23 Mei 2024

5 Perbedaan Masuk Angin dan Hamil, Perhatikan Moms!

Merasa mual dan ingin muntah, ini hamil atau masuk angin ya?
5 Perbedaan Masuk Angin dan Hamil, Perhatikan Moms!

Foto: Freepik.com/jcomp

Ada beberapa gejala masuk angin yang mirip dengan tanda kehamilan. Oleh karenanya, Moms perlu memahami apa saja perbedaan masuk angin dan hamil.

Mengidentifikasi apakah mual disebabkan oleh masuk angin atau kehamilan bukan hanya penting untuk kenyamanan diri Moms tetapi juga penting untuk kesehatan jangka panjang.

Terutama bagi wanita yang berencana untuk memiliki keturunan.

Jadi, Moms bisa menentukan langkah kesehatan selanjutnya yang mungkin perlu diambil untuk mengatasi kedua hal ini.

Baca Juga: 19 Keluhan Ibu Hamil, Mulai dari Jerawat hingga Kaki Bengkak

Perbedaan Masuk Angin dan Hamil

Merasa Mual
Foto: Merasa Mual (Health.com)

Lebih lanjut, mari cari tahu apa saja perbedaan masuk angin dan hamil berikut.

1. Penyebab Terjadinya Mual

Salah satu kesamaan gejala masuk angin dan hamil yakni mual.

Namun, ada juga perbedaan masuk angin dan hamil yang bisa dilihat dari penyebab terjadinya mual tersebut.

Mual yang disebabkan oleh masuk angin biasanya terkait dengan faktor-faktor lingkungan dan kondisi kesehatan umum.

Misalnya, ketika cuaca berubah menjadi lebih dingin atau lebih lembap, tubuh bisa merespons dengan cara yang membuat Moms merasa tidak nyaman dan mual.

Masuk angin juga sering kali dikaitkan dengan gangguan pada sistem pencernaan seperti perut kembung atau gas yang berlebihan, yang bisa menyebabkan sensasi mual.

Sementara mual saat hamil atau sering disebut morning sickness, umumnya terjadi karena perubahan hormonal yang signifikan yang mendukung perkembangan kehamilan.

Dalam hal ini, peningkatan hormon estrogen yang bisa mempengaruhi sistem pencernaan dan meningkatkan sensitivitas ibu hamil terhadap berbagai bau, yang bisa memicu mual.

Selain itu, meningkatkannya hormon hCG yang diproduksi setelah embrio menanamkan diri di dinding rahim juga sering dikaitkan dengan mual dan muntah pada trimester pertama.

Baca Juga: 7 Fakta Linea Nigra pada Ibu Hamil dan Cara Memudarkannya

2. Waktu Terjadinya Mual

Perbedaan masuk angin dan hamil berikutnya yaitu dapat dilihat dari waktu terjadinya mual.

Mual akibat masuk angin tidak memiliki pola waktu yang spesifik dan bisa terjadi kapan saja.

Hl ini tergantung pada kapan tubuh merasa tidak nyaman atau ketika ada gangguan pada sistem pencernaan.

Sementara itu, mual yang terjadi selama kehamilan atau morning sickness, paling sering terjadi di pagi hari meski bisa saja terjadi kapan pun sepanjang hari.

Pasalnya melansir laman Better Health Channel, kadar hormon tertentu seperti hCG (human chorionic gonadotropin) cenderung lebih tinggi di pagi hari.

3. Durasi Mual

Mual yang disebabkan oleh masuk angin biasanya tidak berlangsung lama.

Paling sering, mual ini hanya berlangsung beberapa jam hingga beberapa hari, tergantung pada penyebab spesifik dari masuk angin tersebut, seperti kelelahan atau gangguan pencernaan.

Durasi yang singkat ini sering kali karena tubuh cukup cepat dalam mengatasi penyebab masuk angin.

Terutama jika tubuh telah mendapatkan waktu istirahat yang cukup dan asupan nutrisi yang mendukung sistem imun sehingga masuk angin segera sembuh.


Mual akibat masuk angin juga cenderung berkurang dengan pengobatan sederhana seperti minum teh hangat, istirahat, atau penggunaan obat tradisional untuk meredakan gejala.

