01 Februari 2022

Waspada 7 Bahaya Menahan Bersin, Berisiko Gendang Telinga Pecah!

Bahaya yang ditimbulkan tidak main-main, Moms!

Sering tidak disadari, terdapat bahaya menahan bersin bagi kesehatan.

Apakah Moms pernah dengan sengaja menahan bersin?

Misalnya dengan menutup mulut dan hidung bersamaan?

Jika iya, mulai sekarang kebiasaan ini perlu dihentikan.

Pasalnya, bahaya menahan bersin tidak sekadar memicu infeksi.

Kenapa Menahan Bersin Berbahaya?

Kenapa Menahan Bersih Berbahaya?.jpg
Foto: Kenapa Menahan Bersih Berbahaya?.jpg

Foto: Orami Photo Stock

Bersin adalah kondisi normal jika tidak disertai gejala flu seperti pilek atau hidung mampet.

Bersin terjadi karena hidung merasa tidak nyaman akibat bakteri, kotoran, debu, jamur, serbuk sari, atau asap.

Saat berada di tempat ramai, terkadang kita kerap menahan bersin.

Bersin juga menjadi reaksi normal tubuh untuk mencegah seseorang jatuh sakit atau terluka karena beragam zat atau benda yang masuk ke hidung.

Para ilmuwan mengatakan, bersin membantu mengatur ulang hidung agar kembali normal.

Namun nyatanya, di waktu-waktu tertentu menahan bersin kerap dilakukan.

Kira-kira, apakah kita boleh menahan bersin?

Jawabannya tidak, Moms.

Ternyata bersin sebaiknya tidak ditahan dan dilepaskan sebagaimana mestinya.

Baca Juga: Yuk, Simak 6 Cara Mengobati Pilek yang Tak Kunjung Sembuh

Bersin adalah kondisi saat hidung mengeluarkan tetesan lendir dengan kecepatan hingga 160 km per jam.

Saat bersin, tubuh akan menghasilkan tekanan pada sistem pernapasan.

Ini termasuk sinus, rongga hidung, dan tenggorokan ke paru-paru.

Dalam sebuah penelitian di jurnal Computers in Biology and Medicine, para ilmuwan menyatakan ketika seseorang mengembuskan napas keras selama aktivitas berat, tekanan tenggorokannya hanya sekitar 0,03 psi.

Sementara itu, menahan bersin bisa meningkatkan sistem pernapasan hingga sekitar 5 sampai 24 kali lipat.

Menurut para ilmuwan, tekanan tambahan sebesar ini bisa menyebabkan beberapa cedera dalam tubuh.

Oleh karena itu, menahan bersin sangat tidak disarankan agar fungsi tubuh lain tidak terganggu.

Baca Juga: Tenggorokan Berlendir dan Susah Bernapas, Apa Penyebab dan Cara Mengatasinya?

Bahaya Menahan Bersin bagi Kesehatan

bahay menahan bersin
Foto: bahay menahan bersin

Foto: Orami Photo Stock

Berikut ini beragam bahaya menahan bersin yang bisa muncul setelahnya, yaitu:

1. Gendang Telinga Pecah

Ketika Moms menahan tekanan tinggi yang terbentuk di sistem pernapasan sebelum bersin, tubuh secara spontan mengirim udara ke telinga.

Udara bertekanan ini mengalir ke tabung di masing-masing telinga yang menghubungkan telinga tengah dan gendang telinga atau disebut tabung eustachius.

Menurut para ahli, tekanan ini bisa menyebabkan salah satu atau bahkan kedua gendang telinga pecah.

Jika hal ini terjadi, Moms akan kehilangan pendengaran.

Kebanyakan kondisi gendang telinga yang pecah bisa sembuh tanpa pengobatan dalam beberapa minggu.

Namun, dalam beberapa kasus, operasi diperlukan untuk mengatasi masalah ini.

2. Infeksi Telinga Tengah

Bersin bantu membersihkan hidung dari zat atau kotoran yang tidak seharusnya ada, termasuk bakteri.

Nah, jika dengan menahan bersin udara akan kembali ke telinga dari saluran hidung, ini bisa saja membawa bakteri atau lendir yang terinfeksi ke telinga tengah.

Akibatnya, Mom bisa mengalami infeksi telinga tengah sebagai bahaya menahan bersin.

Infeksi ini kerap membuat telinga terasa nyeri meski bisa sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan.

Namun, jika infeksinya parah dibutuhkan antibiotik untuk mengobatinya.

Baca Juga: Awas Infeksi! Ini 6 Penyebab Sakit Telinga Kiri

3. Cedera Diafragma

Diafragma adalah bagian otot dada di atas perut.

Meski cedera ini jarang terjadi, dokter mengamati ada kasus bahwa udara bertekan bisa terperangkap di diafragma.

Hal ini terjadi pada orang yang menahan bersinnya.

Akibatnya, paru-paru mereka mengalami masalah yang bisa mengancam jiwa.

Tandanya, Moms akan merasakan sakit dada setelah menahan bersin karena udara bertekanan ekstra.

4. Kerusakan Pembuluh Darah

Faktanya bahaya menahan bersin tidak main-main, lho!

Kerusakan pembuluh darah di mata, hidung, hingga gendang telinga bisa terjadi.

Meski jarang terjadi, menahan bersin dapat merusak pembuluh darah di mata, hidung, atau gendang telinga.

Tekanan yang meningkat akibat menahan bersin dapat menyebabkan pembuluh darah di saluran hidung terjepit dan pecah.

Cedera ini biasanya menyebabkan kerusakan pada tampilan mata.

Misalnya, kemerahan akibat pecahnya pembuluh darah di area tersebut.

Baca Juga: Ini Cara Mengatasi Bersin yang Mengeluarkan Darah

5. Aneurisma

Aneurisma adalah tonjolan pada pembuluh darah di otak.

Menurut para ahli, tekanan yang disebabkan oleh menahan bersin berpotensi menyebabkan pecahnya aneurisma otak.

Cedera ini mengancam jiwa dan bisa menyebabkan perdarahan di area tengkorak sekitar otak.

6. Kerusakan pada Tenggorokan

Pernah ditemukan satu kasus orang yang mengalami kerusakan pada bagian belakang tenggorokannya akibat menahan bersin.

Pria 34 tahun yang mengalami cedera ini melaporkan bahwa ia mengalami rasa sakit pada tenggorokan dan hampir tidak bisa bicara atau menelan.

Dia mengaku merasakan sensasi letupan di lehernya yang mulai membengkak setelah ia mencoba menahan bersin dengan cara menutup mulut dan mencubit hidungnya secara bersamaan.

Baca Juga: Gegar Otak: Gejala, Penyebab, Tingkat Keparahan, dan Cara Mengatasinya

7. Tulang Rusuk Patah

Bahaya menahan bersin selanjutnya adalah patahnya tulang rusuk.

Kondisi ini kerap terjadi pada lansia.

Udara bertekanan tinggi dipaksa masuk ke paru-paru dengan tenaga yang cukup kuat.

Jadi, mulai sekarang, jangan pernah lagi menahan bersin ya, Moms!

  • https://www.healthline.com/health/holding-in-a-sneeze#can-it-cause-a-heart-attack
  • https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/26914240/
  • https://www.health.com/condition/cold/is-it-just-me-holding-in-sneeze-bad
  • https://health.clevelandclinic.org/dont-stifle-that-sneeze-you-could-get-hurt/
  • https://www.webmd.com/a-to-z-guides/news/20180116/hold-that-sneeze--maybe-not

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.