7+ Bahaya Menahan BAB, Bisa Meningkatkan Risiko Kanker!
Apakah Moms sering menunda atau menahan keinginan untuk buang air besar? Jika ya, hentikan! Bahaya menahan BAB tidak sepele, lho!
Bahkan, bahaya menahan BAB dapat menyebabkan kematian, lho, Moms.
Dalam sebuah artikel yang dipublikasikan oleh BBC, seorang wanita muda meninggal setelah 8 minggu tidak buang air besar.
Menumpuknya kotoran menyebabkan usus membesar secara signifikan sehingga menekan organ tubuhnya dan menyebabkan serangan jantung.
Laporan kasus di dalam BMJ seorang pria mengalami kelumpuhan di satu kaki dan sindrom kompartemen perut (kondisi yang berpotensi mengancam nyawa akibat peningkatan tekanan di perut) karena sembelit parah.
Nah Moms, jika tidak ingin mengalami kondisi tersebut yuk cari tahu bahaya menahan BAB dalam artikel berikut ini
Baca juga: Mengenal Sepsis, Komplikasi Infeksi Tubuh yang Dapat Mengancam Nyawa
Bahaya Menahan BAB
Orang yang terlalu sering menahan buang air besar mungkin mulai kehilangan keinginan untuk buang air besar. Kondisi ini juga dapat menyebabkan inkontinensia tinja.
Tak hanya itu, Moms juga mungkin akan mengalami sembelit yang membuat tidak nyaman dan bisa menjadi semakin parah.
Agar tidak semakin parah, berikut bahaya menahan BAB yang perlu Moms ketahui.
1. Kesulitan Buang Air Besar
Bahaya menahan buang air besar salah satunya adalah mengganggu fungsi pencernaan di tubuh.
Menurut sebuah catatan dari Columbia University, air akan terserap dari feses jika terlalu lama ditahan di dalam fungsi pencernaan. Sehingga nantinya, tinja akan sulit untuk dikeluarkan dan menyebabkan nyeri di bagian dubur.
2. Kram Perut
Kram perut merupakan salah satu bahaya menahan BAB jika terlalu sering.
Selain itu, kondisi ini juga bisa menyebabkan perut kembung.
Walaupun hal ini tidak berbahaya, tetapi merasakan perut kembung sepanjang hari tentu akan mengganggu aktifitas Moms sehari-hari ya.
3. Sembelit
Oman Medical Journal menjelaskan sembelit atau konstipasi sering dialami anak-anak karena menghindari nyeri pada saat buang air besar. Hal ini biasanya akan dilakukan oleh anak-anak di usia mereka harus melakukan potty trainee.
Namun, sembelit juga dapat menyerang orang dewasa lho Moms. Sembelit merupakan kondisi dimana Moms mengalami sulit buang air besar atau keras saat mengeluarkan tinja.
Kondisi ini juga bagian dari bahaya menahan BAB yang perlu Moms waspadai ya. Karena terlalu banyak menumpuk kotoran di tubuh akan memberikan efek negatif lho Moms.
Baca juga: Sering Menahan Buang Air Kecil? Hati-hati, 4 Penyakit Ini Risikonya!
4. Impaksi Tinja
Impaksi feses adalah kondisi usus yang parah di mana massa tinja yang keras dan kering tersangkut di usus besar atau rektum.
Massa yang tidak dapat bergerak ini akan menghalangi jalan dan menyebabkan penumpukan limbah, yang tidak dapat dilewati oleh seseorang.
Hal ini terjadi karena menahan buang air besar terlalu lama, sehingga feses akan mengering dan tersangkut bahkan tidak bisa keluar sama sekali. Bahaya menahan BAB ini dapat diatasi dengan pengobatan yang dilakukan profesional.
5. Distensi
Bahaya menahan BAB lain adalah distensi atau peregangan di rectum. Journal of Neurogastroenterology and Motility sensasi rektal yang terganggu disebut hiposensitivitas rektal.
Secara medis kondisi ini didefinisikan sebagai ambang sensorik yang meningkat untuk distensi balon rektal, dikaitkan dengan gangguan fungsi usus belakang.
6. Wasir
Menahan buang air besar juga dapat menyebabkan wasir. Kondisi ini paling sering disebut bahaya menahan BAB yang sering dialami oleh orang-orang yang memiliki ganggguan pencernaan.
Wasir adalah kondisi dimana pembuluh darah yang membengkak di bagian bawah anus dan rektum. Saat dinding pembuluh ini diregangkan, mereka menjadi teriritasi.
