Bolehkah Ibu Hamil Makan Telur Asin? Ini Jawabannya!
Telur adalah makanan dengan kandungan protein tinggi dan mudah diolah menjadi varian yang beragam, telur asin salah satunya. Saat hamil, telur bisa jadi asupan bergizi yang baik untuk ibu dan janin. Meski enak, bolehkah ibu hamil makan telur asin?
Ibu hamil memang membutuhkan protein lebih tinggi dibandingkan biasanya.
Sebuah penelitian melansir Nutrition Research menyebutkan bahwa kebutuhan protein ibu hamil saat memasuki trimester ketiga meningkat 73%.
Protein ini dapat diraih dengan mengonsumsi daging, tahu, susu, makanan laut, kacang-kacangan, dan telur.
Meskipun rasanya gurih, Moms mungkin bertanya-tanya bolehkah ibu hamil makan telur asin?
Mengingat kandungan natriumnya yang tinggi, nyatanya ibu hamil tidak dapat sembarangan mengonsumsi makanan yang asin. Lengkapnya, simak ulasan berikut ini.
Baca Juga: 4 Bahaya Ibu Hamil Kelebihan Makan Telur Asin
Bolehkah Ibu Hamil Makan Telur Asin?
Foto: Orami Photo Stock
Telur asin, terbuat dari telur bebek yang diasinkan. Telur asin mengandung garam cukup tinggi dan perlu diperhatikan oleh ibu hamil.
Orang dewasa setidaknya membutuhkan kurang dari 1 gram garam per hari untuk fungsi tubuh yang normal.
World Population Food mengungkapkan, telur asin memiliki kandungan baik untuk kesehatan seperti protein, lemak, kalium, vitamin B12, dan vitamin A.
Kelebihan dari telur asin lainnya adalah sebagai sumber antioksidan yang baik untuk menangkal radikal bebas dalam tubuh.
Selain itu, telur asin juga membentuk sel-sel baru dan meregenerasi sel-sel yang rusak dari tubuh. Hal ini mengartikan, telur asin dapat meningkatkan metabolisme dalam tubuh.
Namun, dari sekian banyak manfaat telur asin, harus dipahami bahwa telur asin mengandung natrium dan kolesterol yang tinggi.
“Makan telur asin akan berpotensi meningkatkan kadar kolesterol tubuh. Setiap harinya, seseorang tidak harusnya mengonsumsi lebih dari 300 mg kolesterol. Sedangkan, telur asin memiliki kolesterol 300-600 mg per satu telur,” ujar Dr. Kalpana Bhaskaran, ahli nutrisi dari Temasek Polytechnic.
Selain itu, jumlah natrium dalam telur asin juga cukup tinggi. Oleh karenanya, bila ibu hamil makan telur asin sebaiknya memperhatikan hal ini.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) membatasi asupan garam sebaiknya hanya 5 gram atau setara dengan 2.000 mg natrium per hari.
Ibu hamil yang kekurangan asupan natrium berisiko melahirkan bayi dengan berat lahir yang rendah. Hal ini akan berpengaruh pada tingginya masalah kesehatan ke depannya.
Namun, perlu dipahami kandungan natrium pada sebutir telur asin adalah 10 gram garam. Artinya, sebutir telur asin sudah melebihi kebutuhan garam setiap harinya.
Jika Moms memiliki kebiasaan makan telur asin, ini dapat meningkatkan asupan natrium di dalam tubuh.
Hal ini juga dapat berpengaruh untuk kesehatan Moms dan perkembangan janin di dalam kandungan.
Jadi, sebaiknya Moms menghindari telur asin meski mengandung banyak nutrisi penting.
Baca Juga: Makan Garam Berlebihan saat Hamil, Ini Bahayanya
Adakah Manfaat Telur Asin bagi Ibu Hamil?
Foto: Orami Photo Stock
Meski kurang baik untuk kesehatan ibu dan janin, ada beberapa manfaat ibu hamil makan telur asin, yaitu:
- Membentuk dan mempertahankan kepadatan jaringan tulang dan gigi. Mengonsumsi telur asin dapat mencegah osteoporosis dan mempercepat proses pembekuan darah.
- Ibu hamil yang makan telur asin bisa memberikan protein dan energi cukup tinggi pada tubuh sehingga dapat menunda lapar.
- Pada ibu hamil, telur asin dapat meminimalisir kram perut karena asupan fosfor dan kalium yang dibutuhkan tubuh terpenuhi.
- Regenerasi sel. Telur asin dapat membantu regenerasi sel dalam tubuh secara optimal.
- Telur asin mengandung antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas dalam tubuh. Ini membantu tubuh untuk tetap sehat dan mencegah kanker.
