17 Juni 2024

6 Penyebab Perbedaan Hasil USG yang Tak Sesuai Ekspektasi

Saat di USG perempuan kok saat lahir laki-laki?

Meskipun pemindaian USG dapat memberikan perkiraan jenis kelamin yang cukup akurat, terkadang perbedaan hasil USG dan jenis kelamin saat kelahiran bisa terjadi.

Selama masa kehamilan, tentu saja Dads dan Moms pasti menerka-nerka jenis kelamin bayi, laki-laki atau perempuan ya?

Apakah mirip dengan ibunya atau justru ke bapaknya?

Apalagi jika ini adalah kehamilan pertama, rasa senang dan tidak sabar melihat wajah Si Kecil pasti sangat dirasakan.

Meski ada pula Moms yang kerap tidak penasaran dan membiarkan hal tersebut menjadi kejutan.

Untuk itu, waktu yang paling ditunggu-tunggu saat periksa kehamilan adalah waktu ultrasonography (USG).

Dari USG ini, Moms dan Dads bisa mengetahui bagaimana kondisi bayi termasuk melihat apa yang sedang dilakukan bayi dalam kandungan dan jenis kelaminnya.

Metode USG pun sudah berkembang, tidak hanya dapat melihat bayi dalam dua dimensi, tetapi sudah bisa dilakukan dengan USG 3D (tiga dimensi) atau juga USG 4D (empat dimensi).

Tentu saja beragam jenis ini melahirkan perbedaan hasil USG, mulai dari tampak yang buram, terbatas, hingga gambaran janin menjadi lebih jelas.

Mengetahui jenis kelamin janin menjadi penting untuk menyiapkan pakaian dan perlengkapan bayi lainnya yang disesuaikan dengan jenis kelamin.

Masa ini pun menjadi masa yang membahagiakan bukan? Namun, ternyata hasil USG bisa berbeda dengan kondisi anak saat lahir.

Ya, jika USG menunjukkan bayi yang lahir nanti adalah perempuan, bisa saja ternyata setelah lahir yang lahir malah bayi laki-laki.

Yuk simak ulasan mengenai perbedaan hasil USG berikut ini!

Baca Juga: Ini Kisaran Biaya USG Kehamilan di Rumah Sakit, Beragam!

Perbedaan Hasil USG

Hasil USG (Orami Photo Stock)
Foto: Hasil USG (Orami Photo Stock)

Dikutip dari Very Well Family, perbedaan hasil USG bisa saja terjadi, walaupun jarang ditemukan.

Sebuah studi menemukan bahwa dalam 1 dari 100 kasus pada perbedaan hasil USG, jenis kelaminnya salah diidentifikasi ketika USG 14 minggu terakhir.

Menurut studi yang diterbitkan di Australasian Journal of Ultrasound in Medicine, penelitian ini meninjau 642 hasil USG janin yang dilakukan antara minggu ke-11 dan 14.

Studi tersebut menemukan bahwa tingkat keberhasilan keseluruhan dalam menentukan jenis kelamin janin adalah 75 persen.

Kesalahan paling umum adalah menetapkan janin laki-laki sebagai perempuan.

Studi lain telah menemukan terjadinya perbedaan hasil USG bahkan kurang dari 1 persen.

USG pada trimester awal lebih cenderung mengarah pada identifikasi jenis kelamin yang keliru.

Teknisi ultrasound dapat dengan sukses dan akurat menentukan jenis kelamin bayi hanya tiga dari empat kali selama 12 minggu pertama kehamilan.

Mungkin Moms pernah mendengar bahwa ada kasus ketika melakukan pemeriksaan USG hasilnya adalah perempuan, tetapi saat lahir justru laki-laki.

Perbedaan hasil USG ini ternyata bisa saja terjadi loh, Moms.

Untuk bisa mendapatkan informasi yang akurat mengenai jenis kelamin, Moms harus menunggu hingga usia kehamilan 20 minggu.

