20 Tanda Hamil Sebelum Telat Haid, Moms Perlu Tahu!

Terdapat tanda hamil sebelum telat haid yang bisa Moms amati.

Kehamilan sering kali menjadi momen yang dinantikan oleh banyak perempuan.

Namun, mengetahui apakah Moms hamil atau tidak dapat menjadi sebuah tantangan pada fase awal ini, terutama sebelum melewatkan periode haid pertama.

Meskipun kebanyakan perempuan menyadari bahwa terlambat haid dapat menjadi indikasi kehamilan, penting untuk diketahui bahwa tubuh dapat memberikan tanda-tanda lain.

Lantas, apa saja tanda hamil sebelum telat haid? Mari simak deretannya di bawah ini Moms!

Baca Juga: 11+ Penyebab Telat Haid 1 Bulan, Apakah Perlu ke Dokter?

Tanda Hamil Sebelum Telat Haid

Tanda hamil sebelum telat haid dapat bervariasi antara individu, dan tidak semua wanita mengalami gejala yang sama.

Namun, beberapa tanda dan gejala umum yang dapat muncul sebelum telat haid adalah sebagai berikut:

1. Mual dan Muntah

Mual dan muntah adalah tanda hamil sebelum telat haid dan sering kali disebut sebagai "morning sickness" atau mual pagi.

Namun, mual dan muntah tidak terbatas hanya pada pagi hari dan dapat terjadi kapan saja selama hari.

Beberapa wanita mungkin hanya mengalami rasa mual ringan, sementara yang lain mungkin mengalami muntah yang lebih sering dan parah.

Penyebab pasti mual dan muntah pada kehamilan belum diketahui dengan pasti.

Tetapi perubahan hormon, peningkatan aliran darah ke rahim, serta sensitivitas terhadap bau dan rasa makanan diyakini menjadi faktor yang berperan.

2. Payudara yang Sensitif

Selama hamil, tubuh mengalami perubahan hormon yang signifikan.

Menurut International Journal of Women's Dermatology, hal ini bisa menyebabkan payudara membengkak dan menjadi sensitif.

Beberapa wanita mungkin merasakan rasa nyeri atau kemerahan pada payudara mereka.

Selain itu, puting susu juga bisa mengalami perubahan, seperti menjadi lebih gelap dan lebih besar.

Tanda hamil sebelum telat haid ini terjadi karena persiapan tubuh untuk menyusui bayi setelah kelahiran.

3. Kelelahan

Kelelahan yang berlebihan adalah salah satu tanda hamil sebelum telat haid.

Perubahan hormon, kenaikan volume darah, dan perubahan metabolisme dapat menyebabkan Moms merasa lebih lelah dari biasanya.

Selain itu, perubahan fisik dan emosional yang terjadi selama kehamilan juga dapat menyebabkan kelelahan yang lebih intens.

Baca Juga: 26 Tanda Kehamilan Awal, Ada Payudara Lebih Besar!

4. Suasana Hati Tidak Menentu

Penelitian dari The Primary Care Companion to the Journal of Clinical Psychiatry menunjukkan fluktuasi hormon selama kehamilan bisa mempengaruhi suasana hati.

Beberapa wanita mungkin mengalami perasaan yang lebih emosional, mudah tersinggung, atau mudah menangis.

Hal ini disebabkan oleh perubahan hormon yang memengaruhi keseimbangan kimia di otak.

5. Buang Air Kecil Lebih Sering

Beberapa wanita hamil mungkin merasa perlu buang air kecil lebih sering.

Ini disebabkan oleh peningkatan aliran darah ke ginjal dan peningkatan tekanan pada kandung kemih oleh rahim yang membesar.

Frekuensi buang air kecil yang meningkat bisa jadi tanda kehamilan sebelum telat haid, namun juga bisa disebabkan oleh faktor lain seperti infeksi saluran kemih atau banyak minum.

6. Perubahan pada Pencernaan

Tanda hamil sebelum telat haid berikutnya adalah perubahan pada pencernaan.

Beberapa ibu hamil dapat mengalami sembelit, di mana mereka mengalami kesulitan dalam buang air besar.

Ini bisa disebabkan oleh perubahan hormonal yang mempengaruhi gerakan usus.

Di sisi lain, beberapa ibu hamil mungkin mengalami diare ringan atau perubahan lain dalam pola pencernaan mereka.

Perubahan ini bisa disebabkan oleh perubahan hormon, peningkatan aliran darah ke organ reproduksi, atau perubahan dalam diet dan pola makan.

