6 Penyebab Flek saat Hamil, Simak di Sini!
Melihat flek hamil atau perdarahan ringan selama kehamilan bisa jadi menakutkan, apalagi untuk Moms yang baru hamil anak pertama. Namun flek saat hamil tidak selalu merupakan pertanda akan hal yang berbahaya lho.
Dianggap sebagai bercak atau flek saat hamil jika timbul bercak darah berwarna merah muda, merah, atau coklat tua. Moms mungkin melihat bercak ketika sedang berada di kamar kecil atau melihat beberapa tetes darah di pakaian dalam.
Baca Juga: Perjuangan ketika Hamil Muda dengan Rahim Retro dan Mengalami Perdarahan
Dilansir dari jurnal artikel American Pregnancy Association, flek saat hamil merupakan masalah umum yang dialami banyak wanita hamil. Sekitar 20% wanita melaporkan bahwa mereka mengalami flek selama 12 minggu pertama kehamilan mereka.
Perdarahan yang terjadi pada awal kehamilan biasanya lebih ringan dalam aliran daripada periode menstruasi. Juga, warnanya sering bervariasi dari merah muda ke merah kecoklatan.
Penyebab Flek saat Hamil
Flek saat hamil dapat disebabkan oleh sejumlah faktor. Bercak ini berbeda dengan perdarahan yang lebih berat, di mana kita membutuhkan pembalut atau tampon untuk menampung darah yang keluar. Simak penyebab flek saat hamil di bawah ini.
1. Perdarahan Implantasi
Foto: motherandbaby.co.uk
Perdarahan implantasi terjadi 6 hingga 12 hari setelah terjadi pembuahan. Hal ini dipercaya sebagai tanda bahwa embrio ditanamkan ke dinding rahim. Tidak setiap wanita akan mengalami perdarahan implantasi, tetapi jika mengalaminya, bisa jadi merupakan salah satu tanda kehamilan.
Perdarahan implantasi berlangsung selama beberapa jam, hingga 3 hari, dan akan berhenti dengan sendirinya.
2. Kehamilan Ektopik
Foto: medicalnewstoday.com
Kehamilan ektopik terjadi ketika sel telur yang dibuahi menempel di luar rahim. Lokasi tersering kehamilaan ektopik adalah tuba falopii, sebuah saaluran yang menghubungkan ovarium (tempat produksi sel telur) dengan rahim. Bercak atau perdarahan vagina yang ringan hingga berat dapat menjadi gejala kehamilan ektopik.
Perdarahan atau flek selama kehamilan ektopik biasanya dialami bersama dengan sakit perut, kelemahan, pusing, atau pingsan, hingga tekanan dubur. Selain itu, pada kehamilan ektopik terganaggu, janin yang terus berkembang dapat menekaan organ tubuh daaan menimbulkan rasa yang sangat hebat. Pada beberapa kondisi, ibu bisa mengalami perdarahan hebat, rasa nyeri yang teramat sakit, samapai lemas dan penurunaan kesadaraan.
Baca Juga: Tanda Kehamilan Bisa Dideteksi Lewat Payudara?
3. Keguguran
Foto: americanpregnancy.org
Sebagian besar kasus keguguran terjadi pada 13 minggu pertama kehamilan. Jika Moms sedang hamil dan mengalami perdarahan berwarna coklat atau merah terang dengan atau tanpa merasakan kram, segera konsultasikan dengan dokter karena bisa jadi mengalami keguguran.
Keguguran yang terjadi dapat berupa ancaman keguguran (janin masih bisa diselamatkan) atau keguguran yang sedang atau sudah berlangsung (janin tidak bisa diselamatkan). Dokter akan menilai kondisi ibu dan janin untuk menentukan tindakan selanjutnya.
4. Polip Serviks
Foto: Orami Photo Stock
Sekitar 2 hingga 5 persen wanita memiliki polip yang kecil, pertumbuhannya seperti jari di serviks, pintu gerbang dari vagina ke rahim.
Polip serviks biasanya jinak dan tidak menyebabkan kanker. Namun, mereka bisa meradang atau teriritasi dan menyebabkan pendarahan merah cerah. Atau Moms mungkin tidak memiliki gejala lain sama sekali, tetapi gejala tersebut mudah didiagnosis selama pemeriksaan panggul rutin.
5. Hubungan atau Pemeriksaan Fisik
Foto: Orami Photo Stock
Berbicara tentang pemeriksaan panggul, perlu diingat bahwa apapun yang mungkin menyodok atau dekat leher rahim juga bisa mengiritasi dan menyebabkan flek saat hamil. Ya, ini termasuk seks! Ini terjadi karena hormon kehamilan dapat membuat serviks kita, bersama dengan banyak hal lainnya, lebih sensitif dari biasanya.
Moms mungkin melihat darah merah cerah pada pakaian dalam kita segera setelah berhubungan seks atau pemeriksaan fisik. Jangan khawatir! Pendarahan biasanya terjadi satu kali dan kemudian hilang dengan sendirinya.
Baca Juga: Serba-Serbi Oral Seks Saat Hamil, Moms Perlu Tahu
6. Hamil Kembar
Foto: Orami Photo Stock
Jika Moms mengandung anak kembar (atau bayi kembar lainnya), kita mungkin memiliki peluang lebih besar untuk mengalami perdarahan pada trimester pertama karena penyebab seperti pendarahan implantasi.
Keguguran pada trimester pertama juga lebih sering terjadi saat Moms mengandung lebih dari satu bayi.
Di sisi lain, sebuah studi dalam U.S. National Library of Medicine yang diikuti lebih dari 300 wanita yang hamil anak kembar dari fertilisasi in-vitro (IVF) menemukan bahwa mereka memiliki peluang tinggi untuk hamil sehat. Pendarahan pada trimester pertama tidak memengaruhi hal ini.
Apapun alasan perdarahan yang terjadi selama masa kehamilaan, moms tetap harus menghubungi dokter untuk memastikan apakah perdarahannya masih dalam kaategori normal atau tidak.
Jika janin tidak bisa diselamatkan, contohnya padaa kasus kehamilan ektopik atau keguguran, janin yang tidak berkembang harus dievakuasi dari rahim. Selain itu, dengan memeriksakan ke dokter, dapat mengesampingkan kemungkinan komplikasi kehamilan lain.
Itu dia beberapa kemungkinan penyebab flek saat hamil, diwaspadai ya Moms.
Artikel ini telah ditinjau oleh dr. Ayuwidia
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.