Apakah Boleh Membaca Al-Qur'an saat Haid? Ini Penjelasannya!
Apakah boleh membaca Al-Qur'an saat haid?
Moms pasti sudah tidak asing dengan larangan wanita haid memegang mushaf Al-Qur'an ketika sedang haid.
Hal ini sering kali dipertanyakan oleh banyak wanita muslim.
Utamanya di masa sekarang ini, di mana membaca Al-Qur'an tidak hanya dilakukan melalui mushaf (kitab), melainkan juga bisa dilakukan melalui ponsel.
Berkat perkembangan teknologi, ada aplikasi Al-Qur'an di dalam handphone (HP) yang bisa dibaca kapan pun.
Terlepas itu, perdebatan penggunaan Al-Qur'an di masa haid wanita masih terus diperbincangkan.
Mari kenali penjelasan hukum apakah boleh membaca Al-Qur'an saat haid menurut para ulama.
Baca Juga: Hukum Memotong Kuku saat Haid, Ini Penjelasannya dalam Islam
Keutamaan Membaca Al-Qur'an
Membaca Al-Qur'an bukan hanya berpahala, tapi memiliki manfaat lain.
Penelitian yang diterbitkan di International Journal of Academic Research in Business and Social Sciences menyebutkan, salah satu manfaat membaca Al-Qur'an ketika menggunakan tajwid yang benar adalah sebagai teknik relaksasi.
Apabila dibaca dengan tepat sesuai hukum tajwid, akan menghasilkan efek relaksasi yang menenangkan hati.
Tak sekedar itu, keutamaan dari membaca Al-Qur'an juga dapat mendatangkan pahala dan seribu kebaikan.
Umat Muslim yang rajin membacanya setiap hari juga akan memperoleh rahmat dan perlindungan dari Sang Pencipta.
Baca Juga: 9 Keutamaan Surah Al Kafirun, Sebanding Pahala Khatam Al-Qur'an!
Apakah Boleh Membaca Al-Qur'an saat Haid?
Haid atau menstruasi adalah keluarnya darah dari organ intim seorang wanita.
Hukum darah haid adalah hadas besar dan untuk mensucikannya harus melakukan mandi wajib.
Untuk itu, jika Moms bertanya apakah boleh membaca Al-Qur'an saat haid, beberapa pendapat melarang wanita yang sedang sedang haid untuk menyentuh dan membaca Al-Qur'an dalam bentuk mushaf.
Namun, ada pula beberapa pendapat yang memperbolehkan wanita haid membaca Al-Qur'an tanpa menyentuhnya.
Berikut adalah sejumlah pendapat ulama terkait hukum mengenai apakah boleh membaca Al-Qur'an saat haid.
1. Diharuskan dalam Keadaan Suci Terlebih Dahulu
Saat haid, wanita muslimah tidak diperbolehkan melaksanakan ibadah-ibadah yang telah ditentukan.
Ibadah yang dimaksud, seperti salat, puasa, membaca Al-Qur'an, dan ibadah-ibadah lain yang apabila dikerjakan harus dalam keadaan suci.
Allah SWT berfirman:
وَيَسْـَٔلُونَكَ عَنِ ٱلْمَحِيضِ ۖ قُلْ هُوَ أَذًى فَٱعْتَزِلُوا۟ ٱلنِّسَآءَ فِى ٱلْمَحِيضِ ۖ وَلَا تَقْرَبُوهُنَّ حَتَّىٰ يَطْهُرْنَ ۖ فَإِذَا تَطَهَّرْنَ فَأْتُوهُنَّ مِنْ حَيْثُ أَمَرَكُمُ ٱللَّهُ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلتَّوَّٰبِينَ وَيُحِبُّ ٱلْمُتَطَهِّرِينَ
"Wa yas`alụnaka 'anil-maḥīḍ, qul huwa ażan fa'tazilun-nisā`a fil-maḥīḍi wa lā taqrabụhunna ḥattā yaṭ-hurn, fa iżā taṭahharna fa`tụhunna min ḥaiṡu amarakumullāh, innallāha yuḥibbut-tawwābīna wa yuḥibbul-mutaṭahhirīn."
“Mereka bertanya kepadamu mengenai darah haid. Katakanlah jika haid itu merupakan sebuah kotoran.
Oleh sebab itu, hendaklah kamu menjauhkan diri dari seorang wanita dalam keadaan haid, dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka dalam keadaan suci.
