Bolehkah Ibu Hamil Minum Yakult dan Probiotik Lainnya? Simak Penjelasan Lengkapnya di sini, Moms!
Yakult menjadi salah satu minuman probiotik yang sudah terkenal dan banyak diminati dari berbagai kalangan, salah satunya ibu hamil. Namun, bolehkah ibu hamil minum Yakult?
Minuman sehat yang berasal dari negara Jepang ini mirip yoghurt yang dibuat dari fermentasi susu skim dan gula dengan bakteri Lactobacillus casei.
Berdasarkan penelitian tahun 2016 di jurnal American Society for Microbiology, dijelaskan bahwa Lactobacillus casei dapat memberi manfaat kesehatan, seperti menyeimbangkan mikrobiota usus, mencegah infeksi dan kanker, dan baik untuk kekebalan tubuh.
Yakult sudah terkenal mampu menjaga kesehatan pencernaan, serta sebenarnya aman untuk dikonsumsi oleh anak-anak yang sudah berusia di atas 1 tahun hingga orang dewasa.
Nah, bagaimana dengan ibu hamil? Bolehkah ibu hamil minum yakult atau minuman probiotik lainnya?
Moms, memilih asupan makanan yang tepat saat hamil memang menjadi hal yang penting sekali.
Nutrisi yang baik penting untuk dikonsumsi dalam semua tahap kehidupan dan terlebih selama kehamilan karena memengaruhi ibu dan janin di dalam kandungan.
Penelitian menunjukkan bahwa makanan yang dikonsumsi ibu selama kehamilan memengaruhi tumbuh kembang bayi sepanjang hidupnya.
Jadi, bolehkah ibu hamil minum Yakult? Simak pembahasannya berikut ini, ya!
Baca Juga: 10 Makanan Berserat Tinggi untuk Program Hamil
Bolehkah Ibu Hamil Minum Yakult?
Foto: today.com
Kabar baiknya, ibu hamil boleh minum Yakult dan sebenarnya aman untuk dikonsumsi.
Dilansir dari American Pregnancy Association, ibu hamil masih aman untuk mengonsumsi minuman probiotik.
Tiga dari probiotik yang paling umum digunakan termasuk Lactobacillus, Bifidobacterium, dan Saccharomyces.
Seperti yang sudah ketahui, probiotik dikenal sebagai "bakteri baik" dan membantu dalam mendukung kesehatan pencernaan.
Probiotik adalah bakteri hidup yang membantu menggeser keseimbangan menuju bakteri baik di usus.
Sementara prebiotik adalah makanan yang memberi makan bakteri baik di usus Moms dan mendorong mereka untuk tumbuh.
Keduanya, sampai sekarang masih dianggap aman untuk kehamilan.
Sebenarnya, penelitian tentang penggunaan probiotik selama kehamilan ini memang masih terbatas.
Namun, sejauh ini ditemukan tidak ada hubungannya penggunaan probiotik dengan keguguran atau kelainan dalam kehamilan lainnya. Jadi, tidak ada risiko berbahaya ketika ibu hamil minum yakult.
Karena itu, untuk menjawab pertanyaan mengenai bolehkah ibu hamil minum Yakult? Ya, tentu boleh-boleh saja.
Ibu yang sudah melahirkan dan menyusui juga sejauh ini aman-aman saja untuk minum Yakult atau minuman probiotik lainnya.
Namun, ada catatan khusus yang tetap perlu Moms perhatikan. Tentunya, minum Yakult ini juga disesuaikan dengan takarannya, ya, Moms. Jangan melebihi dosis yang dianjurkan setiap hari.
Jika dikonsumsi secara tepat, ibu hamil minum Yakult justru mendatangkan banyak manfaat baik bagi Moms dan bayi dalam kandungan.
Keseimbangan bakteri yang sehat memberikan hasil yang lebih baik bagi Moms dan bayi. Apa saja? Simak ulasan berikutnya, ya!
Kandungan Yakult
Foto: yakult.co.id
Satu botol Yakult tersedia dalam kemasan 65ml yang memiliki 50 kalori. Yakult tidak mengandung lemak, kolesterol, dan serat makanan.
Adapun kandungannya, yaitu 15 g natrium, 12 g karbohidrat, 10 g gula, dan 0,8 g protein di setiap botol Yakult.
Baca Juga: Apa Perbedaan Prebiotik dan Probiotik? Cari Tahu Penjelasan dan Manfaatnya!
Manfaat Yakult untuk Ibu Hamil
Menjaga asupan nutrisi sangat penting untuk ibu hamil. Ternyata, nutrisi juga harus ditujukan untuk mendukung kesehatan usus.
Ketika usus sehat, wanita hamil terlindungi dari beberapa komplikasi persalinan.
