Hb Rendah Saat Hamil, Bolehkah Melahirkan Normal?
Hemoglobin (hb) memiliki peran penting dalam tubuh, karena merupakan protein dalam sel darah merah yang membawa oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh. Hemoglobin adalah protein dalam sel darah merah yang terdiri dari empat rantai.
Masing-masing rantai ini mengandung senyawa yang dikenal sebagai heme, yang pada gilirannya mengandung zat besi, yang mana mengangkut oksigen dalam aliran darah.
Ketika menghirup oksigen dari udara, maka hemoglobin akan mengikat oksigen ini dan mengalirkannya melalui pembuluh darah di tubuh ke seluruh sel-sel organ tubuh. Proses ini dilakukan untuk memastikan tiap sel dalam tubuh, memiliki cukup kadar oksigen untuk beroperasi.
Masalah hemoglobin yang paling sering terjadi adalah hb rendah, terutama kerap dirasakan oleh ibu hamil.
Baca Juga: Asam Lambung Naik Saat Hamil, Ini 7 Cara Mengatasinya!
Penyebab hb rendah umumnya berkaitan dengan riwayat menderita anemia. Namun, kadar hb rendah dapat juga merupakan pertanda tubuh menderita kondisi lain yang perlu segera penanganan medis.
Dilansir dari World Health Organization (WHO), hb normal ibu hamil adalah 11.0 g/dL atau lebih. Jika hasil pemeriksaan darah menunjukan nilai hb di bawah ambang batas tersebut, maka indikasinya adalah hb rendah.
Charles Patrick Davis, MD, PhD, Clinical Professor Division of Emergency Medicine, UT Health Science Center di San Antonio, mengatakan bahwa wanita hamil disarankan untuk memiliki nilai hb yang cukup atau tidak tinggi dan juga tidak rendah.
"Wanita hamil sebaiknya menghindari kadar hemoglobin tinggi dan rendah. Kadar hemoglobin tinggi dapat memicu peningkatan risiko lahir mati dan sebaliknya kadar hemoglobin rendah memungkinkan untuk lahir dengan kondisi prematur," katanya seperti dikutip dari medicinenet.com.
Gejala Hb Rendah Saat Hamil
Seperti yang dijelaskan di atas bahwa fungsi utama hemoglobin adalah untuk mengangkut oksigen ke seluruh sel di dalam tubuh.
Maka bila hb rendah saat hamil, sel-sel dalam tubuh akan kekurangan oksigen dan tidak mampu menjalankan fungsi sebagaimana mestinya.
Oksigen dalam darah dibutuhkan organ-organ vital seperti jantung dan otak untuk berfungsi secara wajar.
Kurang nya kadar oksigen pada organ jantung akan memicu detak jantung berdetak lebih cepat dari biasanya.
Sedangkan kekurangan oksigen pada organ otak akan membuat susah berkonsentrasi dan biasanya akan mudah pusing.
Selain gejala di atas, biasanya ibu hamil juga akan merasa mudah marah dan juga cepat lelah karena tubuh tidak memiliki cukup oksigen untuk memproses makanan yang dikonsumsi menjadi energi.
Baca Juga: Benarkah Siklus Menstruasi Tidak Teratur Bikin Susah Hamil?
Hb Rendah Saat Hamil
Ibu hamil memerlukan lebih banyak volume darah merah sebesar 50% dari pada biasanya.
Untuk memproduksi sel darah merah ini tubuh membutuhkan lebih banyak zat besi, asam folat dan juga vitamin B12 untuk membentuk lebih banyak hemoglobin dalam darah untuk mengikat oksigen.
Ketika gejala-gejala di atas timbul, memakan makanan yang mengandung zat besi adalah sesuatu yang sangat disarankan sehingga asupan zat besi dan nutrisi lainnya yang dibutuhkan oleh tubuh dapat terpenuhi.
Selain dari makanan, ibu hamil juga bisa mengonsumsi multivitamin yang mengandung zat besi dan asam folat sebagai suplemen tambahan.
Pilihan Melahirkan Bagi Ibu Dengan Hb Rendah
Untuk kasus ibu hamil dengan hb rendah dengan diagnosis anemia ringan, maka sang ibu masih dapat melahirkan secara normal.
Namun ketika ibu hamil memiliki hb rendah dibawah 8.5g/dL dan termasuk anemia kronis, maka berdiskusi dengan dokter adalah pilihan terbaik untuk mencari tahu proses melahirkan yang dianjurkan sesuai dengan kondisi kesehatan.
Tidak hanya memiliki kemungkinan lahir cesar, ibu hamil dengan hb rendah dan anemia kronis juga mungkin melahirkan secara prematur.
Baca Juga: Atasi Radang Amandel Pada Ibu Hamil dengan 4 Cara Alami Ini
Dampak Hb Rendah Pada Ibu dan Bayi
Hb rendah saat hamil tentu saja akan berdampak pada ibu dan sang bayi. Selain kelelahan dan susah bernapas, hb rendah membuat ibu berisiko membutuhkan transfusi darah saat melahirkan karena kehilangan banyak darah.
Sedangkan bagi sang bayi, tidak hanya berisiko lahir prematur, tetapi memiliki berat badan yang tak normal dan juga menderita anemia di kemudian hari mungkin saja terjadi. Pada kasus lain, hb rendah juga bisa menghambat tumbuh kembang bayi yang dilahirkan.
Segera periksakan kondisi Moms pada dokter kandungan untuk bisa berkonsultasi dan mendapatkan saran terbaik demi kesehatan Moms serta janin.
(RIE/ERW)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.