14 Februari 2022

Mengenal Bilirubin Normal pada Bayi, Disimak yuk Moms!

Kuning pada bayi akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu

Bayi kuning adalah kondisi yang sering terjadi pada bayi baru lahir dan umumnya tidak berbahaya. Untuk mengetahuinya dengan mengukur bilirubin normal pada bayi.

Bilirubin adalah pigmen kuning yang ada dalam darah dan tinja setiap orang. Tes darah akan menentukan kadar bilirubin normal dalam tubuh.

Jika kadar bilirubin pada bayi tak sesuai standar, maka bayi akan terlihat sedikit 'kuning'.

Untuk memahami lebih lanjut terkait bilirubin normal pada bayi, mari cari tahu tanda-tanda bayi kuning serta penyebabnya.

Mengenal Bilirubin Normal pada Bayi

Bilirubin Normal dan Bayi Terkena Kuning Kapan Harus ke Dokter -1.jpg
Foto: Bilirubin Normal dan Bayi Terkena Kuning Kapan Harus ke Dokter -1.jpg (Orami Photo Stocks)

Foto: Orami Photo Stocks

Sebelum melangkah lebih jauh tentang bayi kuning, kita pelajari bilirubin normal pada bayi dulu, yuk.

Jenis penyakit kuning pada bayi yang paling umum disebut Penyakit Kuning Fisiologis.

Ini dapat mempengaruhi hingga 60 persen bayi cukup bulan pada minggu pertama kehidupan.

Hal ini disebabkan oleh peningkatan kadar bilirubin. Bilirubin adalah zat yang dibuat oleh pemecahan normal sel darah merah. Bilirubin normal akan diproses dan dikeluarkan oleh hati.

Mengutip American Pregnancy Association kadar biliburin normal pada bayi seperti berikut ini:

  • Di atas 10 mg dengan usia bayi kurang dari 24 jam
  • Di atas 15 mg dengan usia bayi 24-48 jam
  • Di atas 18 mg dengan usia bayi 49-72 jam
  • Di atas 20 mg dengan usia bayi lebih dari 72 jam

Adapun kadar bilirubin normal di atas akan disesuaikan lagi dengan kondisi kesehatan bayi bar lahir.

Jika kadar bilirubin normal mencapai batas melebihi 25mg, ada kemungkinan Si Kecil mengidap cerebral palsy, tuli, atau bentuk kerusakan otak tertentu.

Penyakit kuning itu sendiri mungkin tidak berbahaya bagi bayi, tetapi mungkin merupakan gejala dari kondisi medis mendasar yang dapat menyebabkan masalah lain.

Efek samping ringan yang bisa terjadi adalah kantuk pada bayi baru lahir. Hal ini dapat menyebabkan bayi tidak bisa makan dengan baik, yang dapat memperburuk penyakit kuning.

Baca Juga: 6 Tanda Disabilitas Intelektual Pada Balita, Ayo Kenali!

Tanda dan Gejala Bayi Kuning

Tanda Bilirubin Normal Sudah Memasuki Fase Berbahaya
Foto: Tanda Bilirubin Normal Sudah Memasuki Fase Berbahaya

Foto: Orami Photo Stocks

"Tanda-tanda bayi kuning mudah terlihat karena ciri khas pewarnaan kuning pada kulit dan juga pada bagian putih mata," terang Dr. dr. Matheus Tatang Puspanjono, Sp.A, M.Klinik Ped Dokter Spesialis Anak RS Pondok Indah – Pondok Indah dan RS Pondok Indah - Bintaro Jaya.

Gejala yang terlihat:

  • Warna kuning kadang-kadang dimulai pada wajah dan kemudian menyebar ke dada, perut, kaki, dan telapak kaki.
  • Urin berwarna kuning gelap (urin bayi yang baru lahir seharusnya tidak berwarna)
  • Kotoran berwarna pucat (seharusnya kuning atau oranye)

Mengutip National Health Service, gejala penyakit kuning pada bayi baru lahir biasanya berkembang 2 sampai 3 hari setelah lahir dan cenderung membaik tanpa pengobatan pada saat bayi berusia sekitar 2 minggu.