Apabila mereka sudah dalam keadaan yang suci, maka campurilah mereka di tempat yang telah diperintahkan oleh Allah SWT.
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertobat dan menyukai orang-orang yang telah mensucikan dirinya,” (QS. Al-Baqarah: 222).
2. Dilarang Menyentuh Al-Qur'an
Wanita yang sedang haid tidak diperbolehkan membaca Al-Qur'an.
Selain membaca, wanita tersebut juga tidak diperbolehkan menyentuh ataupun melihat isi tulisan di dalamnya.
Hal ini sesuai dengan dalil dari Al-Qur'an yang berbunyi:
وَإِنَّهُۥ لَقَسَمٌ لَّوْ تَعْلَمُونَ عَظِيمٌ إِنَّهُۥ لَقُرْءَانٌ كَرِيمٌ فِى كِتَٰبٍ مَّكْنُونٍ لَّا يَمَسُّهُۥٓ إِلَّا ٱلْمُطَهَّرُونَ
"Wa innahụ laqasamul lau ta'lamụna 'aẓīm, innahụ laqur`ānung karīm, fī kitābim maknụn, lā yamassuhū illal-muṭahharụn."
Artinya: “Sesungguhnya, Al-Qur'an ini adalah sebuah bacaan yang sangat mulia, pada kitab yang terpelihara (Lauhul Mahfudz), tidak diperbolehkan menyentuhnya kecuali bagi hamba-hamba yang dalam keadaan suci,” (QS Al-Waqiah: 76-79).
Kemudian hal ini juga diperjelas dalam hadis yang diriwayatkan Ad-Daruquthni, Nabi Muhammad SAW bersabda,
عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " لَا تَقْرَأُ الحَائِضُ وَلَا اْلجُنُبُ شَيْئاً مِنَ القُرْآنِ - رواه الدارقطني
“Dari Ibnu Umar ra ia berkata: Rasulullah SAW bersbada: Tidak boleh orang yang haid dan orang yang dalam keadaan junub membaca ayat Al-Qur`an” (HR Ad-Daruquthni).
Dalam arti lain, hukum wanita haid membaca Al-Qur'an dengan menyentuh mushaf secara langsung adalah dilarang.
3. Membaca Al-Qur'an saat Haid Hukumnya Haram Mutlak
Mayoritas ulama dari mazhab Hanafi, Syafi'i, dan Hanbali berpendapat bahwa seorang wanita yang sedang haid tidak diperbolehkan membaca Al-Qur'an.
Bahkan, tindakan membaca Al-Qur'an dalam kondisi tersebut dianggap sebagai perbuatan yang hukumnya haram mutlak.
Pendapat ini didasarkan pada beberapa hadis, seperti:
Hadis Ibnu umar
لا يقرأ الجنب ولا الحائض القرآن
“Tidak boleh membaca Al-Quran bagi orangyang junub dan haid.”
Hadis Ali bin Abi Talib
كان النبي ﷺ يقرأ القرآن على كل أحواله سوى الجنابة
“Adalah Nabi saw selalu membaca Al-Quran dalam segala kondisi dan situasi, kecuali ketika beliau junub.”
Pandangan Hadis dan Ulama tentang Ketentuan Membaca Al-Qur'an saat Haid
Selain dalil dari Alquran, ada pula hadis yang menyebutkan tentang larangan membaca Al-Qur'an bagi wanita haid.
4. Larangan Membaca Al-Qur'an
Amr Ibn Hazm Radiyallahu’anhu mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Hanya orang-orang dalam keadaan sucilah yang diperkenankan menyentuh Al-Qur'an,” (HR Imam Malik).
Pendapat Imam Nawawi yang merupakan pendapat mayoritas ulama mengatakan:
“Dalam mazhab kami (Syafi’iyyah), yang yang sedang dalam keadaan junub dan bagi para wanita yang haid maka diharamkan untuk membaca Al-Qur'an, baik itu sedikit maupun banyak, atau bahkan hanya sebagian ayat saja.” (Al-Majmu Syarh Al-Muhadzab).
Baca Juga: Ini Hukum Menjilat Kemaluan Istri dalam Islam, Wajib Tahu!
5. Dibolehkan dengan Syarat Tertentu
Jika Moms bertanya apakah boleh membaca Al-Qur'an saat haid, rata-rata melarangnya.