7. Nafsu Makan Meningkat

Perubahan pada nafsu makan adalah tanda hamil sebelum telat haid lainnya.

Umumnya, Moms akan mengalami peningkatan nafsu makan, terutama terhadap makanan tertentu.

Perubahan hormon seperti peningkatan kadar hormon progesteron dan estrogen dapat memengaruhi rasa lapar dan perasaan kenyang.

Selain itu, perubahan pada pengecapan dan penciuman juga dapat memengaruhi selera makan.

8. Perubahan pada Tekstur dan Kondisi Kulit

Perubahan hormonal yang terjadi selama kehamilan dapat memengaruhi kulit.

Kulit Moms akan lebih cerah atau lembap.

Kondisi ini disebabkan oleh peningkatan produksi minyak alami kulit.

Namun, Moms juga bisa mengalami perubahan seperti munculnya jerawat atau perubahan pigmentasi pada kulit.

Perubahan ini seringkali disebabkan oleh perubahan hormon, terutama peningkatan hormon melanosit-stimulating hormone (MSH), yang dapat memengaruhi produksi melanin di kulit.

Baca Juga: 21+ Penyebab Sulit Hamil yang Harus Diwaspadai, Wajib Tahu!

9. Sensasi Perut Kembung

Beberapa dari Moms mungkin merasa perut mereka terasa lebih penuh atau kembung.

Ini dapat disebabkan oleh perubahan hormonal yang mempengaruhi pencernaan dan pergerakan usus.

Produksi hormon progesteron yang meningkat selama kehamilan dapat memperlambat gerakan usus, yang menyebabkan penumpukan gas dan sensasi perut kembung.

10. Pendarahan Implantasi

Pendarahan implantasi terjadi ketika embrio menanamkan dirinya ke dalam dinding rahim.

Kondisi ini biasanya terjadi sekitar satu minggu setelah pembuahan, sebelum periode menstruasi yang diharapkan.

Pendarahan ini cenderung sangat ringan dan berlangsung hanya selama beberapa jam hingga beberapa hari.

Pendarahan implantasi dapat membingungkan karena beberapa wanita mungkin menganggapnya sebagai periode ringan atau bercak sebelum menstruasi yang sebenarnya.

Namun, pendarahan ini seringkali lebih ringan, lebih muda, dan berlangsung lebih singkat daripada periode haid normal.

11. Perubahan pada Rasa Tubuh

Tanda hamil sebelum telat haid selanjutnya adalah perubahan pada sensasi fisik.

Beberapa ibu hamil mungkin merasa lebih panas dari biasanya, sementara yang lain mungkin merasa lebih dingin.

Perubahan ini terkait dengan fluktuasi hormon yang memengaruhi regulasi suhu tubuh.

Selain itu, perubahan peredaran darah selama kehamilan juga dapat berkontribusi terhadap perubahan suhu tubuh yang dirasakan.

12. Sakit Kepala

Sakit kepala bisa menjadi tanda hamil sebelum telat haid.

Pada awal kehamilan, hormon-hormon seperti hormon estrogen dan progesteron mengalami perubahan dramatis.

Perubahan hormon ini dapat memengaruhi sirkulasi darah dan saraf di kepala, yang dapat menyebabkan sakit kepala.

Sakit kepala saat awal kehamilan berbeda-beda setiap perempuan, Moms. Namun, kondisi ini bisa terjadi di trimester pertama.

13. Nyeri Pinggang

Tanda hamil sebelum telat haid juga bisa berupa nyeri pinggang.

Nyeri pinggang ini bisa timbul di trimester pertama kehamilan.

Hormon relaksin, yang diproduksi selama kehamilan, memengaruhi ligamen dan sendi di tubuh, termasuk di sekitar pinggul dan punggung bawah.

Hal ini dapat menyebabkan pelunakan ligamen dan peningkatan mobilitas sendi, yang kadang-kadang dapat menyebabkan nyeri pinggang.

14. Perubahan Warna Kulit

Beberapa perempuan mungkin mengalami perubahan struktur kulit, seperti kulit yang lebih kering atau lebih sensitif.

Peningkatan produksi hormon selama kehamilan, terutama hormon androgen, bisa merangsang kelenjar minyak di kulit untuk menghasilkan lebih banyak minyak.

Peningkatan minyak ini bisa menyumbat pori-pori kulit, memicu jerawat atau kemerahan pada wajah, dada, atau punggung.n

Baca Juga: 17 Tes Kehamilan Alami Tanpa Test Pack, Bisa Dicoba Moms!