Pada waktu ini Moms akan mendapatkan hasil yang akurat hingga tingkat akurasi sekitar 95 persen.

Jika Moms mendapatkan perkiraan di sebelum usia kehamilan tersebut memang bisa jadi terjadi perbedaan hasil USG karena anatomi kelamin yang belum sempurna.

Jadi, jangan biarkan Moms untuk mendapatkan perbedaan hasil USG yang salah atau tidak akurat karena anatomi kelamin belum terbentuk dengan sempurna.

Tentu saja untuk mendapatkan gambaran kelamin yang harus dilakukan adalah melihat anatomi kelamin.

Keakuratan ultrasonografi tergantung pada waktu pelaksanaannya, keahlian ahli sonografi, dan posisi bayi yang menunjukkan area antara kedua kakinya.

“Kadang-kadang tali pusar yang menonjol di area itu bisa disalah artikan sebagai penis,” kata Jonathan Schaffir, MD, seorang ob-gyn di The Ohio State University Wexner Medical Center.

Intinya, lebih dari 99 persen ultrasound yang dilakukan antara minggu ke 18 dan 20 akan membuat penentuan yang benar.

Hanya jika dilakukan sebelum minggu ke 14 tingkat akurasi hasil USG dapat turun secara signifikan.

Maka, sebaiknya Moms memerhatikan kapan waktu yang tepat untuk melakukan USG agar kesalahan dalam menentukan jenis kelamin ini dapat dihindari.

Baca Juga: Berapa Ukuran Normal Hasil USG Janin? Yuk, Cek di Sini!

Perbedaan Hasil USG Laki-laki dan Perempuan

Hasil USG 3D (Orami Photo Stock)
Foto: Hasil USG 3D (Orami Photo Stock)

USG merupakan cara yang akurat. Lalu, apa yang dilihat oleh dokter saat pemeriksaan USG?

Anatomi kelamin tentu saja menjadi kuncinya. Tentu saja terdapat perbedaan hasil USG kelamin laki-laki dan perempuan.

Menurut UT Southwestern Medical Center, penentuan jenis kelamin bayi dapat ditentukan saat masa pembuahan.

Yakni ketika sperma menyumbangkan kromosom Y, yang menghasilkan anak laki-laki, atau kromosom X, yang menghasilkan anak perempuan.

“Saat minggu ke 14 atau ke 15, jenis kelamin bayi baru mulai terlihat jelas, apakah itu membentuk penis atau klitoris,” jelas Patricia Santiago-Munoz, M.D., Dokter Obstetrics & Gynecology.

Perbedaan hasil USG perempuan dan laki-laki dapat dilihat dari anatomi kelamin.

Anatomi kelamin perempuan dan laki-laki tentu saja adalah hal yang berbeda.

Jenis kelamin perempuan biasanya tidak memiliki tonjolan tulang. Penonjolan ini biasanya cikal bakal menjadi seperti alat kelamin penis.

Baca Juga: 10 Perbedaan USG Abdominal dan USG Transvaginal, Wajib Tahu!

Alat kelamin laki-laki, seperti testis, skrotum, dan penis ini sering kali dapat terlihat pada minggu ke 18 sampai 20 kehamilan.

Aliran urine juga terkadang dapat terlihat pada janin.

Jika bergerak ke atas, kemungkinan besar anak laki-laki. Sementara perempuan memiliki bentuk kelamin seperti bibir.

Dengan kata lain, vagina muncul dimulai dengan bentuk bibir tersebut.

Jadi, bisa dibilang pemeriksaan jenis kelamin USG cenderung subjektif karena mengandalkan akurasi dari dokter yang melihat jenis kelamin janin.

Hasil USG Trimester Awal

Cek Dokter Kandungan
Foto: Cek Dokter Kandungan (Orami Photo Stocks)

Memeriksa USG pada usia kehamilan 2 bulan, tentu saja tidak ada salahnya, ini untuk mengecek kesehatan dan perkembangan janin tentunya.

