Berat Badan Bayi dan 8 Faktor yang Mempengaruhinya
Saat lahir, salah satu hal yang diinginkan oleh para orang tua adalah Si Kecil lahir dengan tubuh yang sehat dan berat badan yang ideal. Ketika melihat bayi lahir dengan berat badan yang baik, gemuk dan terlihat sehat, tentu akan menambah kebahagiaan orang tua yang telah menanti kelahirannya selama 9 bulan.
Baca Juga: Berat Badan Bayi Moms Normal? Yuk, Cek Di Sini
Namun jika berat badan bayi berlebih atau kurang, juga bisa menjadi tanda bahwa bayi mengalami masalah kesehatan. Berat badan bayi yang baru lahir biasanya berada pada rentang antara 2,5 kilogram hingga 4 kilogram. Jika lebih dari 4 kilogram, bisa dikatakan sebagai berat badan berlebih.
Berat badan bayi ini biasanya dipengaruhi oleh beberapa faktor. Apa saja faktor yang mempengaruhinya? Simak di bawah ini ya.
Faktor yang memengaruhi berat badan bayi baru lahir
Beberapa faktor baik internal maupun eksternal turut memengaruhi berat badan bayi yang baru lahir, di antaranya:
1. Usia Kehamilan saat Persalinan
Foto: Orami stock photos
Jika terjadi persalinan prematur, bayi kemungkinan besar lahir dengan berat badan yang rendah. Sedangkan risiko makrosomia (kepala bayi yang besar) meningkat setelah usia kehamilan mencapai 37 minggu.
2. Tinggi Badan Ibu
Tinggi badan adalah cerminan potensi ukuran tubuh manusia. Potensi tinggi tubuh seseorang diturunkan secara genetik sehingga dengan mengukur tinggi badan ibu, berat badan lahir bayi dapat diperkirakan.
Semakin tinggi seorang ibu, semakin besar kemungkinannya untuk melahirkan bayi dengan berat yang lebih besar. Sebaliknya, semakin pendek seorang ibu, semakin besar kemungkinannya untuk melahirkan bayi dengan berat badan yang lebih kecil.
Baca Juga: Ingin Berat Badan Naik? Mulai Konsumsi 8 Makanan Tinggi Kalori Ini!
3. Berat Badan Ibu
Foto: Orami stock photos
Berat badan ibu berhubungan langsung dengan berat badan bayi. Ibu hamil dengan berat badan berlebih, lebih mungkin melahirkan bayi dengan berat badan yang lebih besar.
4. Penambahan Berat Badan Ketika Hamil
Semakin banyak penambahan berat badan saat hamil, semakin besar bayi yang dikandung. Pertambahan berat ibu saat hamil berhubungan dengan jumlah kalori yang dimakan. Berlebihnya kalori berarti semakin banyak kalori yang tersedia untuk pertumbuhan jaringan bayi.
5. Jenis Kelamin Bayi
Foto: Orami stock photos
Bayi perempuan cenderung lebih kecil daripada bayi laki-laki apabila disamakan usia kehamilannya. Bayi laki-laki rata-rata lebih berat sekitar 135 gram saat kehamilan matang (cukup bulan untuk lahir).
6. Merokok
Moms yang merokok saat hamil bisa menyebabkan bayinya untuk lahir dengan berat badan yang lebih rendah, yaitu sekitar 12-18 gram lebih rendah untuk setiap batang rokok per hari. Jika merokok 1 bungkus rokok per hari, berat badan bayi berkurang sekitar 240-360 gram.
Baca Juga: Benarkah Merokok Menyebabkan Mandul dan Rahim Kering?
7. Diabetes Melitus
Foto: Orami stock photos
Ibu yang mengalami diabetes melitus dalam kehamilan, dengan gula darah tidak terkontrol, melahirkan bayi dengan berat badan berlebih (30% risiko).
Dengan semakin tingginya kadar glukosa dalam darah, jumlah glukosa yang masuk ke dalam peredaran bayi pun lebih banyak sehingga lebih banyak glukosa yang dapat digunakan untuk pertumbuhan.
8. Bayi Kembar
Foto: Orami stock photos
Bayi kembar biasanya lahir dengan berat badan yang lebih kecil. Hal ini disebabkan karena bayi kembar harus berbagi ruang rahim yang terbatas untuk tumbuh, serta kemungkinan lahir prematur yang lebih besar.
Ditinjau oleh dr. Adelina Haryono
Sumber: sehatq.com
Konten ini merupakan kerja sama yang bersumber dari SehatQ
Isi konten di luar tanggung jawab Orami Parenting
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.