Sedangkan mual pada kehamilan biasanya dimulai pada minggu ke-4 hingga ke-6 kehamilan dan bisa berlanjut hingga trimester kedua atau ketiga.

Melansir Journal of Autonomic Neuroscience, sebanyak 70% hingga 80% ibu hamil mengalami mual di pagi hari.

Pada banyak kasus, mual paling intens terjadi selama trimester pertama kehamilan,

dengan intensitas yang berkurang menjelang trimester kedua dan ketiga.

Lamanya mual kehamilan juga bisa berlangsung sepanjang hari, meskipun sering kali lebih parah di pagi hari.

Beberapa wanita bahkan bisa mengalami mual dan muntah yang sangat sering atau kondisi yang dikenal sebagai hyperemesis gravidarum, yang memerlukan intervensi medis.

Baca Juga: Mungkinkah Hamil Tanpa Mual? Yuk Cari Tahu Faktanya, Moms!

4. Gejala Lain yang Menyertainya

Perbedaan masuk angin dan hamil selanjutnya dapat dibedakan dari gejala lain yang menyertainya.

Selain mual, masuk angin bisa disertai dengan demam ringan, sakit kepala dan pusing, perut kembung dan gangguan pencernaan, hingga nyeri otot.

Sementara mual pada kehamilan, biasanya akan disertai dengan gejala lain berupa tidak menstruasi, payudara terasa lebih penuh, sensitif, atau nyeri, mudah lelah, perubahan suasana hati, sering buang air kecil, dan mengidam makanan tertentu.

5. Cara Mengatasi

Perut Sakit dan Mual
Foto: Perut Sakit dan Mual (Orami Photo Stock)

Selain dari gejala, perbedaan masuk angin dan hamil juga bisa dilihat dari cara penanganannya.

Berikut ini cara mengatasi mual karena masuk angin.

  • Istirahat yang cukup.
  • Minum banyak cairan, terutama air hangat atau teh jahe untuk membantu meredakan mual.
  • Mengonsumsi makanan yang mudah dicerna seperti bubur, sup hangat, atau roti panggang untuk mengurangi iritasi pada perut.
  • Menggunakan aromaterapi dengan minyak seperti peppermint atau eucalyptus untuk meredakan mual.
  • Konsumsi obat anti-mual atau antasida untuk meredakan gejala masuk angin.

Sementara mual selama kehamilan, bisa diatasi dengan beberapa cara di bawah ini.

  • Makan dengan porsi sedikit tetapi sering agar mual berkurang dan ibu hamil tetap mendapatkan nutrisi penuh.
  • Menghindari makanan yang bisa memicu mual seperti makanan berlemak, gorengan, atau sangat berbumbu kuat.
  • Istirahat yang cukup dan menghindari aktivitas berat.
  • Mengatur asupan cairan yang masuk agar tidak memicu mual.
  • Misalnya dengan minum air putih sedikit demi sedikit dalam waktu yang sering.
  • Konsumsi vitamin B6 atau suplemen lain yang diresepkan oleh dokter untuk membantu mengurangi mual.

Baca Juga: 7+ Cara Mengatasi Masuk Angin pada Ibu Hamil secara Alami, Catat!

Demikian beberapa perbedaan masuk angin dan hamil yang keduanya ditandai dengan rasa mual.

Semoga informasi di atas bisa membantu Moms dalam menghadapi kedua kondisi yang mirip, ya.

Jangan ragu untuk konsultasi ke dokter jika tanda masuk angin atau hamil yang dirasakan cukup parah.

Dengan pemeriksaan segera, penanganan masuk angin atau gejala tidak nyaman terkait kehamilan pun dapat diatasi secara tepat.

Sehat selalu, Moms!

  • https://www.autonomicneuroscience.com/article/S1566-0702(16)30048-0/abstract
  • https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/healthyliving/pregnancy-testing#:~:text=Early%20morning%20urine%20is%20concentrated,a%20few%20minutes%20to%20complete.
  • https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/pregnancy-week-by-week/expert-answers/nausea-during-pregnancy/faq-20057917#:~:text=Research%20suggests%20that%20nausea%20and,attaches%20to%20the%20uterine%20lining.
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/179633

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.