Pada usia kehamilan 2 bulan, berat janin akan mencapai setengah ons atau ukuran 2,5 cm inci di bawah perut.

Melansir jurnal Obstetrics and Gynecology, pada usia kehamilan di bawah 11 minggu, saat melakukan USG agak sulit melihat jenis kelamin yang sebenarnya.

Namun sistem saraf pusat dan organ utamanya hampir lengkap dan bisa terlihat.

Tekanan jantung sudah bisa terdengar pada kehamilan 2 bulan ini.

Bayi akan mulai melakukan sesuatu yang luar biasa pada usia 2 bulan ini.

Dengan lengan dan kakinya yang sedang berkembang, ia kan memulai untuk melakukan tendangan-tendangan kecil dalam perut ibu.

Pada usia hamil 2 bulan, masih sulit untuk menebak jenis kelamin yang sebenarnya.

Meskipun prediksi jenis kelamin jauh lebih akurat selama USG di usia 20 minggu, masih ada kemungkinan hal itu salah.

Begitu juga dengan salah satu pengalaman orang tua dengan perbedaan hasil USG.

Ketika sang ibu mengandung anak laki-laki, mereka telah memilihkan nama terbaiknya untuk calon bayi laki-lakinya.

Tidak hanya memilihkan nama, mengecat ruangan kamar berwarna biru dan membelikan pakaian laki-laki juga telah dilakukan.

Ternyata, saat lahir yang keluar adalah bayi perempuan. Namun, mereka tidak kaget dan menerima berita itu dengan tenang.

Baca Juga: Mengenal Pemeriksaan Leopold, Cek Kondisi Janin Tanpa USG

Penyebab Perbedaan Hasil USG Berubah

Tindakan USG (Orami Photo Stock)
Foto: Tindakan USG (Orami Photo Stock)

Perbedaan hasil USG antara jenis kelamin USG dan jenis kelamin aslinya semata-mata bukan karena kesalahan Moms atau masalah pada janin.

Sebab, penilaian objektif sangat memungkinkan dokter melakukan kesalahan dalam melihat jenis kelamin janin.

Ada beberapa penyebab perbedaan hasil USG berubah, yaitu:

1. Pemeriksaan Terlalu Dini

Waktu terbaik untuk menentukan jenis kelamin bayi adalah 18-20 minggu.

Jika USG dilakukan sebelumnya, bisa jadi yang terlihat adalah tuberkulum genital bukan bagian luarnya.

Akhirnya, sulit untuk menentukan jenis kelamin bayi.

Soalnya, tuberkulum genital adalah bagian internal dan belum ada perbedaan yang jelas antara bayi perempuan atau laki-laki karena kelamin belum terbentuk dengan baik.

2. Kondisi Peralatan

Tidak semua mesin USG memiliki kualitas baik. Bisa saja beberapa mesin USG sudah tua dan tidak mumpuni lagi.

Jadi, pemeriksaan tidak bisa memberikan pandangan yang terbaik mengenai pemeriksaan jenis kelamin bayi.

3. Posisi Bayi

Posisi bayi yang sedemikian rupa membuat bayi menyembunyikan area kelaminnya tanpa sengaja.

Bisa saja posisi bayi terlalu telungkup, kedua kaki bersilang, posisi sungsang, tangan di dekat area kelamin, dan posisi-posisi lainnya yang akhirnya menyulitkan untuk memeriksa jenis kelamin bayi.

Baca Juga: Macam-Macam USG Kehamilan, Dari Manfaat Hingga Harganya!

4. Berat Badan Ibu

Berat badan ibu merupakan salah satu faktor yang berperan dalam melihat jenis kelamin bayi saat USG.

