6 Aturan Menjalani Pernikahan Jarak Jauh Agar Tetap Harmonis
Apakah Moms dan Dads sedang menjalani long distance marriage? Bukan hal mudah untuk mempertahankan pernikahan jarak jauh, ya, karena jarak bisa menciptakan rindu yang tak tertahankan.
Komitmen yang kuat tentu harus menjadi fondasi awal untuk menjalankan long distance marriage apabila ingin berhasil.
Dalam bentuk hubungan apapun, komunikasi juga tetap menjadi kunci utama kesuksesan pasangan.
Perkembangan teknologi saat ini memungkinkan kita untuk saling bertukar kabar dengan mengirimkan foto dan video dalam pesan teks. Jadi, sebenarnya tak ada alasan untuk tidak bisa berkomunikasi dengan pasangan yang jaraknya jauh.
Baca Juga: 8 Penyebab Utama Masalah Komunikasi dalam Pernikahan
Bahkan, menurut sebuah studi 2013 dari Journal of Communication, sekitar tiga juta orang Amerika hidup terpisah dari pasangan mereka. Hal ini tentu membuktikan kesuksesan alat komunikasi untuk membantu lancarnya sebuah hubungan.
Aturan Pernikahan Jarak Jauh
Setiap hubungan akan mengalami masalah, termasuk dalam hubungan jarak jauh.
Namun, dengan berkomitmen sepenuhnya dan menjalankan kewajiban masing-masing, maka hubungan pasti bisa tetap berjalan baik.
Journal Family Process menemukan bahwa pasangan long distance memiliki dedikasi lebih tinggi dibanding mereka yang berjarak dekat.
Lantas, demi menjaga kesuksesan hubungan jarak jauh Moms dan Dads, berikut ini beberapa panduan tentang hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat menjalani pernikahan jarak jauh.
1. Berpikir Positif dan Saling Percaya
Foto: pexels.com
Dalam menjalankan hubungan jarak jauh, pemikiran positif dan rasa percaya adalah hal utama yang dibutuhkan.
Sebab, emosi dan pikiran negatif akan membuat hubungan tidak stabil, tak hanya bagi pernikahan jarak jauh tapi juga bagi jarak dekat.
Agar hubungan bisa sukses, Moms dan Dads harus saling percaya dan memberi kebebasan satu sama lain.
Jangan membuat asumsi sendiri yang bahkan belum diketahui kebenarannya.
Selain buruk bagi hubungan, pikiran negatif pun tidak baik untuk diri sendiri.
Baca Juga: 5 Cara Menjaga Seks Tetap Hidup untuk Pasangan Jarak Jauh
2. Menyertakan Pasangan dalam Berbagai Kegiatan
Foto: freepik.com
Baik itu perihal pengelolaan rumah tangga atau anak-anak, usahakan selalu menyertakan pasangan dalam mengambil keputusan.
Rencanakan waktu telepon untuk membahas masalah keluarga dan ceritakan perubahan hidup sekecil apapun pada pasangan.
Meski terlihat sederhana, hal kecil seperti ini bisa membuat Moms dan Dads merasa dibutuhkan satu sama lain.
Dengan begini pun, Moms dan Dads akan selalu up to date terhadap perkembangan hidup sehari-hari sehingga tidak akan ada ‘kejutan’ saat berjumpa nanti.
3. Bersikap Terbuka tentang Kehidupan Sosial
Foto: freepik.com
Meskipun Moms dan Dads selalu melakukan komunikasi jarak jauh via telepon, tapi bertemu langsung dengan orang lain masih tetap dibutuhkan. Misalnya saja bertemu teman atau saudara.
Untuk itu, penting bagi Moms dan Dads agar saling terbuka tentang kehidupan sosial masing-masing selagi terpisah.
Apalagi jika Moms dan Dads menghabiskan waktu bersama teman-teman yang berbeda lawan jenis.
Meskipun hanya berinteraksi biasa, umumnya pasangan akan merasa lebih nyaman bila diberitahu lebih dahulu karena tidak ada rahasia dalam hubungan.
Baca Juga: 5 Aturan Sexting untuk Pasangan LDR
4. Tidak Bersikap Idealis
Foto: freepik.com
Saat terpisah jarak, umumnya seseorang hanya membayangkan hal yang baik-baik tentang pasangannya.
Apabila terus menerus ditanam dalam diri, hal ini bisa jadi berbahaya, lho.
Sebab, secara tak langsung Moms dan Dads sedang bersikap idealis terhadap suatu pernikahan atau sosok yang sempurna.
Pada kenyataannya, saat bersatu kembali nanti, pasangan bukanlah sosok sempurna seperti yang dibayangkan selama ini.
Hal ini tentu dapat mendatangkan berbagai masalah yang memicu pertengkaran.
5. Jangan Memiliki Harapan Terlalu Tinggi
Foto: unsplash.com
Jika Moms dan Dads berada dalam long distance marriage, sangat sulit untuk menilai keadaan emosi satu sama lain.
Rasa kesepian bisa jadi tantangan yang harus dihadapi. Untuk itu, hindarilah ekspektasi yang terlalu tinggi.
Moms dan Dads harus mendiskusikan secara baik pernikahan jarak jauh seperti apa yang ingin dicapai.
Bicarakan berbagai macam batasan seperti seberapa sering harus berkomunikasi dan mengunjungi satu sama lain.
6. Tidak Boleh: Cemburu Berlebihan
Foto: freepik.com
Jarak fisik menjadi satu hal yang menyebabkan ketidakpastian tentang masa depan atau stabilitas pernikahan.
Ketidakpastian ini bisa berakibat meningkatnya rasa cemburu dan tingkat kepercayaan yang lebih rendah. Kalau bila Moms dan Dads sedari awal tidak memiliki rasa percaya satu sama lain.
Untuk itu, berkomunikasi secara rutin dan menetapkan komitmen merupakan salah satu kunci dari suksesnya sebuah hubungan jarak jauh.
Baca Juga: 5 Tips Menghadapi Suami yang Pelit, Yuk Coba!
Mempertahankan long distance marriage merupakan tantangan tersendiri.
Namun, dengan komitmen dan rasa setia yang sudah ditanam sejak awal, rasanya jarak bukan masalah, apalagi teknologi sudah serba canggih.
Selain bisa menelepon, Moms dan Dads pun bisa saling video call atau bahkan sexting.
Tetap semangat dalam mempertahankan pernikahan jarak jauhnya ya, Moms!
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.