Setelah tahu jawaban dari pertanyaan bolehkah ibu hamil minum Yakult, yang telah terjawab bahwa boleh saja asal dalam batas yang wajar, kini Moms juga bisa tahu apa saja manfaat minum Yakult untuk ibu hamil.
Berikut ini manfaat yang bisa didapatkan.
1. Menjaga Kesehatan Pencernaan
Foto: Orami Photo Stock
Probiotik, baik dari makanan atau suplemen, membantu sistem pencernaan Moms untuk bekerja lebih efisien.
Probiotik diasumsikan mengurangi keberadaan bakteri jahat.
Tujuannya untuk membantu usus memindahkan makanan dan mengurangi bakteri jahat membantu mengurangi kemungkinan mengalami komplikasi kesehatan.
Menjaga kesehatan usus dan pencernaan keseluruhan saat hamil memang tidak terbatas pada minum minuman probiotik saja.
Selain minum Yakult, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan pencernaan. Salah satu caranya adalah mengatur pola makan agar tetap sehat dan terkendali.
Kehamilan sering membuat ibu hamil ngidam banyak makanan. Usahakan tidak sering makan makanan berlemak, pedas, dan gorengan untuk menghindari masalah pencernaan.
Cukupi konsumsi makanan bernutrisi dari buah, sayur, ikan, dan daging rendah lemak.
Selain itu, hindari pula makan terlalu larut malam. Makan malam terlalu larut bisa menyebabkan perut penuh dan sulit tidur.
Jika Moms memang merasa lapar malam hari, coba ambil camilan kecil berupa buah dan hindari makan makanan berat.
Tak kalah penting, ibu hamil perlu mengatur waktu makan untuk menjaga kesehatan pencernaan dengan baik.
“Makan 5 - 6 kali sehari dalam porsi kecil. Tujuannya untuk mencegah asam lambung naik.
Jangan terjebak harus makan banyak untuk 2 orang karena sedang mengandung. Ketika hamil tetap makan secukupnya saja,” ungkap Dr Áine O'Connor, ilmuwan dari British Nutrition Foundation.
Baca Juga: Ini Bedanya Sakit Perut Saat Hamil yang Normal dan Tidak
2. Cegah Alergi pada Anak
Foto: Orami Photo Stock
Manfaat Yakult untuk ibu hamil ternyata tidak hanya dapat dirasa oleh ibunya saja, melainkan juga kesehatan anak kelak di masa depannya.
Wanita yang mengonsumsi probiotik saat hamil dan menyusui cenderung tidak memiliki anak dengan alergi.
Hal menarik lainnya, ditemukan dalam studi tahun 2015 di Journal of Allergy and Clinical Immunology.
Penelitian tersebut mengungkap bahwa mengonsumsi minuman probiotik saat hamil mengurangi risiko anak terkena eksim setelahnya.
Hati-hati, eksim pada anak bisa muncul karena berbagai faktor. Gejala eksim pada bayi biasanya muncul pertama kali pada usia 3 - 6 bulan.
Nah, jadi ada baiknya Moms melakukan cara pencegahan eksim pada anak yang tepat, yaitu dimulai sejak ia berada dalam kandungan.
World Allergy Organization juga mengungkap bukti ilmiah yang menunjukkan wanita hamil dapat mengurangi risiko memiliki anak yang terkena alergi jika ia mengonsumsi probiotik selama kehamilan dan menyusui.
Dalam mencukupi kebutuhan probiotik, ada berbagai cara yang bisa Moms tempuh.
Ibu hamil boleh minum Yakult atau minuman probiotik lainnya. Selain itu juga bisa mengonsumsi makanan yang kaya probiotik, atau suplemen probiotik.
Moms bisa mengonsumsi susu kefir, acar, cokelat, hingga miso untuk mencukupi kebutuhan probiotik harian.
Selain itu, Moms dapat minum teh kombucha yang ternyata kaya akan probiotik, lho!
Teh kombucha adalah teh fermentasi yang kaya probiotik dan memberikan kesempatan bagi ibu hamil untuk minum probiotik mereka.
Kabar baiknya, kadar kafein dalam teh ini lebih rendah dari teh biasa, meskipun masih ada kafein.
3. Mengurangi Risiko Terjadinya Infeksi Vagina
Foto: Orami Photo Stock
Mau tahu apa manfaat lainnya dari ibu hamil minum Yakult atau minuman probiotik lainnya?
Ternyata, probiotik bermanfaat dalam mengurangi risiko infeksi vagina dengan meningkatkan bakteri menguntungkan di dalam vagina.
Pada akhirnya, hal ini akan mencegah pertumbuhan organisme penyebab infeksi berbahaya.
Infeksi vagina memang bisa terjadi selama kehamilan, lho, Moms! Maka dari itu, pencegahan tentunya akan lebih baik daripada mengobatinya.