Jika berat badan ibu meningkat signifikan hingga mencapai tahap obesitas, hal ini dapat menyulitkan dalam pemeriksaan jenis kelamin bayi.

Kesulitan ini akan bertambah apabila bayi secara tidak sengaja menempatkan dirinya dalam posisi yang menutupi area kelaminnya.

5. Alat Kelamin Bayi

Alat kelamin bayi yang berada dalam kandungan dapat memicu kesalahan dalam memprediksi jenis kelamin bayi yang akan dilahirkan.

Jika pemeriksaan terlalu awal dilakukan, bisa saja, bayi berjenis kelamin laki-laki terlihat seperti wanita karena penis bayi yang tidak terlihat akibat posisi bayi atau posisi rahim ibu.

Makanya, bila setelah persalinan, ternyata jenis kelamin bayi berbeda dari hasil pemeriksaan USG sebelumnya, tidak perlu kaget kalau jenis kelamin anak mengalami perubahan.

Bisa jadi telah terjadi kesalahan pemeriksaan.

Untuk mengetahui jenis kelamin anak, biasanya ditandai dengan identifikasi pada penis atau skrotum.

Sedangkan pada bayi perempuan, ditandai dengan tiga garis pada area genital yang merupakan penanda labia.

6. Kesalahan Teknis

Moms, USG memang merupakan teknologi yang canggih. Tapi, tidak menutup kemungkinan akan mengalami kesalahan teknis.

Terlebih, jika USG dilakukan dalam keadaan darurat, maka kesalahan diagnosa ini bisa terjadi sekitar 8–10 persen kasus.

Jika Moms merasa ragu terhadap kemampuan teknisi USG, Moms dapat meminta dokter kandungannya untuk turut serta dalam pemeriksaan tersebut, ya.

Tips Melakukan USG saat Hamil

USG saat Hamil (Orami Photo Stock)
Foto: USG saat Hamil (Orami Photo Stock)

Jika Moms sedang hamil dan ingin melakukan USG (Ultrasonografi), berikut adalah beberapa tips yang bisa membantu mempersiapkan diri untuk pemeriksaan USG.

Tips ini juga mungkin membantu menghindari perbedaan hasil USG.

1. Pilih Fasilitas yang Tepercaya

Pilih fasilitas medis atau rumah sakit yang memiliki peralatan USG yang berkualitas dan tenaga medis yang terlatih.

Ini penting untuk memastikan hasil yang akurat dan aman sehingga perbedaan hasil USG tidak akan terjadi.

2. Ikuti Petunjuk Dokter

Biasanya, dokter akan memberi tahu Moms kapan waktu yang tepat untuk melakukan USG selama kehamilan.

Ini bisa berbeda tergantung pada tahap kehamilan dan tujuan pemeriksaan.

3. Minum Air Putih

Beberapa jenis USG, terutama USG transabdominal (dilakukan dengan gelombang suara melalui perut), memerlukan kandung kemih yang sedikit terisi.

Minumlah air putih sebelum pemeriksaan seperti yang diinstruksikan oleh dokter.

Baca Juga: 17 Tanda Awal Kehamilan Muda, Salah Satunya Sakit Punggung

4. Kenakan Pakaian yang Nyaman

Kenakanlah pakaian yang longgar dan mudah diangkat jika perlu melepaskan bagian tertentu untuk pemeriksaan.

5. Hindari Krim dan Minyak

Hindari mengoleskan lotion, minyak, atau krim pada perut sebelum pemeriksaan, karena ini dapat memengaruhi kualitas gambar USG.

Bahkan bisa saja karena hal sepele ini ada perbedaan hasil USG nantinya.

6. Berbicara dengan Ahli

Jika Moms memiliki kondisi kesehatan tertentu atau kekhawatiran, bicarakan dengan ahli radiologi sebelum pemeriksaan.

Ini akan membantu mereka memahami kebutuhan Moms dan mempersiapkan pemeriksaan dengan baik.