Namun, ada pula beberapa ulama yang memperbolehkan seorang wanita membaca Al-Qur'an meskipun sedang haid.
Hal ini berdasarkan hadis dari Aisyah RA, yang berbunyi:
“Aisyah berkata: 'Kami keluar untuk (menunaikan ibadah haji) bersama Rasulullah SAW (dan) kami pun tidak menyebutnya selain haji.
Ketika kami telah sampai di suatu tempat yang bernama Sarif, aku Haid. Lalu Rasulullah masuk dan menemuiku dalam kondisi sedang menangis'.
Lalu Beliau pun bertanya: 'Apa yang membuatnya menangis wahai Aisyah?’. Aku menjawab: ‘Aku ingin demi Allah jikalau sekiranya aku tidak haji tahun ini".
Rasulullah SAW pun bersabda: 'Sesungguhnya (haid) ini adalah sesuatu yang telah ditentukan oleh Allah SWT bagi anak-anak perempuan Adam.
Oleh sebab itu, kerjakanlah apa yang dikerjakan orang yang sedang dalam keadaan berhaji, kecuali engkau tidak diperbolehkan untuk Thawaf di Ka’bah hingga engkau suci dari (haid)',” (HR Bukhari dan Muslim).
6. Dibolehkan dengan Tujuan Mulia
Membaca Al-Qur'an saat haid juga diperbolehkan apabila niatnya adalah hanya untuk mengajarkan atau membenarkan bacaan yang salah.
Jadi, saat Moms bertanya-tanya, apakah boleh membaca Al-Qur'an saat haid, maka pastikan niatnya untuk tujuan mulia.
Hal ini bukan untuk mendapatkan pahala dari membaca Al-Qur'an. Alasan yang seperti ini diperbolehkan menurut sebagian ulama Islam.
Intinya, wanita ketika masa haid boleh membaca Al-Qur'an apabila memiliki tugas dan tanggung jawab untuk mengajarkan bacaan Al-Qur'an kepada orang lain.
Ini baik membaca Al-Qur'an secara langsung ataupun melalui handphone dan perangkat elektronik lainnya.
Diperbolehkan, karena mengajarkan sesuatu kepada sesama merupakan amalan mulia di hadapan Allah SWT.
Baca Juga: 13 Hadis dan Ayat Alquran tentang Zina, Termasuk Dosa Besar!
Apakah Boleh Membaca Al-Qur'an saat Haid Melalui Handphone (HP)?
Menurut ulama Muslim, apakah boleh membaca Al-Qur'an saat haid saat wanita haid namun melalui handphone HP, maka jawabannya boleh.
Sebab ia tidak menyentuh langsung lembar kitab suci.
Perangkat elektronik yang dipakai untuk membaca Al-Qur'an bukanlah mushaf atau lembar kertas yang suci.
Teks pada Al-Qur'an di dalam HP berbeda layaknya pada kitab suci yang ditulis tangan.
Hal itu karena tampilan di layar HP bisa tertutup atau hilang ketika dialihkan ke aplikasi lain.
Wanita yang sedang haid boleh menyentuh HP yang berisi Al-Qur'an, sekalipun tidak bersuci terlebih dahulu.
Contoh lain dari pendapat ulama mengenai hukum apakah boleh membaca Al-Qur'an saat haid adalah ketika seorang hafizah sedang menghafalkan Al-Qur'an.
Saat wanita itu tidak membacanya, dikhawatirkan hafalan Al-Qur'an yang dimiliki akan hilang.
Para ulama juga menegaskan bahwa tidak ada kewajiban seorang wanita haid berwudu terlebih dahulu sebelum membaca Al-Qur'an melalui HP.
Hukum membaca Al-Qur'an di HP tanpa wudu adalah diperbolehkan, karena HP bukan termasuk mushaf fisik.
Aturan ini pun berlaku bagi wanita haid yang ingin membaca surah Yasin dari HP atau gadget lainnya.
Baca Juga: Syukuran 4 Bulanan Dalam Islam, Berikut Penjelasannya
Solusi bagi Wanita Haid yang Ingin Membaca Al-Qur'an
Terlepas apakah boleh membaca Al-Qur'an saat haid, sebagian orang memilih untuk tidak membacanya sama sekali karena keraguan.
Namun, ada beberapa solusi bagi wanita haid yang ingin membaca Al-Qur'an tanpa melanggar ketentuan syar'i, seperti:
1. Membaca Mushaf Tapi Tidak Menyentuh Secara Langsung
Jika Moms bertanya, apakah boleh membaca Al-Qur'an saat haid, sebenarnya membaca Al-Qur'an masih diperbolehkan bagi wanita yang berhadas.
