Berat Badan Lahir Pengaruhi Infertilitas. Apakah Benar?
Saat pasangan dihadapkan pada masalah infertilitas, wanita kerap menjadi fokus utama untuk diobati. Padahal pria juga dapat mengalami infertilitas dengan tingkat kemungkinan yang sama besar atau bahkan keduanya yang mengalami infertilitas itu sendiri.
Infertilitas pria sendiri bisa disebabkan oleh banyak hal. Namun dalam sebuah penelitian ditemukan adanya hubungan berat badan terhadap infertilitas pria. Bukan hanya berat badan saat dewasa, tapi juga berat badan lahir pria.
Berat Badan Terhadap Infertilitas Pria
Foto: Andreas Wohlfahrt – Pexels.com
Para peneliti asal Denmark mencoba melihat hubungan berat badan terhadap infertilitas pria dengan meneliti catatan kelahiran dan kesehatan dari 10.936 pria dan wanita yang lahir antara tahun 1984 dan 1987.
Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Human Reproduction ini menemukan bahwa 10% dari subyek penelitian lahir dengan berat badan rendah.
Karakteristik kesehatan dan perilaku Moms dari bayi yang memiliki berat badan rendah hampir mirip dengan Moms dari bayi yang memiliki berat badan normal, meskipun mereka cenderung perokok, mengonsumsi alkohol, dan merupakan pengalaman pertama menjadi Ibu.
Setelah mengendalikan faktor tersebut, ditambah status sosial ekonomi dan indeks massa tubuh pra kehamilan, para peneliti menemukan bahwa bayi laki-laki yang lahir dengan berat badan rendah 55% lebih mungkin mengalami infertilitas saat dewasa, dibandingkan dengan bayi yang memiliki berat badan normal.
Baca Juga: Mengenal Varikokel, Faktor Risiko Infertilitas Pria!
Tidak Memengaruhi Infertilitas Wanita
Foto: freestocks.org – Pexels.com
Definisi infertilitas dalam studi ini adalah pria yang melakukan pengobatan kesuburan antara usia 18 tahun hingga akhir 2017, dimana saat itu subyek peneliti akan berusia sekitar awal 30-an.
Saat para peneliti juga menghilangkan pria yang memang lahir dengan masalah genital, pria yang lahir dengan berat badan rendah 37% lebih mungkin mengalami infertilitas, namun presentase tersebut sebenarnya tidak mencapai statistik yang signifikan.
Selain meneliti berat badan terhadap infertilitas pria, penelitian ini juga melihat efek berat badan lahir pada wanita. Namun tidak ditemukan hubungan berat badan lahir rendah dengan masalah infertilitas wanita. Hal yang menjadi penyebab dari hasil penelitian masih belum diketahui secara pasti.
“Penting untuk menyebut bahwa tidak semua pria yang memiliki berat badan lahir rendah berisiko lebih tinggi. Kami masih perlu memperjelas lagi mengenai apa yang mencirikan pria tersebut dapat mengalami infertilitas,” ungkap ketua penelitian dari Aarhus University di Denmark, Anne Thorsted, seperti dikutip dari nytimes.com.
Baca Juga: Cara Menurunkan Risiko Infertilitas Pada Pria
Berat Badan Dewasa
Foto: Michal Jarmoluk – Pixabay.com
Berat badan terhadap infertilitas pria tidak hanya berlaku pada berat lahir, tapi juga dipengaruhi oleh berat badan saat dewasa. Pria yang mengalami kekurangan atau kelebihan berat badan akan membuat tubuh menjadi tidak seimbang.
Saat tidak seimbang, fungsi normal tubuh akan berpengaruh. Pada pria, risiko peningkatan parameter air mani abnormal (yaitu jumlah dan motilitas sperma rendah) telah dikaitkan dengan obesitas.
“Pria obesitas yang mengalami infertilitas juga berisiko memiliki ketidakseimbangan hormon, ditandai dengan penurunan kadar testosteron dan peningkatan kadar estrogen, dimana merupakan masalah yang dapat mengganggu sinyal dari otak untuk mengatur perkembangan sperma,” ungkap Shruti Malik, M.D., FACOG dari Shady Grove Fertility, Fair Oaks, Amerika Serikat, seperti dikutip dari shadygrovefertility.com.
Baca Juga: 4 Penyebab Utama Infertilitas pada Pria, Segera Tangani!
Obesitas pada pria juga meningkatkan risiko gangguan spermatogenesis, proses dimana sperma terbentuk karena meningkatkan suhu skrotum.
Pengaruh berat badan terhadap infertilitas pria dapat menjadi petunjuk bagi masalah infertilitas yang dihadapi pasangan, sehingga akan lebih mudah mencari jalan keluar terbaik dalam mewujudkan keinginan memiliki keturunan.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.