7. Datang dengan Perut Kosong

Jika Moms menjalani USG transvaginal, mungkin dianjurkan untuk datang dengan perut kosong atau setelah berpuasa beberapa jam.

8. Ajukan Pertanyaan

Jangan ragu untuk bertanya kepada teknisi atau dokter USG jika memiliki pertanyaan tentang prosedur atau hasil yang dilihat.

9. Bawa Pendamping

Jika Moms merasa lebih nyaman, Moms bisa membawa pasangan atau teman sebagai pendamping selama pemeriksaan.

10. Relaksasi

Cobalah untuk rileks selama pemeriksaan.

Ahli USG akan berusaha membuat Moms nyaman, dan suasana hati yang tenang dapat membantu menghasilkan gambar yang lebih baik.

11. Cukup Istirahat

Setelah pemeriksaan, beri diri sendiri cukup waktu untuk beristirahat dan pulih.

Ingatlah bahwa USG adalah alat medis yang umum digunakan untuk memantau perkembangan janin dan kesehatan ibu selama kehamilan.

Jika Moms memiliki pertanyaan atau kekhawatiran tentang USG atau kehamilan, penting untuk berbicara dengan dokter.

Baca Juga: 10+ Rekomendasi Test Pack yang Bagus untuk Cek Kehamilan!

Tes Deteksi Jenis Kelamin Janin Selain USG

USG 2D
Foto: USG 2D (Orami Photo Stocks)

Walaupun jarang, munculnya perbedaan hasil USG bisa saja terjadi.

Jika Mom benar-benar ingin memastikan kebenaran hasil USG, ada beberapa tes lain yang bisa dijadikan pendukung atau alternatif.

1. Skrining Prenatal Non-invasif (NIPT)

NIPT adalah tes darah yang memindai kelainan genetik, seperti down syndrome, trisomi 18, dan trisomi 13.

Pemeriksaan ini juga dapat menentukan jenis kelamin melalui analisis kromosom. NIPT biasanya dapat dilakukan sekitar usia kehamilan 10 minggu atau setelahnya.

2. Pengambilan Sampel Vilus Korionik (CVS)

Dilakukan antara 10 dan 13 minggu kehamilan, CVS melibatkan pengambilan sel dari plasenta untuk menyaring kelainan kromosom atau kelainan genetik.

Moms juga dapat mengetahui jenis kelamin bayi dari hasil pemeriksaan ini,

3. Amniosentesis

Moms juga dapat mengetahui jenis kelamin bayi melalui amniosentesis, yakni prosedur pengambilan cairan dari kantung yang mengelilingi bayi Anda.

Amniosentesis umumnya dilakukan antara minggu ke-15 dan 20 kehamilan, dan dapat mendiagnosis cacat lahir atau kondisi genetik.

Lewat tes di atas, Moms dapat mengetahui perbedaan hasil USG lebih awal, mengingat beberapa kesalahan membuat hasil tes USG tidak tepat.

Konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu jika Moms ingin melakukan tes pendukung tersebut, ya.

Baca Juga: Gejala Hamil tapi Test Pack Negatif, Apa Penyebabnya?

Itu dia penjelasan mengapa bisa terjadi perbedaan hasil USG dan tes lain yang bisa jadi aletrnatif atau pendukungnya.

Apakah Moms pernah mengalami perbedaan hasil USG dan jenis kelamin berubah saat di USG?

  • https://www.verywellfamily.com/ultrasound-photos-of-girls-and-boys-in-pregnancy-2758367
  • https://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/j.2205-0140.2014.tb00028.x
  • https://www.thebump.com/a/ultrasound-wrong-gender
  • https://obgyn.onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/uog.21921
  • https://utswmed.org/medblog/gender-prediction/
  • https://www.parents.com/pregnancy/stages/ultrasound/ultrasound-accuracy-is-it-a-boy-or-a-girl/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.