7 Penyebab Migrain saat Hamil dan Cara Mengatasinya
Migrain saat hamil sering terjadi, terutama pada awal kehamilan.
Sejumlah orang ada yang merasakan ini hanya sementara ataupun berlanjut hingga 6 bulan lamanya.
Migrain tidak membahayakan janin, tetapi kondisi ini tentu bisa membuat tubuh tidak nyaman.
Apalagi dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Meskipun tergolong normal, jangan pernah meremehkan sakit kepala sebelah saat kehamilan ya, Moms.
Baca Juga: Ingin KB Permanen? Kenali Prosedur Vasektomi dan Tubektomi!
Gejala Migrain Saat Hamil
Mengutip American Pregnancy, migrain biasanya dimulai dengan nyeri sedikit hingga akhirnya berdenyut di daerah pelipis atau pangkal kepala.
Rasa nyeri yang konstan ini juga menimbulkan gejala lain, seperti:
- Keinginan untuk mual dan muntah
- Penglihatan gelap dan buram
- Kesemutan di beberapa anggota tubuh
- Tubuh mudah lelah
Gejala dari sakit kepala sebelah ini di luar morning sickness sehingga ibu hamil akan merasakan rasa tidak nyaman yang begitu parah.
Baca Juga: Mengenal Tunagrahita: Penyebab, Gejala, dan Penanganannya
Penyebab Migrain Saat Hamil
Normal bila Moms mengalami migrain saat hamil.
Ada sejumlah faktor yang menyebabkan sakit kepala sebelah di saat kehamilan, yakni:
1. Kurang Istirahat
Sebagian ibu hamil sulit istirahat atau tidur di malam hari. Karenanya, ini bisa memicu sakit kepala sebelah.
Untuk itu, cobalah untuk tidur dengan cukup agar tubuh lebih fit.
American Academy of Family Physicians merekomendasikan 8-10 jam waktu beristirahat di malam hari saat kehamilan.
2. Perubahan Hormon
Beberapa penelitian telah menemukan adanya korelasi antara migrain dan hormon yang berubah saat hamil.
Hormon yang diproduksi ini membuat sakit kepala serta keinginan untuk mual dan muntah.
3. Kondisi Preeklampsia
Mengutip National Health Services, migrain di saat hamil kadang-kadang bisa merupakan gejala preeklampsia.
Seringnya terjadi pada usia 20 minggu kehamilan atau pasca melahirkan.
Preeklampsia dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak diobati.
Baca Juga: 14 Cara Menghilangkan Stretch Mark Secara Alami Sampai Tuntas!
4. Tubuh Dehidrasi
Menurut American Migraine Foundation, sepertiga dari mereka yang mengalami sakit kepala sebelah, mengatakan dehidrasi adalah pemicunya.
Untuk ibu hamil, setidaknya harus mengonsumsi minimal 2,4 liter cairan setiap hari.
Cobalah untuk meminumnya di pagi hari agar tidak mengganggu waktu tidur untuk buang air kecil.
5. Perubahan Cuaca
Ternyata, perubahan cuaca pun bisa memicu migrain saat hamil, lho.
Hujan badai serta terik matahari yang berlebihan bisa menyebabkan sakit kepala sebelah yang cukup parah.
Selain itu, kelembaban dan panas yang tinggi juga dapat memicu dehidrasi atau tubuh kekurangan cairan.
6. Konsumsi Makanan Tertentu
Asupan makanan tertentu dipercayai dapat menyebabkan sakit kepala sebelah.
Hal ini meliputi keju, cokelat, serta makanan yang mengandung monosodium glutamat (MSG).
Hindari makanan tersebut yang dapat membuat sakit kepala kambuh di siang hari.
7. Stres
Sudah rahasia umum kalau stres salah satu penyebab migrain atau sakit kepala, baik saat hamil ataupun tidak.
Hormon stres yakni kortisol yang meningkat, dapat memicu gejala yang tidak nyaman bagi tubuh.