Meskipun wasir memberikan rasa tidak nyaman dan menyakitkan, tetapi kondisi mudah diobati dan sangat dapat dicegah. Hanya saja, jika tidak ditangani dengan cepat, kondisi akan memburuk seiring waktu.
Baca juga: 6 Penyebab Bayi Tidak Buang Air Besar dan Cara Mengatasinya
7. Radang Usus Buntu
Bahaya menahan BAB yang mungkin dapat dirasakan Moms adalah radang usus buntu.
Kondisi ini terjadi dimana usus buntu menjadi bengkak, meradang, dan berisi nanah.
Apendiks adalah kantong berbentuk jari kecil di sisi kanan perut, terhubung ke usus besar.
Peran pasti apendiks tidak jelas. Ini mungkin area yang menampung bakteri ramah, yang membantu pencernaan dan melawan infeksi.
Radang usus buntu mungkin terjadi karena infeksi perut berpindah ke usus buntu atau kotoran keras terperangkap di usus buntu, menyebabkan infeksi.
Hal ini bisa terjadi pada semua usia, tetapi paling sering terjadi pada anak-anak hingga orang dewasa berusia 30-an.
8. Kanker Usus Besar
Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Danish Medical Journal bahwa peningkatan beban tinja di usus besar dapat meningkatkan jumlah bakteri dan membuat peradangan usus besar jangka panjang.
Peradangan ini dapat meningkatkan risiko terkena kanker usus besar. Kondisi ini dianggap sebagai bahaya menahan BAB yang perlu Moms waspadai.
Karena kanker usus besar merupakan penyebab kematian paling umum ketiga di Amerika Serikat. Faktanya, pada tahun 2019, American Cancer Society (ACS) memperkirakan bahwa 101.420 orang di Amerika Serikat akan menerima diagnosis baru kanker usus besar.
Baca juga: 6 Penyebab Bayi Tidak Buang Air Besar dan Cara Mengatasinya
Bahaya Menahan Buang Air Besar pada Anak-Anak
Bahaya menahan BAB juga bisa terjadi pada anak-anak lho, Moms.
Saat lahir, bayi buang air besar tanpa disengaja. Ketika seorang anak mulai buang air besar, mereka belajar buang air pada waktu yang dapat diterima secara sosial dan menahan kotoran mereka bila perlu.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa komplikasi toilet-training terjadi pada sekitar 2-3% anak-anak. Beberapa anak mungkin menahan tinja mereka setelah mengalami sembelit.
Rasa nyeri yang pernah mereka rasakan saat buang air besar dapat menyebabkan si kecil akan menahan BAB. Saat anak terus menahan kotorannya, usus besar bagian bawahnya akan menumpuk kotoran sampai penuh.
Dengan menahan berulang kali, anak mungkin kehilangan sensasi rektal, yang menyebabkan ketidakteraturan dalam keinginan mereka untuk buang air besar.
Saat rektum penuh, tinja yang lebih lunak mungkin mulai bocor di sekitar kotoran yang menumpuk. Dengan sensasi yang berkurang, anak mungkin buang air besar tanpa disengaja.
Baca juga: 7 Penyebab Bayi Susah Makan dan Cara Mengatasinya, Jangan panik Dulu ya Moms!
Waktu Menahan Buang Air Besar
Setiap orang memiliki kebiasaan buang air besar yang berbeda-beda. Jurnal SeatPearls menjelaskan frekuensi buang air besar bergantung pada usia dan pola makan seseorang.
Akan tetapi, kebanyakan orang akan buang air besar antara satu hingga tiga kali per hari.
Perubahan dalam penjadwalan pergerakan usus dapat mengindikasikan sembelit. Perubahan ini tunduk pada perbedaan individu.
Misalnya, pada orang yang biasanya buang air besar sekali setiap 3 hari, tinja normal dan berbentuk baik yang terjadi seminggu sekali mungkin tidak memerlukan perhatian medis.
Orang harus buang air besar ketika tubuh mereka menandakan perlunya buang air besar.
Intinya, Moms harus mencoba buang air besar sesegera mungkin apabila muncul 'dorongan' untuk melakukan hal tersebut.
Baca juga: Alami Sembelit? 20 Makanan Pelancar BAB Ini Solusinya!
Demikian penjelasan mengenai bahaya buang air besar yang perlu diketahui.
Jangan lagi menahan keinginan untuk BAB, ya, Moms!
- https://www.romper.com/p/9-weird-things-that-happen-to-your-body-if-you-hold-your-poop-43513
- https://www.webmd.com/digestive-disorders/digestive-diseases-constipation#1
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/is-it-bad-to-hold-your-poop#duration
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.