15. Perubahan pada Indera Penciuman

Perubahan pada penciuman adalah tanda hamil sebelum telat haid lainnya yang mungkin dialami oleh beberapa wanita.

Ini biasanya terjadi karena perubahan hormonal yang terjadi selama kehamilan.

Beberapa wanita mengatakan bahwa mereka lebih peka terhadap bau-bauan tertentu.

Perubahan pada penciuman bisa berbeda pada setiap wanita.

Beberapa mungkin merasa lebih peka terhadap bau makanan tertentu, bau parfum, atau bau-bauan lainnya.

Sebaliknya, beberapa wanita mungkin merasa terganggu oleh bau-bauan yang sebelumnya tidak mereka sadari atau tidak terganggu olehnya.

16. Perubahan pada Serviks

Tanda hamil sebelum haid berikutnya adalah perubahan serviks.

Serviks mengalami perubahan signifikan yang dimulai dari awal kehamilan.

Hormon kehamilan, terutama progesteron, menyebabkan serviks menjadi lebih lunak dan berubah posisi menjadi lebih tinggi dalam vagina.

Posisi serviks juga lebih tertutup untuk membantu melindungi janin yang sedang berkembang.

Perubahan ini biasanya hanya bisa diperiksa oleh praktisi kesehatan melalui pemeriksaan internal.

Untuk wanita yang terbiasa dengan metode pelacakan kesuburan seperti pemantauan serviks, perubahan ini bisa terasa saat melakukan pemeriksaan dengan jari.

17. Peningkatan Suhu Basal Tubuh

Suhu basal tubuh adalah suhu tubuh saat istirahat total.

Banyak wanita yang mencatat suhu basal tubuh sebagai cara untuk melacak masa ovulasi mereka, dan suhu ini cenderung naik sedikit selama ovulasi dan tetap tinggi jika terjadi kehamilan.

Jika suhu basal tubuh tetap tinggi selama lebih dari dua minggu setelah ovulasi, ini mungkin merupakan tanda kehamilan.

Penyebabnya adalah peningkatan produksi progesteron yang bertahan untuk mendukung kehamilan.

18. Peningkatan Keputihan

Keputihan adalah cairan atau lendir yang dilepaskan dari vagina.

Pada awal kehamilan, peningkatan produksi estrogen bisa menyebabkan peningkatan keputihan yang umumnya tipis, jernih, atau sedikit putih dan tidak disertai bau yang menyengat.

Keputihan ini adalah respons normal tubuh untuk menjaga vagina tetap bersih dan mencegah infeksi menuruni saluran genital.

Perubahan ini bisa sangat halus, tetapi jika disertai gatal, kemerahan, atau bau yang tidak biasa, sebaiknya konsultasi dengan dokter.

19. Kram di Kaki

Meskipun lebih umum di trimester kedua dan ketiga, beberapa wanita mengalami kram kaki sebagai salah satu gejala awal kehamilan.

Perubahan sirkulasi darah dan tekanan pada saraf dan pembuluh darah karena pertumbuhan rahim dapat menjadi penyebabnya.

Kram ini biasanya terjadi di malam hari dan bisa berkisar dari ringan hingga sangat menyakitkan.

Mengelola kram ini bisa dilakukan dengan peregangan ringan sebelum tidur, menjaga asupan kalsium dan magnesium yang cukup, serta tetap terhidrasi.

20. Perasaan Terbakar atau Indigestion

Perubahan hormon juga bisa mempengaruhi katup antara perut dan esofagus, sering kali menyebabkan asam lambung naik kembali ke esofagus, yang menyebabkan sensasi terbakar.

Meskipun lebih sering dikaitkan dengan trimester kedua dan ketiga, heartburn dan indigestion juga bisa muncul sebagai salah satu tanda awal kehamilan.

Wanita mungkin merasakan nyeri atau sensasi terbakar di dada dan tenggorokan, terutama setelah makan atau saat berbaring.

Baca Juga: 28 Larangan untuk Ibu Hamil Muda, Hindari Aktivitas Berat!

Itu dia Moms tanda hamil sebelum telat haid yang bisa diamati.

Perlu diingat bahwa tanda-tanda ini dapat bervariasi antara individu dan tidak semua wanita mengalami semua gejala ini.

Jika mencurigai kehamilan, lakukan tes kehamilan seperti tes urine atau tes darah, atau konsultasi dengan dokter untuk konfirmasi.