Terkadang, bayi dengan ikterus parah bertubuh lemah dan tidak mau menyusu.

"Istilah medis untuk kondisi ini adalah ikterik neonatorum," tambahnya.

Penyebab Bayi Kuning

bilirubin normal pada bayi, apa yang salah
Foto: bilirubin normal pada bayi, apa yang salah (Orami Photo Stocks)

Foto: Orami Photo Stocks

"Penyebab bayi kuning adalah kadar bilirubin normal yang terlalu tinggi dalam darah," terang dr. Matheus.

Bilirubin ini adalah pigmen kuning dalam sel darah merah.

Kelebihan bilirubin terjadi karena organ hati bayi belum cukup matang untuk menyingkirkan bilirubin dalam aliran darah.

Seiring dengan berkembangnya fungsi organ hati bayi dan mulai meningkatnya asupan bayi, penyakit kuning akan berangsur hilangdengan sendirinya.

Pada kebanyakan bayi, penyakit kuning ini tidak memerlukan perawatan khusus dan akan hilang dengan sendirinya sekitar 2-3 minggu setelah lahir.

Beberapa resiko penyebab terjadinya bayi kuning antara lain sebagai berikut:

Kuning normal timbul pada hari kedua atau ketiga dan tampak jelas pada hari kelima sampai keenam.

Kuning biasanya akan menghilang pada hari ketujuh atau hari ke-10 dan akan menghilang pada hari ke-14.

Ketika ini terjadi, bayi akan tampak biasa, minum baik, dan berat badan juga terkendali.

Lalu kapan Moms mulai merasa khawatir?

"Kuning tidak normal yaitu kuning terjadi sebelum umur 24 jam dan bertahan setelah 8 hari pada bayi cukup bulan atau setelah 14 hari pada bayi kurang bulan," tambah dr. Matheus.

Biasanya disertai tanda-tanda adanya penyakit seperti suhu yang tidak stabil, malas menyusu, muntah, penurunan berat badan yang cepat, sesak nafas, gagal nafas, dan penurunan kesadaran.

Baca Juga: 12 Penyebab Bayi Muntah, Cari Tahu Moms!

Cara Mengatasi Bayi Kuning

minuman-pelancar-asi.jpg
Foto: minuman-pelancar-asi.jpg

Foto: Orami Photo Stocks

Jika Si Kecil tubuh mulai 'menguning' jangan panik, Moms. Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasi bayi kuning.

Berikut beberapa tipsnya:

1. Pemberian ASI Cukup

Apabila bayi kuning, yang dapat Moms lakukan adalah pemberian ASI yang cukup kepada bayi 8 hingga 12 kali sehari.

Dengan mencukupi asupan bayi, maka bilirubin normal dapat dikeluarkan lebih cepat dari tubuh melalui kencing dan tinja.

Mengutip Mayo Clinic, mencegah penurunan berat badan, dokter mungkin merekomendasikan pemberian makan atau suplemen yang lebih sering untuk memastikan bahwa bayi menerima nutrisi yang cukup.

2. Menjemur Bayi

Sepertinya ini cukup umum dilakukan untuk bayi baru lahir, bukan?

Selain tips di atas, menjemur bayi di pagi hari antara jam 7-8 pagi selama 30 menit dengan badan terbuka dan gunakan penutup mata serta popok yang bersih.

Penyakit kuning pada bayi biasanya akan menghilang sendiri dalam waktu 2 atau 3 minggu.

Untuk ikterus sedang atau berat, bayi perlu tinggal lebih lama di rumah sakit untuk mendapatkan perawatan, Moms.

3. Terapi Sinar UV (Fototerapi)

Selain berjemur alami di bawah matahari, adapun tips lainnya untuk kondisi bayi dengan masalah tertentu.

Perawatan bayi kuning dapat dilakukan dengan terapi sinar ultraviolet atau sinar UV (fototerapi) yaitu dengan menempatkan bayi di bawah lampu fluoresens yang memancarkan cahaya dalam spektrum biru-hijau.