- Kaya akan kandungan vitamin E untuk menjaga kesehatan kulit. Vitamin E pada tubuh berfungsi untuk melawan penyakit kulit seperti jamur, eksim, iritasi, dan kulit bersisik.
- Makan telur asin saat hamil dapat menyehatkan mata karena mengandung vitamin A dan vitamin B yang membuat penglihatan menjadi lebih jernih.
- Telur asin dapat mengatasi masalah anemia. Kandungan zat besi cukup tinggi dapat mengatasi anemia defisiensi besi. Gejala anemia seperti mual, pusing, kelelahan dapat diatasi dengan mengonsumsi telur asin.
Baca Juga: Konsumsi Garam dan MSG Saat Menyusui, Ketahui 5 Hal Ini
Dampak Buruk Telur Asin bagi Ibu Hamil
Foto: Orami Photo Stock
Namun, meskipun makan telur asin saat hamil dapat memberikan manfaat, ini juga menimbulkan penyakit bagi tubuh jika dikonsumsi secara berlebihan.
Normalnya, telur asin dikonsumsi setengah butir per harinya agar kadar garam tidak terlalu banyak masuk ke dalam tubuh.
Mengonsumsi telur asin berlebihan tidak baik bagi kesehatan tubuh.
Berikut beberapa dampak makan telur asin saat hamil.
Meningkatkan Kadar Kolesterol
Telur asin juga berpotensi meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh. Studi dari Diabetes Care Journal pada tahun 2014 lalu mengungkapkan, kadar kolesterol dapat mempengaruhi kehamilan.
Kadar kolesterol yang tinggi meningkatkan risiko preeklamsia pada wanita.
Preeklamsia dapat menyebabkan berbagai masalah pada ibu hamil karena mempengaruhi fungsi organ dan aliran darah ke plasenta.
Jadi, pertanyaan "bolehkah ibu hamil makan telur asin" jawabannya adalah sebaiknya dihindari.
Kalau Moms ngidam dan ingin mencoba sesekali, tidak masalah asalkan tetap memperhatikan porsi yang tepat.
Selain itu, perhatikan asupan makanan lainnya agar tidak mengandung tinggi natrium
Menyebabkan Edema
Selain kolesterol, telur asin mengandung cukup tinggi garam yang akan menyebabkan kehausan.
Dengan banyaknya konsumsi air dan garam, ini akan menyebabkan air dan garam menumpuk di dalam tubuh.
Ini cukup berbahaya dan melebihi kapasitas ekskresi ginjal, sehingga menyebabkan edema pada ibu hamil.
Menurut US National Library of Medicine, edema adalah pembengkakan pada anggota tubuh akibat penimbunan cairan berlebihan di dalam tubuh. Biasanya dapat ditemukan daerah lengan tangan dan kaki.
Perubahan edema selama kehamilan dapat menyebabkan cairan bergeser ke jaringan lain, tungkai kaki bawah, dan menyebabkan rahim yang membesar menekan vena panggul.
Sehingga ini cukup membahayakan kondisi untuk ibu hamil dan janin.
Berisiko Terkena Penyakit Kronis
Bukan hanya itu saja, mengonsumsi telur asin saat hamil juga bisa menyebabkan hipertensi, jantung, stroke, dan ginjal.
Memicu Kanker Lambung
Mengonsumsi makanan dengan kadar garam tinggi dapat merusak lapisan lambung dan rentan terpapar zat karsinogen.
Zat karsinogen adalah adalah zat yang dapat menimbulkan pertumbuhan sel kanker.
Ibu hamil yang makan telur asin secara berlebihan dapat memicu kanker lambung karena kadar garam yang terlalu tinggi.
ni menyebabkan pertumbuhan bakteri Helicobacter pylori, yakni bakteri yang menyebabkan peradangan hingga kanker lambung.
Baca Juga: Amankah Ibu Hamil Makan Telur Ikan?
Nah, itu dia Moms, jawaban dari pertanyaan "bolehkah ibu hamil makan telur asin?"
Jika Moms sangat ngidam, pastikan Moms sebelum makan telur asin, tingkat kematangannya telah sempurna, ya.
Ingat, setiap makanan yang Moms konsumsi dapat berpengaruh pada Si Kecil dalam kandungan.
Daripada makan telur asin, lebih baik konsumsi telur rebus yang sudah terbukti baik untuk kesehatan Moms dan janin.
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6327782/#:~:text=Changes%20in%20the%20blood%20chemistry,subcutaneous%20tissues%20of%20the%20legs
- https://care.diabetesjournals.org/content/37/5/1484
- https://lilynicholsrdn.com/research-backed-benefits-eating-eggs-pregnancy/
- https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/salt-reduction
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.