Bahaya Pewarna Buatan dalam Makanan dan Minuman, Bisa Sebabkan Kanker!
Moms perlu memperhatikan Si Kecil ketika suka mengonsumsi makanan berwarna, lho. Pasalnya, ada sejumlah bahaya pewarna buatan yang perlu dipahami
Banyaknya makanan yang beredar di masyarakat, membuat kita tidak tahu apakah makanan tersebut sehat atau tidak dikonsumsi tubuh.
Kita tidak tahu proses pembuatannya dan bahan yang digunakan dalam makanan atau minuman yang disajikan para penjual jajanan.
Terlebih lagi jika makanan tersebut ternyata mengandung pewarna buatan yang memilih efek berbahaya bagi tubuh.
Sebagai orang tua, mungkin kita bisa membedakan makanan yang diberi pewarna buatan dan yang tidak. Namun, bagaimana dengan Si Kecil?
Tentunya anak belum bisa memahami perbedaan tersebut. Itu sebabnya, memerlukan edukasi atau pengetahuan dari orang tua untuk mengawasi jajanan yang beredar.
Apa saja bahaya pewarna buatan yang mengintai keluarga kita? Berikut ini informasi lengkapnya, Moms.
Baca Juga: Amankah Pewarna Makanan Selama Merencanakan Kehamilan?
Jenis dan Bahaya Pewarna Buatan
Zat pewarna makanan biasanya digunakan untuk memperindah penampakan sajian yang disajikan penjaja makanan.
Memang tidak ada salahnya menggunakan zat pewarna makanan. Apalagi bila yang digunakan berasal dari bahan-bahan alami yang aman, seperti berikut ini.
- Wortel
- Kunir
- Kunyit
- Daun pandan
- Daun suji
- Beet
Warna-warna yang dihasilkan dari tanaman tersebut, tentu tidak akan berbahaya karena terbuat dari tumbuhan.
Berbeda ceritanya bila pewarna makanan yang digunakan berasal dari zat aditif berbahaya.
Tentu saat dikonsumsi oleh manusia, bahaya pewarna buatan dapat menimbulkan gangguan kesehatan dari yang ringan hingga serius.
Biasanya, pewarna buatan terbuat dari zat kimia, seperti pewarna sintesis.
Baca Juga: Tak Semua Pewarna Makanan Aman, Yuk Kenali Jenis dan Alternatifnya!
Jika digunakan secara berlebihan dan terus-menerus, maka pewarna sintesis ini akan menumpuk dalam tubuh.
Akhirnya, dapat merusak fungsi organ tubuh, terutama hati dan ginjal.
Hati terpaksa bekerja keras untuk merombak zat tersebut untuk dikeluarkan dari tubuh, padahal kemampuannya terbatas.
Dari hati, pewarna sintesis ini akan masuk dalam sistem peredaran darah, lalu dibawa ke ginjal.
Sama seperti hati, ginjal juga harus bekerja keras untuk mengeluarkan zat berbahaya ini dari dalam tubuh.
Jika gagal dikeluarkan, maka zat pewarna makanan ini akan menyebabkan penyakit kanker.
“Zat pewarna makanan dapat memicu berbagai macam penyakit mulai dari kanker hingga autisme,” kata Joy Dubost, ahli diet dan makanan terdaftar di District of Columbia.
Lantas, apa saja jenis dan bahaya pewarna buatan yang perlu Moms hindari?
1. Kuning Metanil
Kuning metanil merupakan salah satu pewarna tekstil yang terkadang juga digunakan sebagai pewarna makanan sintetis.
Dari namanya, dapat Moms bisa tebak bahwa pewarna ini memberikan warna kuning.
Melansir Healhtline, bahaya pewarna buatan kuning metanil dapat merusak hati dan saraf manusia.
2. Rhodamin B
Rhodamin B adalah salah satu zat pewarna tekstil yang sering kali disalahgunakan untuk mewarnai makanan.
Padahal, bahaya pewarna buatan ilegal ini bisa menimbulkan beberapa masalah jika tidak tertelan, seperti menyebabkan iritasi pada mata atau kulit.
Bayangkan jika rhodamine B sampai dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama.