Perlu diketahui, yang tidak diperbolehkan adalah menyentuh langsung mushaf Al-Qur'an saat haid.
Dalil yang menunjukkan larangan untuk menyentuhnya terdapat pada surah Al-Waqi’ah ayat 79.
Syaikh Ibnu Baz rahimahullah berkata:
“Diperbolehkan bagi wanita haid dan nifas untuk membaca Al-Qur'an menurut pendapat ulama yang paling kuat.
Alasannya, karena tidak ada dalil yang melarang hal ini. Namun, seharusnya membaca Al-Qur'an tersebut tidak sampai menyentuh mushaf Al-Qur'an.
Kalau memang mau menyentuh mushaf Al-Qur'an, maka seharusnya dengan menggunakan pembatas seperti kain yang suci dan semacamnya.
Demikian pula untuk menulis Al-Qur'an di kertas ketika hajat (dibutuhkan), maka diperbolehkan dengan menggunakan pembatas seperti kain tadi,” (Majmu’ Fatawa Ibnu Baz, 10: 209-210).
Jadi, jika Moms bertanya-tanya, apakah boleh membaca Al-Qur'an saat haid, maka penuhi saja saran di atas.
2. Baca Melalui Aplikasi Ponsel
Kebanyakan ulama saat ditanya apakah boleh membaca Al-Qur'an saat haid, kebanyakan melarangnya.
Jadi, solusi lain untuk membaca Al-Qur'an saat haid adalah melalui perangkat elektronik atau HP.
Dijelaskan sebelumnya, HP atau perangkat elektronik bukanlah mushaf yang dikategorikan sebagai lembaran ayat suci.
Salah satu ayat Al-Qur'an yang menjelaskan hal tersebut berbunyi:
لَا يَمَسُّهُ إِلَّا الْمُطَهَّرُونَ
“Tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan,” (QS Al Waqi’ah 79).
Dengan demikian, membaca Al-Qur'an melalui HP diperbolehkan, karena berbeda dengan hukum yang berlaku pada mushaf.
Diperbolehkan pula untuk membaca Al-Qur'an tanpa berwudu atau membawa perangkat ke kamar mandi, selama aplikasi Al-Qur'an tidak terbuka.
Melansir Umma.id, tulisan Al-Qur'an di HP berbeda dengan di kitab fisik yang biasa dibaca selama ini.
Selain itu, yang juga harus diperhatikan adalah niat membaca Al-Qur'an seperti yang telah disebutkan oleh para ulama.
Baca Juga: 12 Tata Cara Ziarah Kubur bagi Wanita Haid, Berikut Hukumnya
3. Membaca Al-Qur'an Terjemahan
Menurut ulama, yang disebut mushaf berarti seluruhnya berisi ayat Al-Qur'an tanpa ada terjemahan.
Artinya, membaca Al-Qur'an melalui terjemahan adalah salah satu solusi yang bisa ditempuh untuk wanita haid.
Jadi, jika Moms awalnya bertanya-tanya, apakah boleh membaca Al-Qur'an saat haid, maka coba baja saja versi terjemahannya.
Imam Nawawi rahimahullah mengatakan:
“Jika kitab tafsir tersebut lebih banyak kajian tafsirnya daripada ayat Al-Qur'an sebagaimana umumnya kitab tafsir semacam itu, maka di sini ada beberapa pendapat ulama.
Namun, yang lebih tepat, kitab tafsir semacam itu tidak mengapa disentuh karena tidak disebut mushaf,” (Al Majmu’).
Jika yang disentuh adalah Al-Qur'an terjemahan dalam bahasa non Arab, maka hal itu tidak disebut mushaf sebagaimana disyaratkan dalam hadis.
Kitab atau buku seperti itu disebut tafsir, sebagaimana ditegaskan oleh ulama Malikiyah.
Dengan begitu, wanita haid tidak mengapa menyentuh Al-Qur'an terjemahan, karena hukumnya sama dengan menyentuh kitab tafsir.
Akan tetapi, jika isi Al-Qur'an lebih banyak atau sama banyaknya dari kajian terjemahan, maka seharusnya tidak disentuh dalam keadaan berhadas.