Adapun infeksi vagina selama kehamilan, mulai dari yang umum hingga yang lebih jarang, bisa saja terjadi.
Di antaranya ada bacterial vaginosis (BV), infeksi ragi, grup B Strep (GBS), dan trikomoniasis. Jangan sepelekan infeksi vagina yang terjadi saat Moms tengah mengandung.
Infeksi vagina selama kehamilan dapat ditularkan ke janin sebelum atau selama kelahiran sehingga dapat menyakiti janin, juga menyebabkan keguguran atau kelahiran prematur.
Maka dari itu, Moms harus mengetahui gejala awal terjadinya infeksi vagina.
Sebab, beberapa jenis infeksi memang tidak menunjukkan gejala awal. Namun, apabila kondisinya sudah parah, maka dapat menyebabkan gejala yang parah juga.
Gejala infeksi vagina selama kehamilan, seperti rasa nyeri dan gatal di vagina, bahkan kemerahan dan pembengkakan.
Selain itu, terdapat juga keputihan dengan warna kuning kekuningan dan kemungkinan seperti roti, tidak nyaman saat berhubungan seks, dan terbakar saat buang air kecil.
Jika Moms mengalami beberapa gejala tersebut, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter spesialis kandungan untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Nah, meskipun infeksi vagina saat hamil ini kadang tidak bisa dicegah, namun Moms tetap bisa minum minuman probiotik untuk mencegah kesehatan vagina secara keseluruhan.
Baca Juga: Keputihan Saat Hamil, Bagaimana Solusinya?
4. Mengurangi Risiko Terjadinya Preeklamsia
Foto: Orami Photo Stock
Moms, seperti sudah diketahui, preeklamsia adalah salah satu komplikasi kehamilan yang bisa berakibat fatal.
Penyebabnya dimulai dari tekanan darah tinggi selama kehamilan. Preeklamsia adalah komplikasi yang terjadi pada 2-8 persen kehamilan.
Artinya, tekanan darah tinggi dan kadar protein tinggi dalam urine. Namun, Moms bisa mencegah preeklamsia dengan berbagai cara. Salah satunya adalah mengonsumsi probiotik.
Ternyata, menurut studi di British Medical Journal pada tahun 2018, konsumsi probiotik terutama pada trimester ketiga kehamilan mampu menurunkan risiko preeklamsia.
Dampak yang bisa terjadi pada preeklamsi memang tidak main-main, lho, Moms.
Bayi yang dikandung oleh seorang wanita dengan preeklamsia dapat tumbuh lebih lambat di dalam rahim daripada biasanya.
Hal ini karena kondisi preeklamsia mengurangi jumlah nutrisi dan oksigen yang diteruskan dari ibu ke bayinya.
Bayi-bayi ini sering kali lebih kecil dari biasanya, terutama jika preeklamsia terjadi sebelum 37 minggu.
Pada preeklamsia yang parah, bayi mungkin harus dilahirkan sebelum berkembang sepenuhnya.
Lalu, adakah cara efektif untuk mencegah terjadinya preeklamsia? Sayangnya, sampai saat ini belum ada cara pasti untuk mencegah preeklamsia.
Namun, penting sekali bagi Moms untuk mengontrol tekanan darah secara rutin selama kehamilan.
Moms juga diharapkan mengatur pola makan yang sehat, istirahat dan olahraga yang teratur, hingga membatasi makanan yang mengandung garam berlebih.
Pemeriksaan ke dokter kandungan secara rutin juga penting dilakukan, ya!
Baca Juga: Lakukan Saat Hamil, Ini 5 Kebiasaan yang Dapat Mencegah Preeklamsia
5. Mengurangi Risiko Terjadinya Diabetes Gestasional
Foto: Orami Photo Stock
Apa lagi manfaat ibu hamil minum Yakult dan mengonsumsi asupan probiotik lainnya?
Asupan probiotik yang cukup selama hamil mampu mencegah terjadinya diabetes gestasional. Diabetes gestasional adalah diabetes yang hanya terjadi selama kehamilan.
Dilansir dari Current Diabetes Reports pada tahun 2014 lalu, probiotik pada pasien hamil obesitas dan diabetes sedikit menurunkan kejadian diabetes gestasional, preeklamsia (tekanan darah tinggi selama kehamilan), dan kelahiran prematur.
Tidak hanya itu saja, sebuah studi di British Journal of Nutrition yang dilakukan oleh para peneliti di Selandia Baru juga menunjukkan, mengonsumsi probiotik selama kehamilan secara signifikan mengurangi risiko diabetes gestasional.
Tidak seperti diabetes tipe lainnya yang permanen, diabetes gestasional ini hanya berlangsung sementara.
Namun, bukan berarti kondisi ini bisa dianggap sepele, karena bisa membahayakan kesehatan ibu dan janin di dalam kandungan.
