari anestesi spinal tersebut hilang.

Pada kasus yang lebih serius, Moms juga bisa mengalami kerusakan saraf. Ini merupakan komplikasi yang paling dikhawatirkan oleh pasien.

Risiko kerusakan saraf permanen sangat jarang, sekitar 1 dari 50.000.

Risiko hilangnya sensasi sementara, kesemutan dan terkadang kelemahan otot lebih tinggi tetapi biasanya sembuh dalam beberapa hari hingga minggu.

  • http://www.rcoa.ac.uk/document-store/headache-after-spinal-or-epidural-injection
  • http://www.rcoa.ac.uk/document-store/nerve-damage-associated-spinal-or-epidural-injection
  • http://www.rcoa.ac.uk/system/files/CSQ-NAP3-Full_1.pdf
  • https://patient.info/treatment-medication/anaesthesia/spinal-anaesthetic

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.