Apakah Dia Gemar Memanipulasi Anda?

Orang yang gemar memanipulasi emosi dan pikiran paling ahli dalam hal menjalin hubungan. Ahli di sini bukan dalam arti yang positif, lho. Dia justru berbahaya karena bisa mengendalikan Anda tanpa Anda sadari. Anda jadi merasa terikat padanya, seolah-olah Anda sangat membutuhkan dirinya dan Anda bertanggung jawab atas kebahagiaan dirinya. Sementara dia sendiri dengan enak memperlakukan orang lain tanpa memikirkan perasaan orang tersebut. Nah, apakah Anda saat ini sedang berada dalam hubungan yang manipulatif? Tenang, ada empat tanda yang bisa membuktikan apakah pasangan Anda gemar mempermainkan Anda. Simak selengkapnya, ya.

Anda Selalu Salah

Entah bagaimana, dia selalu bisa memutarbalikan keadaan dan menyalahkan Anda, meskipun sebenarnya dia yang salah. Dia akan berpura-pura jadi korban sementara Anda sendiri jadi sibuk meminta maaf. Pasangan Anda tidak bisa mempertanggung jawabkan kesalahannya, maka dia menimpakan segalanya pada Anda.

Takut Mengatakan Tidak

Setiap Anda menolak ajakan atau usulannya, dia bisa berbuat yang macam-macam seperti mengancam putus atau menyuruh Anda pulang sendirian. Anda pun jadi takut untuk mengatakan tidak padanya. Ingatlah, Anda bukan pesuruhnya dan Anda tidak berkewajiban untuk menuruti segala kata-katanya. Jika dia sudah sampai menggunakan ancaman atau kekerasan, segera tinggalkan sebelum terlambat dan Anda yang rugi sendiri.

Kadang Dia Sangat Baik, Kadang Kejam

Pria yang suka memanipulasi biasanya menggunakan taktik ini supaya Anda tidak mudah pergi meninggalkannya. Jika Anda melakukan hal-hal yang sesuai dengan harapannya, dia bisa menjadi pasangan yang paling romantis dan pengertian sejagat raya. Namun, jika suasana hatinya sedang buruk atau Anda habis melakukan sesuatu yang tidak disukainya, dia akan berubah jadi agresif dan sangat menyebalkan.

Menuduh Anda Terlalu Dramatis

Dia punya cara khusus untuk mengesampingkan atau meremehkan perasaan Anda, yaitu menuduh Anda berlebihan. Apabila Anda mengeluhkan sifatnya yang tidak setia, dia justru akan marah karena merasa Anda tidak memercayainya sebagai pasangan. Ketika Anda menyampaikan keinginan Anda, dia malah menuntut balik Anda untuk bersikap lebih dewasa karena menurutnya Anda kekanak-kanakan atau dramatis.

--IA