Banyak wanita yang dapat mengontrol diabetes gestasional dengan melakukan olahraga, tetap melakukan aktivitas fisik yang cukup, dan wajib untuk mengontrol makanan.
Selain itu, ibu hamil yang terkena diabetes gestasional harus rutin check up ke dokter kandungan.
Ibu hamil dengan diabetes gestasional juga harus mengecek gula darah. Ibu hamil dengan gestasional diabetes juga butuh asupan insulin.
Baca Juga: Probiotik: Manfaat untuk Tubuh dan Sumber Makananan Terbaiknya
6. Meningkatkan Kekebalan Tubuh
Foto: Orami Photo Stock
Penyakit akan sangat rentan terjadi pada ibu hamil yang memilki sistem kekebalan tubuh yang rendah.
Mengonsumsi yakult sesuai anjuran dapat meningkatkan fungsi kekebalan tubuh sehingga Moms dapat kebal dari berbagai serangan penyakit.
Ini tentunya juga berefek baik untuk pertumbuhan dan perkembangan janin.
7. Meringankan Stres dan Kecemasan
Foto: lifestyleonthego.com
Selama masa kehamilan, Moms diwajibkan untuk menghindari stres, dan gangguan suasana hati lainnya.
Stres selama kehamilan dapat berisiko tinggi mengalami kelahiran prematur dan berat badan lahir yang rendah.
Dilansir dari Harvard Health Publishing, dijelaskan bahwa terdapat hubungan yang erat sistem pencernaan dan otak.
Perubahan bakteri pada usus dapat menyebabkan kondisi neuropsikiatri seperti kecemasan atau depresi.
Untuk itu, mengonsumsi probiotik seperti yakult yang memberikan bakteri baik ke dalam usus, akan sangat bermanfaat dalam mencegah terjadinya gangguan tersebut.
8. Membantu Menjaga Berat Badan
Foto: Orami Photo Stock
Berdasarkan penelitian tahun 2013 di Journal of Biological Chemistry, probiotik melepaskan hormon pengatur nafsu makan dalam tubuh yang mengurangi keinginan makan berlebihan yang berarti ampuh dalam penurunan berat badan.
Selain itu, studi pada hewan yang diterbitkan di Food & Nutrition Research, tahun 2015 dijelaskan bahwa LcS (Lactobacillus casei) memiliki efek anti-obesitas.
Hal ini tentu baik bagi Moms yang tetap ingin menjaga berat badan yang sehat selama masa kehamilan.
Dengan serangkaian manfaat Yakult untuk ibu hamil yang dijabarkan di atas, tentu tidak perlu lagi mempertanyakan bolehkah ibu hamil minum Yakult, karena selain boleh, ada berbagai manfaat yang bisa didapat.
Baca Juga: 6 Manfaat Yakult untuk Diet, Benar Bisa Turunkan Berat Badan?
Efek Samping Minum Yakult
Foto: calico.com.au
Walau punya manfaat, tentu juga ada efek sampingnya. Yakult memiliki jutaan bakteri probiotik yang baik untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Namun, beberapa orang mungkin akan mengalami efek samping setelah minum Yakult.
Berikut efek samping dari minum Yakult yang dapat terjadi, meliputi:
1. Perut Kembung
Dalam beberapa kasus, minum yakult dapat menyebabkan perut kembung pada awal meminumnya karena tubuh masih mencoba menyesuaikan diri dengan bakteri.
2. Intoleransi Laktosa
Yakult adalah minuman yang terbuat dari susu skim. Oleh karena itu, orang yang memiliki intoleransi laktosa pada tingkat parah berisiko akan mengalami reaksi alergi.
3. Sistem Kekebalan Tubuh yang Lemah
Meskipun probiotik cocok untuk kebanyakan orang, mikroorganisme juga dapat menyebabkan infeksi pada seseorang dengan kekebalan tubuh yang rendah.
Baca Juga: 3 Fakta tentang Diabetes Gestasional, Bumil Wajib Tah
Itulah penjelasan yang menjawab kebingungan mengenai bolehkah ibu hamil minum Yakult serta manfaat konsumsi Yakult dan asupan probiotik lainnya.
Moms juga bisa berkonsultasi dengan dokter mengenai hal ini, untuk lebih yakinnya lagi. Tetap utamakan kenyamanan Moms saat hamil untuk menjaga kesehatan ibu dan bayi, ya!
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4959178/#:~:text=casei%20strain%20Shirota%20has%20been,and%20immune%20responses%20(22).
- https://www.yakult.co.in/blog/good-bacteria-and-pregnancy/
- https://www.health.harvard.edu/blog/can-probiotics-help-treat-depression-anxiety-2017072612085
- https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/23836895/
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4689799/
- https://bebodywise.com/blog/yakult-benefits/
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3912862/
- https://www.insider.com/can-you-take-probiotics-while-pregnant
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.