5 Pantangan Makanan Ibu Hamil Muda, Sebaiknya Hindari ya Moms!
Kehamilan adalah salah satu periode paling penting serta sensitif dalam kehidupan seorang ibu. Sehingga, penting bagi Moms yang tengah hamil memerhatikan apa yang dimakan dan memastikan menghindari pantangan makanan yang berbahaya terutama saat ibu hamil muda.
Menurut seorang praktisi kesehatan dan ahli gizi makrobiotik, Dr Shilpa Arora, semua jenis makanan yang dikemas dan dipalsukan harus dihindari selama kehamilan.
"Asupan produk kaya zat besi baik untuk kesehatan. Buah-buahan berwarna musiman dan gelap seperti jamun terbukti menjadi sehat untuk ibu dan anak,” terangnya.
Pantangan Makanan untuk Ibu Hamil Muda
Nah, berikut ini merupakan pantangan makanan untuk ibu hamil muda yang bisa membahayakan untuk Si Kecil dalam kandungan karena adanya bakteri atau racun. Catat ya Moms!
1. Ikan dengan Merkuri Tinggi
Pantangan makanan ibu hamil muda yang pertama adalah ikan dengan merkuri tinggi. Moms pasti tahu bahwa merkuri adalah unsur yang sangat beracun.
Dilansir dari jurnal National Library of Medicine National Institutes of Health, mengonsumsi ikan yang terpapar merkuri dalam jumlah yang lebih tinggi, dapat menjadi racun bagi sistem saraf, sistem kekebalan tubuh dan ginjal Anda.
Ini juga dapat menyebabkan masalah perkembangan serius pada anak-anak karena ditemukan di laut yang tercemar, ikan laut besar dapat mengumpulkan merkuri dalam jumlah besar.
Oleh karena itu, ibu hamil disarankan untuk membatasi konsumsi ikan merkuri tinggi tidak lebih dari 1-2 porsi per bulan. Ikan merkuri tinggi termasuk:
- Hiu
- Ikan todak
- Raja makarel
- Tuna (terutama tuna albacore)
Namun, penting untuk dicatat bahwa tidak semua ikan memiliki merkuri tinggi karena hanya jenis tertentu. Mengkonsumsi ikan dengan merkuri rendah selama kehamilan sangat sehat, dan ikan ini dapat dimakan hingga 2 kali per minggu.
Ikan berlemak kaya akan asam lemak omega-3, yang penting bagi bayi Anda.
Baca Juga:Ini Buah dan Sayuran Pantangan Ibu Hamil
2. Daging Kurang Matang atau Mentah
Pantangan makanan ibu hamil muda yang selanjutnya adalah daging kurang matang atau mentah. Makan daging yang kurang matang atau mentah meningkatkan risiko infeksi dari beberapa bakteri atau parasit, termasuk Toxoplasma, E. coli, Listeria dan Salmonella.
Bakteri-bakteri tersebut dapat mengancam kesehatan Si Kecil dari dalam kandungan sehingga bisa menyebabkan kelahiran mati atau penyakit neurologis yang parah, termasuk kecacatan intelektual, kebutaan, dan epilepsi.
3. Telur Mentah
Pantangan makanan ibu hamil muda yang selanjutnya adalah telur mentah. Moms, Telur mentah dapat terkontaminasi dengan Salmonella.
Gejala infeksi Salmonella biasanya hanya dialami oleh ibu dan termasuk demam, mual, muntah, kram perut dan diare. Namun, dalam kasus yang jarang terjadi, infeksi dapat menyebabkan kram di rahim, yang menyebabkan kelahiran prematur atau lahir mati.
Makanan yang umumnya mengandung telur mentah meliputi:
- Telur orak-arik ringan
- Telur rebus
- Mayones buatan sendiri
- Dressing salad
- Es krim buatan sendiri
Sebagian besar produk komersial yang mengandung telur mentah dibuat dari telur yang dipasteurisasi dan aman untuk dikonsumsi. Tapi, Moms harus selalu membaca label untuk memastikan. Ibu hamil harus selalu memasak telur secara matang.
Baca Juga:Makanan yang Ampuh Meredakan Mual Muntah saat Hamil Muda
3. Keju Tertentu
Pantangan makanan ibu hamil muda yang selanjutnya adalah jenis keju tertentu. Ada baiknya Moms pun menghindari keju dengan jenis terentu seperti brie, camembert, keju kambing. Keju lembut berurat biru seperti gorgonzola, Roquefort, dan blue denmark.
Dilansir dari National Health Service, keju keras tidak mengandung air sebanyak keju lunak, sehingga bakteri listeria cenderung tumbuh di dalamnya.
Meskipun keju keras mungkin mengandung bakteri listeria. Bakteri di keju ini jumlahnya sangat sedikit sehingga tidak dianggap berisiko bagi Anda atau bayi Anda yang belum lahir.
5. Produk Makanan yang Tidak Dicuci
Pantangan makanan ibu hamil muda yang selanjutnya adalah produk makanan yang tidak dicuci. Berdasarkan publikasi keluaran dari Cooperative Institute for Research in Environmental Sciences, University of Colorado, permukaan buah-buahan dan sayuran yang tidak dicuci atau tidak dikupas mungkin terkontaminasi dengan beberapa bakteri dan parasit.
Ini termasuk Toxoplasma, E. coli, Salmonella dan Listeria, yang dapat diperoleh dari tanah atau melalui penanganan.
Kontaminasi dapat terjadi kapan saja selama produksi, panen, pemrosesan, penyimpanan, transportasi, atau eceran. Bakteri dapat membahayakan ibu dan bayinya yang belum lahir.
Baca Juga:Atasi Susah Tidur Saat Hamil Muda Dengan Cara Ini
Kemudian, bagaimana jika Moms sudah memakan sesuatu yang berisiko? Jangan panik.
Bila makanan tersebut tidak membuat Anda sakit pada saat itu, kemungkinan tidak akan memengaruhi Moms dan Si Kecil dalam kandungan.
Lalu, bicarakan kepada dokter atau bidan bila Moms masih khawatir tentang sesuatu yang telah dikonsumsi.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.