Bisakah Periode Pembuahan Sel Telur Dideteksi?
Ketika Moms sudah siap hamil, kata 'tes' akan menjadi bagian dalam program rutin setiap hari. Jika tidak menjalani tes kehamilan, Moms akan menjalani tes ovulasi untuk mendeteksi periode pembuahan sel telur.
Profesor Bill Ledger, seorang pakar kesuburan menyatakan “Memahami periode pembuahan sel telur (ovulasi) adalah salah satu langkah termudah yang dapat dilakukan wanita untuk mendeteksi kesuburan mereka, dan tes ovulasi adalah cara termudah bagi mereka untuk memprediksi secara akurat kapan mereka akan berovulasi.”
Berikut beberapa metode mendeteksi periode pembuahan sel telur:
Baca juga: Kapan Waktu yang Tepat Untuk Bercinta Agar Cepat Hamil?
Metode Kalender
Wanita dengan siklus rutin hampir selalu berovulasi 14 hari sebelum menstruasi berikutnya. Hal ini disampaikan Alan Copperman, MD, direktur infertilitas dan wakil ketua departemen kebidanan, ginekologi, dan sains reproduksi di Mount Sinai Medical Center, New York City, Amerika Serikat.
Untuk menentukan masa paling subur meskipun siklus haid tidak teratur, lakukan ini:
- Lacak menstruasi di kalender selama enam bulan
- Kurangi 18 hari dari siklus haid terpendek
- Kurangi 11 hari dari siklus haid terpanjang
Metode Suhu Basal Tubuh (SBT)
Waktu terbaik: tepat sebelum ovulasi. Menurut Dr. Copperman, cara menggunakan suhu tubuh untuk mendeteksi periode pembuahan sel telur adalah, ukur suhu tubuh Moms setiap pagi untuk hasil yang paling akurat. Lacaklah siklus ovulasi dengan cara ini selama beberapa bulan. Biasanya suhu tubuh akan naik segera setelah ovulasi.
Metode Lendir Serviks
Konsistensi lendir serviks bervariasi selama siklus menstruasi. Sementara kondisi vagina mungkin paling kering segera setelah menstruasi, lendir yang pertama kali muncul dalam minggu-minggu setelah itu biasanya lebih lengket. Produksi lendir serviks akan mencapai puncak, dan kekentalan serta warna lendir akan serupa dengan putih telur. Inilah lendir serviks berkualitas subur, tanda kesuburan wanita.
Baca juga: Benarkah Lendir Serviks Berdampak pada Kesuburan?
Metode Symptothermal
Beberapa wanita menggunakan kombinasi teknik mengetahui kesuburan — kalender, suhu basal, dan lendir serviks — untuk mendeteksi ovulasi. Metode ini disebut metode symptothermal.
Metode ‘Standard Days’
Metode ini merupakan variasi dari metode kalender yang diteliti dan dikembangkan oleh Institute for Reproductive Health di Universitas Georgetown, Amerika Serikat, yang dapat digunakan oleh wanita yang biasanya memiliki siklus normal antara 26 dan 32 hari.
Sehubungan dengan metode ini, CycleBeads (atau versi digital) digunakan untuk membantu menentukan kapan peluang terbaik untuk hamil pada hari ke-8 sampai 19.
Mikroskop Ovulasi
Kadar estrogen naik sekitar masa pembuahan sel telur (ovulasi) dan dapat terlihat pada air liur kering. Moms bisa memeriksanya di bawah mikroskop berbentuk lipstik kecil. Tes ini paling baik dilakukan dalam rentang ovulasi lima hari (termasuk dua hari sebelum dan dua hari setelahnya).
Tes Ovulasi
Tes kesuburan (ovulasi) yang banyak dijual bebas dapat membantu memberikan hasil yang pasti tentang periode pembuahan sel telur. Dr. Copperman menyatakan, “Uji biokimia (seperti mendeteksi hormon luteinizing (LH)) lebih dapat diandalkan daripada mengetahui gejala (ovulasi) atau bahkan kenaikan suhu basal tubuh." Cara penggunaannya mudah seperti penggunaan test pack.
Monitor Kesuburan
Monitor kesuburan adalah perangkat serbaguna all-in-one, yang dapat melacak siklus dari bulan ke bulan, membaca tes urin untuk mengetahui kadar hormon reproduksi, bahkan memiliki sensor untuk suhu basal dan lendir serviks serta banyak fungsi lainnya.
Baca juga: 10 Tanda Saat Sedang Ovulasi
(ROS)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.