Selain sakit kepala, seseorang yang stres juga bisa merasakan:
- Mual atau muntah
- Sulit bernapas
- Mulut kering
- Jerawat di wajah
Kelola stres dengan baik terutama saat kehamilan ya, Moms.
Baca Juga: 7 Cara Memancungkan Hidung Bayi secara Alami, Perlu Dicoba!
Cara Mengobati Migrain Saat Hamil
Dalam The Journal of Headache and Pain, kebanyakan wanita dengan migrain melaporkan peningkatan serangan migrain selama kehamilan, dari trimester pertama hingga ketiga, terutama wanita dengan riwayat migrain menstruasi.
Jika Moms mengalami migrain di masa kehamilan, berikut ini beberapa cara mengatasi migrain saat hamil yang bisa dilakukan.
1. Konsumsi Obat Rekomendasi Dokter
Mengutip WebMD, penggunaan obat perlu dipikirkan mengingat efek samping dan dampak potensial yang bisa memengaruhi janin.
Banyak obat antimigrain yang mengobati atau mencegah migrain yang harus dihindari selama kehamilan.
Biasanya, efek samping ini cukup parah dan bisa memicu komplikasi.
Karenanya, pastikan selalu mendapat rekomendasi dokter untuk minum obat jenis apapun, ya.
2. Mengompres Handuk Dingin
Untuk Moms yang mengalami migrain saat hamil, dokter umumnya akan menyarankan untuk berhenti minum obat.
Kecuali, jika memang benar-benar diperlukan.
Salah satu cara lain yang bisa dilakukan adalah mengompres handuk dingin.
Letakkan handuk yang telah direndam di kepala, dan biarkan beberapa detik.
Lakukan pijat perlahan agar terasa lebih nyaman.
3. Istirahat Cukup
Jangan sembarang minum obat! Sejumlah obat tanpa resep dapat memicu keguguran atau kondisi di mana rahim dan janin tidak tumbuh normal.
Yuk, coba mengatasi migrain saat hamil dengan cara alami yakni beristirahat!
Tidur cukup di siang atau malam hari dapat menjadi obat sakit kepala yang mudah dilakukan.
Gunakan bantal saat hamil untuk menyangga tubuh.
Baca Juga: 50 Nama Bayi Perempuan Islami yang Indah dan Tidak Pasaran
4. Olahraga Ringan
Ada beberapa pengobatan rumahan untuk migrain saat hamil, yang meliputi cara-cara sederhana.
Begitu juga dengan olahraga untuk ibu hamil. Biasanya, olahraga ini meliputi:
- Jalan kaki
- Berenang
- Bersepeda
- Senam aerobik
Jangan lakukan gerakan olahraga yang ekstrem seperti melompat atau squat ya, Moms.
5. Meditasi
Pernahkah Moms mendengar kalau manfaat meditasi untuk kesehatan cukup banyak?
Adapun ini juga bisa dirasakan saat kehamilan.
Migrain saat hamil bisa diatasi dengan melakukan aktivitas menenagkan, layaknya meditasi ataupun yoga.
Teknik meditasi saat hamil juga tak bisa sembarang dan perlu mengikuti aturan khusus. Tertarik untuk mencoba, Moms?
6. Pola Makan Sehat
Yuk, mulai sekarang hindari makanan yang dapat memicu migrain kambuh lagi!
Memulai pola makan sehat bisa menjadi kunci atau solusi sakit kepala sebelah, lho.
Perbanyak makan buah, sayur, serta makanan yang mengandung protein tinggi.
Kurangi asupan yang tinggi gula untuk tubuh lebih sehat saat kehamilan.
7. Hindari Cahaya Terang
Tahukah Moms, cahaya yang terang dan suara keras bisa membuat migrain menjadi semakin parah? Ya, hal tersebut benar adanya.
Oleh karena itu, sebaiknya Moms menghindari cahaya yang cukup terang sebagai cara mengatasi migrain saat hamil, terlebih di dalam kamar ketika waktu istirahat sudah tiba.
