3+ Bahaya Memukul Bokong saat Hamil, Jangan Diremehkan!
Apakah dampak atau bahaya memukul bokong saat hamil?
Memasuki usia kehamilan trimester 2 dan 3, Moms merasakan ketidaknyamanan pada bokong.
Sebagian bumil mungkin secara tidak sengaja memukulnya untuk meredakan nyeri.
Banyak masalah ketidaknyaman yang dirasakan oleh Moms dengan usia kandungan yang semakin bertambah, termasuk di area bokong.
Bukan tanpa sebab, nyeri pada area panggul ke bawah khususnya bokong ini terjadi karena janin dan rahim bertumbuh.
Sehingga memberi tekanan pada pinggul, punggung, dan bokong.
Namun dengan ketidaknyaman tersebut, Moms disarankan untuk tidak memukul bokong baik sengaja maupun tidak sengaja.
Hal ini karena selain rasa nyeri yang dihasilkan, terdapat beberapa bahaya memukul bokong saat hamil yang bisa Moms rasakan.
Apa saja bahayanya? Yuk, cari tahu lebih lanjut berikut ini!
Baca Juga: 30 Ciri-Ciri Hamil Muda yang Jarang Disadari, Salah Satunya Mudah Lelah
Bahaya Memukul Bokong saat Hamil
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa pada usia-usia kehamilan trimester 3 Moms mungkin akan merasakan rasa yang tidak nyaman pada area bokong.
Dengan kondisi ini ada baiknya Moms menghindari memukul bokong secara sengaja.
Karena tanpa disadari tenyata memukul bokong saat hamil cukup bahaya, lho Moms.
Simak beberapa bahaya memukul bokong saat hamil di bawah ini, yuk Moms!
Baca Juga: Bahaya Rematik saat Hamil dan Cara Mencegahnya, Catat!
1. Masalah pada Saraf Sciatic
Bahaya memukul bokong saat hamil yang pertama adalah hadirnya masalah pada saraf sciatic.
Melansir Mayo Clinic, sciatica mengacu pada rasa sakit yang menjalar di sepanjang jalur saraf sciatic.
Saraf skiatik berada dari punggung bawah melalui pinggul dan bokong dan turun ke setiap kaki.
Rasa sakit dapat bervariasi dari sakit ringan sampai rasa nyeri yang tajam dan membakar.
Mungkin Moms bisa merasa seperti sentakan atau sengatan listrik.
Gejala ini bisa menjadi lebih buruk ketika batuk atau bersin atau duduk lama.
Linu panggul ringan biasanya hilang seiring waktu. Namun, nyeri bisa berlangsung lebih dari seminggu atau semakin parah.
Beberapa tanda masalah saraf sciatic semakin parah meliputi:
- Sakit parah di punggung bawah atau kaki dan mati rasa atau kelemahan otot di kaki
- Kesulitan mengendalikan usus atau kandung kemih
2. Sirkulasi Darah yang Buruk
Bahaya memukul bokong saat hamil selanjutnya adalah menurunnya sirkulasi darah.
Hal ini dapat terjadi jika pembuluh darah menyempit pada area bokong dan menganggi sistem peredaran darah di tubuh.
Ketika jantung, vena, arteri, kapiler, dan pembuluh darah lainnya sehat, ini dapat memberikan semua yang dibutuhkan sel dengan cara yang efisien.
Sirkulasi darah yang buruk terjadi ketika ada yang salah dengan beberapa bagian dari sistem pengiriman darah atau katup yang mengontrol arah aliran darah.
Masalah terbesar dengan sirkulasi yang buruk adalah sel-sel tubuh tidak mendapatkan oksigen sebanyak yang mereka butuhkan.
Lalu, ketika sel tidak memiliki oksigen yang mereka butuhkan, mereka tidak dapat berfungsi dengan baik.
Baca Juga: Bahaya dan Risiko Sauna Saat Hamil, Hati-Hati Moms!
3. Rasa Nyeri Serius
Bahaya memukul bokong saat hamil selanjutnya adalah kemungkinan hadirnya rasa nyeri yang serius pada bokong.
Ini terjadi akibat kerusakan otot atau jaringan lain yang cenderung menyebabkan nyeri di sekitar area yang terkena pukulan.
Umumnya rasa nyeri terjadi di sekitar area saraf sciatic mulai dari panggul bawah hingga ke bokong.
4. Memar
Bahaya memukul bokong saat hamil yang lainnya adalah hadirnya risiko memar pada area bokong.
Bintik kemerahan, kebiruan, serta kekuningan pada kulit adalah gejala memar yang paling sering menonjol.
Perdarahan kapiler inilah yang menyebabkan warna biru kemerahan pada sebagian besar memar.
Memar akan hilang dengan sendirinya hanya dalam beberapa hari.
Namun, memar yang lebih parah atau yang menutupi area kulit yang luas mungkin membutuhkan waktu lebih lama.
Baca Juga: Pengentalan Darah Saat Hamil, Apa Saja Bahayanya Bagi Ibu dan Janin?
Perawatan Nyeri Bokong saat Hamil
Memar pada bokong dapat diobati dengan mudah.
Berikut ini beberapa cara yang bisa Moms lakukan untuk meredakan nyeri pada area bokong.
- Istirahat
Berhentilah melakukan apa pun yang menyebabkan memar.
Seperti hindari berolahraga untuk mencegah memar lebih banyak, serta mengerahkan lebih banyak otot atau jaringan yang rusak.
Jika memungkinkan, kenakan bantalan di sekitar bokong untuk mencegah benturan atau traumatis lebih lanjut.
- Es
Buat kompres dingin dengan membungkus kantong es atau kantong sayuran beku dengan handuk bersih.
Kemudian, meletakkannya dengan lembut di atas kulit yang memar selama 20 menit.
- Lapisi dengan Perban
Bungkus perban, selotip medis, atau bahan pembungkus bersih lainnya dengan perlahan di sekitar memar.
Lakukan metode ini beberapa kali sehari, 20 menit setiap kali, sampai nyeri dan bengkak pada bokong tidak lagi mengganggu Moms.
Ganti perban apa pun setidaknya sekali sehari, seperti saat Moms mandi atau berendam.
Temui dokter segera jika Moms mengalami salah satu dari gejala berikut ketika memukul bokong secara tidak sengaja:
- Mati rasa atau kehilangan sensasi di pantat atau satu atau kedua kaki
- Hilangnya sebagian atau seluruh kemampuan untuk menggerakkan pinggul atau kaki
- Ketidakmampuan untuk menahan beban pada kaki
- Sakit parah atau tajam di pantat, pinggul, atau kaki
- Perdarahan luar yang berat
- Sakit perut atau ketidaknyamanan, terutama jika disertai mual atau muntah
- Bercak darah keunguan yang muncul tanpa cedera
Baca Juga: Moms Wajib Tahu, Ini Dia 10 Ciri Hamil Anak Kembar
Itulah beberapa bahaya memukul bokong saat hamil. Untuk itu, hindari memukul bokong secara sengaja, ya Moms!
- https://www.healthline.com/health/sports-injuries/butt-bruise#symptoms
- https://www.verywellhealth.com/what-is-a-butt-bruise-5214636#:~:text=A%20butt%20bruise%20occurs%20from,Falls
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/sciatica/symptoms-causes/syc-20377435
- https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/21882-poor-circulation
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.