Bolehkah Ibu Hamil Minum Es?
Menurut mitos, wanita hamil berisiko melahirkan bayi dengan asma, pneumonia dan beberapa penyakit pernapasan lainnya jika mereka sering minum es saat hamil. Mitos lain adalah jika ibu hamil minum es, pembuluh darah di selaput lendir pernapasan seperti hidung, tenggorokan, tenggorokan akan menyusut secara tiba-tiba, dan menyebabkan berkurangnya aliran darah dan akibatnya mengurangi ketahanan wanita terhadap penyakit.
Selain mitos bahwa ibu hamil minum es dapat menyebabkan berat badan bayi terlalu besar, dampak minum es saat hamil juga bisa meningkatkan frekuensi pergerakan janin di rahim, sehingga membuat wanita tidak nyaman.
Baca juga: Bulu Kucing Berbahaya Bagi Ibu Hamil?
Minum Es Saat Hamil, Apakah Aman?
Konsultan ginekolog, Dr. Oluwole Alabi, menegaskan bahwa sama sekali tidak ada yang salah dengan wanita hamil yang minum air dingin. Wanita hamil umumnya disarankan untuk minum banyak air. Hal ini mengurangi risiko trombosis vena dalam (pembengkakan di kaki).
Jika seorang wanita melaporkan berkurangnya gerakan oleh bayinya, kami selalu menyarankan mereka agar minum air dingin dan jika keadaan bayi baik-baik saja, gerakan akan segera pulih kembali normal, demikian menurut Dr. Oluwole Alabi.
Alabi berpendapat tidak ada konsekuensi bagi bayi yang belum lahir yang ibunya minum es saat hamil atau saat bayi lahir. Pendapat bahwa masalah tertentu seperti asma dikaitkan dengan minum es saat hamil tidak memiliki dasar medis.
Tapi tetap disarankan agar membatasi minum es secukupnya bagi ibu yang rentan terhadap infeksi seperti demam dan katarak pada saat kekebalan rendah pada kehamilan.
Pernyataan ini juga ditegaskan oleh Dr. dr Noroyono Wibowo, Sp.OG(K) spesialis kandungan di rumah Sakit Cipto Mangunksumo Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (RSCM FK-UI) yang menyatakan bahwa minum es saat hamil tidak membuat bobot bayi besar seperti kebanyakan mitos yang beredar. Faktanya, makanan maupun minuman yang dikonsumsi berapapun temperaturnya akan menyesuaikan dengan suhu tubuh ketika sampai di perut.
Namun yang patut diwaspadai bagi ibu hamil minum es bukanlah es atau airnya melainkan campuran dalam cairan tersebut. Hindari kandungan gula dan kalori berlebihan pada minuman es yang sebenarnya berpengaruh pada kenaikan bobot bayi lahir.
Baca juga: Bolehkah Rontgen Saat Hamil?
Kekurangan Zat Besi & Minum Es: Apakah Berkaitan?
Asam Folat dan zat besi adalah dua persyaratan terpenting selama kehamilan. Meskipun belum terbukti secara ilmiah tetapi terkadang orang menghubungkan kecenderungan minum es saat hamil dengan kekurangan zat besi.
Saat hamil Moms memerlukan minimal 27 mg zat besi bagi diri sendiri dan pertumbuhan bayi. Selama masa-masa ketika tubuh menunjukkan kekurangan asupan zat besi, Moms mungkin akan mengidam minum es. Begitu kadar zat besi sampai pada tingkat yang diinginkan, Moms mungkin tidak lagi menginginkan minum es.
Bila Moms memiliki hasrat yang tak tertahankan untuk minum es saat hamil, Moms harus mempertimbangkan aspek-aspek yang disebutkan di bawah ini.
1. Dalam istilah medis, keinginan untuk minum es disebut sebagai Pagophagia.
2. Secara umum, es bukanlah zat berbahaya bila dibandingkan dengan unsur berbahaya lain seperti zat kimia atau kotoran.
3. Minum es saat hamil belum menemukan konsekuensi negatif sampai saat ini. Tetapi pertimbangkan dampak minum es pada kesehatan gigi (dan tenggorokan, jika Moms rentan terhadap sakit tenggorokan).
4. Bila Moms minum lebih banyak es, maka Moms akan lebih cepat kenyang dan tidak dapat mengkonsumsi nutrisi lain yang diperlukan oleh tubuh. Padahal tidak banyak kalori terdapat dalam es.
Apa Moms suka minum air es?
(ROS)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.