Baca Juga: 7+ Hadis tentang Amal Saleh dan Keutamaannya, Umat Muslim Wajib Tahu!
Demikian penjelasan apakah boleh membaca Al-Qur'an saat haid.
Ingat pula bahwa sebaik-baiknya amalan adalah membaca Al-Qur'an dan mengamalkannya.
Namun, tidak ada larangan membaca Al-Qur'an saat haid, tetapi disarankan untuk tidak memegang mushaf saat haid.
Jadi, Moms masih bisa membaca Al-Qur'an saat haid dengan menggunakan aplikasi membaca Al-Qur'an di smartphone atau Al-Qur'an dengan terjemahan.
Jika saat ditanya apakah boleh membaca Al-Qur'an saat haid, dan Moms masih ragu akan jawabannya, sebaiknya tidak membaca Al-Qur'an saat haid.
Sebab, masih ada ibadah lainnya yang bisa Moms amalkan saat sedang menstruasi.
Baca Juga: Ini 9 Ayat tentang Penciptaan Manusia dalam Al-Qur'an!
Amalan Ibadah yang Bisa Tetap Wanita Lakukan saat Haid
Moms kini sudah tahu jawaban akan pertanyaam apakah boleh membaca Al-Qur'an saat haid.
Nah, saat haid, sebenarnya wanita tetap dapat melakukan berbagai amalan ibadah lain yang tidak terlarang oleh syariat Islam.
Berikut adalah beberapa amalan ibadah yang bisa dilakukan:
- Dzikir: Mengingat Allah melalui berbagai bentuk dzikir seperti tasbih, tahmid, takbir, dan tahlil.
- Doa: Berdoa kepada Allah, baik dengan doa-doa dari Al-Qur'an dan Hadis, maupun doa-doa pribadi.
- Istighfar: Memohon ampunan kepada Allah dengan mengucapkan istighfar.
- Membaca Shalawat: Mengucapkan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW.
- Mendengarkan Al-Qur'an: Dari awal Moms mungkin bertanya-tanya, apakah boleh membaca Al-Qur'an saat haid. Jika Moms belum meyakini jawabannya, maka sebaiknya Moms mendengarkan bacaan Al-Qur'an saja dari rekaman atau orang lain.
- Belajar Agama: Membaca buku-buku agama, mendengarkan ceramah, atau mengikuti kajian online tentang Islam.
- Berbuat Kebaikan: Melakukan amal kebajikan seperti bersedekah, membantu orang lain, atau melakukan kegiatan sosial.
- Beristirahat dan Menjaga Kesehatan: Menjaga kesehatan tubuh dengan istirahat yang cukup dan pola makan yang baik juga dianggap sebagai bentuk ibadah.
- Merenung dan Muhasabah: Mengambil waktu untuk merenung, introspeksi, dan memperbaiki diri.
- Mengajarkan Ilmu: Jika memiliki pengetahuan agama yang baik, Moms mungkin tahu jawaban dari pertanyaan apakah boleh membaca Al-Qur'an saat haid. Selain itu, mengajarkan ilmu kepada orang lain, baik secara langsung maupun melalui media sosial juga bisa menjadi pilihan ibadah lain yang baik.
Dengan melakukan amalan-amalan ini, wanita dapat tetap dekat dengan Allah dan terus beribadah meskipun sedang dalam masa haid.
Jadi, meskipun sudah paham jawaban dari pertanyaan apakah boleh membaca Al-Qur'an saat haid, Moms bisa tetap memilih ibadah lain seperti yang disebutkan di atas.
- https://www.researchgate.net/publication/325121326_The_Effect_of_Recitation_Quran_on_the_Human_Emotions
- http://hidayatullahmakassar.id/2020/02/28/wanita-haid-baca-quran-pakai-hp-android/
- https://bimbinganislam.com/baca-alquran-di-hp-saat-haid-apa-boleh/
- https://umma.id/post/hukum-wanita-haid-masuk-masjid-dan-membaca-al-quran-lewat-ponsel-355089?lang=id
- https://mui.or.id/mui-provinsi/mui-sulsel/33669/bolehkah-wanita-haid-berwudhu-dan-membaca-al-quran/
- https://tafsirweb.com/
- https://islam.nu.or.id/thaharah/hukum-murajaah-al-qur-an-bagi-wanita-haidh
- https://islam.nu.or.id/bahtsul-masail/bolehkan-wanita-haid-mengajar-al-qur-an-7Llbw
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.