Gunakan lampu yang redup agar bisa membantu mempercepat pemulihan.
Baca Juga: 10 Pertolongan Anak Jatuh dari Tempat Tidur, Jangan Panik!
Penggunaan Obat untuk Atasi Migrain Saat Hamil
Saat hamil, Moms tentu harus berpikir dua kali tentang semua yang dimasukkan ke dalam tubuh.
Termasuk dalam mengonsumsi obat-obatan untuk migrain saat hamil.
Ada beberapa pilihan pengobatan jika Moms mengalami migrain di masa kehamilan.
Baik itu pengobatan buatan sendiri di rumah, atau menggunakan obat-obatan.
1. Pengobatan di Rumah
Moms perlu mengetahui apa pemicu migrain.
Tetap terhidrasi, tidur, makan secara teratur, dan hindari makanan apa pun yang Moms tahu dapat menyebabkan serangan migrain.
Cara lain mengobati migrain saat hamil, cari tahu apa yang meredakan nyeri migrain.
Kompres dingin (dibungkus dengan handuk) yang diletakkan di atas kepala dapat mematikan rasa sakit.
Pergi ke ruangan yang gelap dan sunyi saat serangan migrain menyerang.
Cahaya dan kebisingan bisa membuat sakit kepala semakin parah.
2. Menggunakan Obat-obatan
Moms mungkin tidak suka minum obat. Meskipun demikian, serangan migrain di saat kehamilan bisa menjadi intens, dan terkadang satu-satunya hal yang dapat menghilangkan rasa sakitnya adalah pengobatan.
Berikut ini beberapa jenis obat migrain yang aman dikonsumsi ibu hamil.
Menurut American Academy of Family Physicians (AAFP), obat yang aman digunakan untuk migrain pada kehamilan adalah:
- Parasetamol
Ini adalah nama generik obat di Tylenol. Itu juga dijual dengan banyak nama merek lain.
- Metoclopramide
Obat ini sering digunakan untuk meningkatkan kecepatan pengosongan perut tetapi kadang juga diresepkan untuk migrain, terutama bila mual adalah efek sampingnya.
Baca Juga: Kanker Payudara pada Pria dan Wanita, Kenali Gejalanya!
Kapan Harus Ke Dokter?
Menurut sebuah penelitian yang masih berlangsung, migrain pada ibu hamil yang tidak ditangani dapat meningkatkan risiko komplikasi kehamilan seperti:
- Kelahiran prematur atau di awal
- Preeklampsia
- Bayi lahir dengan berat badan lebih rendah daripada seharusnya
Migrain yang terjadi saat Moms hamil akan menjadi berbahaya apabila terjadi gejala-gejala lain diluar sakit kepala.
Segera temui dokter Anda apabila terjadi hal-hal di bawah ini:
- Sakit kepala migrain disertai dengan demam
- Migrain berlangsung lebih dari beberapa jam atau sering kembali
- Moms mengalami penglihatan yang kabur dengan waktu yang cukup lama
Baca Juga: 9 Tips Memberikan Makanan untuk Anak Diare, Simak di Sini!
Penting untuk selalu berkonsultasi dengan ahli medis jika mengalami sakit kepala yang cukup parah.
Tak lupa untuk menjelaskan gejalanya serta apa yang dirasakan ketika migrain saat kehamilan terjadi.
Semoga informasi seputar sakit kepala sebelah atau migrain saat hamil ini dapat diatasi dengan baik ya, Moms!
- https://www.pregnancybirthbaby.org.au/headaches-during-pregnancy
- https://www.nhs.uk/pregnancy/related-conditions/common-symptoms/headaches/
- https://familydoctor.org/getting-enough-sleep-pregnancy/
- https://americanmigrainefoundation.org/resource-library/top-10-migraine-triggers/
- https://thejournalofheadacheandpain.biomedcentral.com/articles/10.1186/1129-2377-16-S1-A24
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.