"Cahaya mengubah bentuk dan struktur molekul bilirubin sehingga dapat dikeluarkan dalam kencing dan tinja," menguip dr. Matheus.

Selama perawatan, bayi hanya akan memakai popok dan pelindung mata.

Terapi cahaya dapat dilengkapi dengan penggunaan pad atau kasur yang memancarkan cahaya.

Fototerapi biasanya cukup efektif untuk perawatan bayi kuning, dan biasanya tidak mempunyai efek samping yang berarti.

Terapi dilakukan minimal selama 24 jam, jika bayi masih memerlukan fototerapi dapat dilanjutkan 2×24 jam tanpa istirahat.

Maksimal pemberian 5×24 jam setelah istirahat selama 12 jam, atau setidaknya sampai kadar bilirubin dalam darah kembali ke ambang batas normal dan sesuai dengan instruksi dokter.

Baca Juga: Mengenal Inkubator Bayi, Tempat Tidur untuk Bayi dengan Kondisi Tertentu

4. Infus Imunoglobulin

Penyakit kuning mungkin terkait dengan perbedaan golongan darah antara ibu dan bayi.

Kondisi ini mengakibatkan bayi membawa antibodi dari ibu yang berkontribusi pada pemecahan cepat sel darah merah pada bayi.

Transfusi intravena imunoglobulin, salah satu yang bisa digunakan dalam cara mengatasi bayi kuning.

Protein dalam darah dapat mengurangi kadar antibodi dan dapat menurunkan penyakit kuning dan mengurangi kebutuhan transfusi tukar, meskipun hasilnya tidak cukup signifikan.

5. Tranfusi Darah

Moms, ketika penyakit kuning yang parah tidak merespon pengobatan tertentu, bayi mungkin memerlukan transfusi darah.

Ini melibatkan pengambilan darah dalam jumlah kecil berulang kali dan menggantinya dengan darah donor.

Sehingga mengencerkan bilirubin normal dan antibodi ibu adalah prosedur yang dilakukan di unit perawatan intensif bayi baru lahir.

Namun, apabila bayi kuning setelah lebih dari 3 minggu sejak lahir maka ini dapat menjadi pertanda adanya kondisi lain yang perlu diperhatikan.

Sebaiknya konsultasikan dengan dokter spesialis anak mengenai kondisi Si Kecil.

Meskipun jarang terjadi, namun apabila kadar bilirubin meningkat secara berlebihan dan tidak dikeluarkan tubuh, bayi lebih berisiko terkena lumpuh otak dan bahkan kematian.

Baca Juga: Bayi Ngorok saat Tidur, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Kapan harus berkonsultasi dengan dokter dan dilakukan pemeriksaan? Yaitu setelah bayi lahir, dokter akan memeriksa apakah bayi mempunyai penyakit kuning sebelum dipulangkan dari rumah sakit.

Selain itu, bayi biasanya harus diperiksa untuk menemukan adanya kondisi bayi kuning di antara hari ketiga dan ketujuh setelah lahir, karena pada saat tersebut kadar bilirubin normal biasanya memuncak.

Hubungi dokter spesialis anak saat bayi memiliki tanda atau gejala yang mengindikasikan bayi kuning yang parah atau komplikasi kelebihan bilirubin, seperti:

  • Bagian putih pada mata, dada, tangan dan kaki, terlihat kuning
  • Bayi tidak mau menyusu
  • Bayi tampak lesu atau sakit
  • Bayi sulit mengalami kenaikan berat badan
  • Menunjukkan tanda atau gejala lain yang mengkhawatirkan

Baca Juga: 11+ Cara Mengatasi Anak Batuk saat Tidur, Catat ya Moms!

Jadi mulai saat ini tak usah panik lagi jika biliburin normal pada bayi telah sesuai standar ya Moms!

  • https://www.nhs.uk/conditions/jaundice-newborn/
  • https://americanpregnancy.org/healthy-pregnancy/first-year-of-life/newborn-jaundice-71028/
  • https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/infant-jaundice/diagnosis-treatment/drc-20373870

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.