17 Februari 2022

Cegah Infeksi dengan Bacitracin, Ini Manfaat dan Efek Sampingnya

Untuk mencegah luka terbuka pada kulit yang berisiko terinfeksi

Jika mengalami infeksi luka yang ringan, dokter mungkin meresepkan obat bacitracin.

Pasalnya, luka terbuka bisa mengundang bakteri berkumpul di area tersebut.

Bila dirawat dengan baik, bakteri tersebut dapat berkembang biak.

Jumlahnya yang terlalu banyak dapat menimbulkan infeksi.

Nah, supaya infeksi tidak terjadi, obat ini bisa digunakan.

Sebelum memakainya, pahami lebih dahulu kegunaan hingga efek sampingnya.

Baca Juga: 5 Tips yang Bisa Dilakukan agar Luka Cepat Kering

Apa Itu Bacitracin?

Bacitracin-pada-salep-Nebacetin-dan-Liposin-aladokter
Foto: Bacitracin-pada-salep-Nebacetin-dan-Liposin-aladokter

Foto: indiamart.com

Bacitracin adalah obat antibiotik yang digunakan untuk mencegah infeksi kulit ringan yang disebabkan oleh luka kecil, goresan, atau luka bakar.

Obat ini bekerja dengan menghentikan pertumbuhan bakteri di sekitar luka.

Hati-hati menggunakan obat ini, mengingat dosis antibiotik yang tidak tepat bisa menyebabkan terjadinya resistensi antibiotik.

Kondisi ini menandakan bahwa bakteri yang menginfeksi kebal terhadap antibiotik, sehingga pengobatan yang dilakukan tidak efektif.

Untuk sembuh, diperlukan antibiotik yang lebih kuat untuk melawan bakteri.

Baca Juga: Penisilin, Antibiotik untuk Berbagai Macam Infeksi Bakteri

Dosis dan Aturan Pakai Bacitracin

salep medis.jpg
Foto: salep medis.jpg (Orami Photo Stocks)

Foto: Orami Photo Stock

Antibiotik ini tersedia dalam bentuk krim, salep, atau serbuk yang dioleskan ke kulit yang terluka.

Dosisnya untuk anak-anak hingga orang dewasa adalah 1–3 kali sehari.

Caranya, dioleskan tipis-tipis pada area kulit yang terluka.

Sebelum menggunakan obat pastikan lebih dahulu luka yang dialami, karena obat hanya boleh dioleskan pada luka ringan.

Luka tusukan yang dalam, gigitan bintang, dan luka bakar serius, sebaiknya tidak menggunakan obat ini.

Antibiotik biasanya boleh digunakan atas resep dokter.

Akan tetapi, jenis antibiotik ini bisa didapatkan tanpa resep dokter.

Moms dan Dads bisa menggunakan obat persis sama dengan arahan apoteker, atau petunjuk penggunaan obat yang tertera pada label kemasan.

Bila khawatir, jangan ragu untuk konsultasi lebih dahulu dengan dokter.

Jangan mengurangi atau menambah dosis lebih dari yang disarankan dokter.

Penggunaan obat hanya boleh dioleskan ke kulit.

Jadi, hindari obat terkena ke hidung, mulut, maupun mata, terutama bila dioleskan pada anak-anak.

Bila selama seminggu menggunakan obat, luka tidak juga membaik, periksa ke dokter untuk mengetahui kondisi sekaligus mendapatkan perawatan lebih lanjut.

Baca Juga: Kenali Obat Antibiotik Cefotaxime: Fungsi, Dosis, dan Efek Samping

Untuk menggunakan salep, ikuti langkah-langkah berikut:

  • Cuci tangan lebih dahulu baik dengan sabun dan air mengalir.
  • Kemudian, bersihkan area yang terluka dengan sabun dan air dan keringkan secara menyeluruh dengan handuk bersih.
  • Oleskan sedikit salep, seluas ukuran jari Moms atau Dads ke kulit yang terluka.
  • Pastikan mengoleskan obat secara tipis-tipis sesuai kebutuhan.
  • Saat mengeluarkan salep dari wadahnya, pastikan tangan tidak menyentuh bagian lubang wadah obat.
  • Lalu, tutupi area yang terluka dengan perban steril.

Gunakan obat di waktu yang sama agar dosis tidak terlewat. Jika terlewat, segera gunakan obat.

Bila dekat dengan waktu dosis pemberian obat kedua maupun ketiga, sebaiknya jangan menggandakan dosis.

Setelah digunakan, tutup obat dengan kencang dan simpan di ruangan yang lembap atau terkena sinar matahari langsung.

Bila persedian obat ini ada di kotak obat, cek lebih dahulu masa kedaluwarsanya.

Simpan obat ini di tempat yang jauh dari jangkauan anak-anak maupun hewan peliharaan.

Baca Juga: Catat 8 Cara Mengobati Luka Memar yang Dijamin Ampuh

Efek Samping Bacitracin

5 Tanda Alergi Semen Setelah Hubungan Seks - 2.jpg
Foto: 5 Tanda Alergi Semen Setelah Hubungan Seks - 2.jpg (shutterstock.com)

Foto: Orami Photo Stock.

Sama seperti obat lainnya, bacitracin juga dapat menimbulkan efek samping pada beberapa orang.

Berikut ini adalah efek samping yang mungkin terajdi selama penggunaan obat, seperti dikutip dari situs Medline Plus.

  • Gatal.
  • Ruam di sekitar kulit yang terluka.
  • Nyeri meningkat.
  • Sensasi terbakar di kulit.

Bila Moms dan Dads mengalami efek samping yang disebutkan di atas, sebaiknya konsultasikan ke dokter.

Apalagi jika efek sampingnya cukup mengganggu dan tidak juga membaik setelah beberapa hari pemakaian obat.

Termasuk jika Moms atau keluarga di rumah mengalami gejala sesak napas, sakit tenggorokan, disertai gatal dan pembengkakan pada tubuh.

Bisa jadi ini adalah reaksi pertanda alergi.

Jadi, sebelum menggunakan pastikan jika Moms dan Dads bebas dari alergi antibiotik sejenis.

Baca Juga: Mupirocin (Salep Antibiotik): Fungsi, Dosis, Aturan Pakai, dan Efek Samping

Selain kondisi luka yang perlu diperhatikan, perlu memberi tahu dokter jika sedang hamil dan menyusui.

Saat hamil, tubuh menjadi lebih sensitif, termasuk dengan obat-obatan yang digunakan.

Konsultasi ke dokter membantu mempertimbangkan besarnya manfaat dan risiko dari penggunaan obat.

Beri tahu juga dokter dan apoteker jika bila pada saat Moms dan Dads menggunakan obat-obat lain.

Entah itu obat tanpa resep, suplemen, atau produk herbal.

Ini karena dikhawatirkan obat yang digunakan bersamaan akan menimbulkan inetraksi yang tidak diinginkan.

  • https://www.webmd.com/drugs/2/drug-14270/bacitracin-topical/details
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK536993/
  • https://pionas.pom.go.id/obat/bacitracin-polymyxin-b
  • https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a614052.html

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.