Rhodamin B dipercaya memiliki sifat karsinogenik atau dapat menyebabkan kanker.
Selain itu, pewarna ini dapat menimbulkan iritasi pada saluran pencernaan apabila dikonsumsi.
Melansir penelitian yang dikutip Food Network, rhodamin B dapat menurunkan lapisan mukosa lambung.
Pewarna rhodamin B cenderung memiliki warna merah sehingga dapat menyebabkan air seni berwarna merah jika mengonsumsinya.
Pewarna ini umumnya digunakan untuk memberikan warna merah pada sebagian saus cabai.
Baca Juga: 4 Bahaya Pewarna Makanan Bagi Kesehatan Anak, Perhatikan!
3. Pewarna Karamel
Sekilas, karamel terdengar lezat dan menggoda, ya, Moms.
Namun, bahaya pewarna buatan yang sering ditemukan di dalam produk permen dan cola ini bisa mematikan.
Pasalnya, pewarna ini diproduksi bersama dengan amonia dan mengandung kontaminan penyebab kanker, yaitu:
- 2-methylimidazole (2-MI)
- 4-methylimdiazole (4-MI)
Efek samping tersebut sebenarnya bergantung pada jenis pewarna karamel yang Moms konsumsi.
Namun, batas maksimal yang diperbolehkan Foods and Drugs Administration (FDA) di Amerika Serikat adalah 200 mg per kg berat badan.
4. Allura Red
Pewarna allura red alias Red 40 mengandung benzidene, yang disinyalir bersifat karsinogen atau pemicu kanker.
Di restoran cepat saji (setidaknya di Amerika), allura red digunakan sebagai campuran bahan pembuatan es krim stroberi.
Tidak hanya itu, nyata pewarna ini juga dapat bersembunyi di mana saja termasuk minuman ringan dan permen.
Menurut FDA, takaran aman untuk allura red adalah 7 mg per kg berat badan.
Bahaya pewarna buatan ini dapat menyebabkan berbagai penyakit, antara lain:
- Penyakit limfoma
- Kerusakan kromosom
- Gangguan hiperaktif pada anak
5. Tartrazine
Selain warna merah dan biru, ada pula pewarna buatan tartazine yang dapat menghasilkan warna kuning yang menarik.
Sayangnya, pewarna buatan yang satu ini dapat memberikan banyak bahaya bagi tubuh.
Bahaya pewarna buatan tartrazine secara berlebihan dapat menimbulkan:
- Alergi
- Insomnia
- Asma
- Gangguan hiperaktif pada anak
- Kerusakan kromosom
- Penyakit limfoma
Baca Juga: Lebih Sehat, Ini 5 Cara Membuat Pewarna Alami Makanan
Itu dia Moms informasi seputar bahaya pewarna buatan, terutama yang berasal dari bahan non food grade. Semoga bermanfaat, ya!
Meski dapat memberikan warna yang menarik bagi makanan, pewarna tekstil dan beberapa jenis pewarna makanan di atas memberikan dampak buruk bagi kesehatan.
Supaya terhindar dari bahaya tersebut, sebaiknya mulai sekarang Moms lebih teliti dalam melihat bahan yang terkandung dalam makanan.
Jangan sampai anak dan keluarga terpapar bahaya pewarna buatan dalam makanan dan minuman, ya. Ayo lebih teliti, Moms!
- https://health.clevelandclinic.org/is-food-coloring-safe-for-kids/
- https://www.foodnerdinc.com/blogs/food-for-thought/artificial-food-coloring-no-thank-you
- https://www.healthline.com/nutrition/food-dyes
- https://www.foodnetwork.com/healthyeats/healthy-tips/2010/06/artificial-colors-are-they-safe
- https://www.registrarcorp.com/fda-food/registration/?lead_source=Google%20Ad&utm_source=google&utm_medium=cpc&utm_term=fda%20dyes&utm_content=34518103178&utm_campaign=651769089&matchtype=e&device=c&gclid=CjwKCAiA-9uNBhBTEiwAN3IlNNWyrMfmL5FuAZKXjCWZC-fmdzu_tNkx3SCbDyqXZdUUwWEjXIYdWRoCBaUQAvD_BwE&step=1
- https://www.fda.gov/industry/color-additives
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.