Buat Calon Ayah, Ini 10 Tips Untuk Menyukseskan Program Hamil
Dibutuhkan dua orang untuk merencanakan kehamilan. Meski seorang wanita akan mengandung dan melahirkan anak, pria juga tetap memiliki peran utama dalam kehamilan.
Berbagai faktor, mulai dari genetika dan gaya hidup hingga paparan dan hormon lingkungan, dapat memengaruhi kesuburan seorang pria, sehingga sulit untuk menyingkirkan penyebab pasti infertilitas, demikian menurut Dr. Jared Robins, kepala endokrinologi reproduksi dan infertilitas pada Northwestern Medicine's Fertility and Reproductive Medicine di Chicago.
Berikut adalah tips program hamil untuk pria untuk meningkatkan peluang pasangan agar dapat hamil.
1. Mengetahui kapan mendapatkan bantuan
Infertilitas didefinisikan sebagai ketidakmampuan pasangan yang aktif secara seksual tanpa menggunakan alat kontrasepsi untuk merencanakan kehamilan setelah satu tahun mencoba, demikian menurut The American Society for Reproductive Medicine.
Peluang hamil akan semakin kecil setelah wanita berusia lebih dari 35. Inilah waktunya bertemu dokter spesialis kesuburan.
2. Konsultasi dengan dokter
Sangat penting untuk memiliki catatan medis yang lengkap sehingga dokter dapat memeriksa kondisi yang mungkin memengaruhi kesuburan, terutama jika calon ayah memiliki penyakit kronis, minum obat apa pun, atau mengalami masalah reproduksi pria.
Baca Juga : Masalah Reproduksi Ini Penyebab Infertilitas Pria!
3. Menurunkan berat badan
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kelebihan berat badan atau obesitas memengaruhi kesuburan serta kualitas dan jumlah sperma demikian menurut American Society for Reproductive Medicine.
4. Aktivitas fisik secara teratur
Dr. Jared Robins menganjurkan pria agar berolahraga secara teratur karena membantu mengurangi stres, membuat rileks dan memberi manfaat pada kesehatan jangka panjang.
Beberapa penelitian menyatakan bahwa olahraga yang terlalu intens dan jadwal latihan yang berat pada pria, seperti triatlet dan pelari maraton, dapat merusak kesuburan mereka.
Para peneliti juga menemukan bahwa pria yang bersepeda setidaknya selama lima jam dalam seminggu lebih mungkin memiliki jumlah sperma yang rendah dan motilitas sperma yang buruk.
5. Konsumsi multivitamin setiap hari
Dr. Jared Robins menganjurkan agar pria mengkonsumsi multivitamin setiap hari. Beberapa penelitian menemukan bahwa kandungan antioksidan dalam multivitamin tertentu dapat menyebabkan sedikit peningkatan kualitas serta jumlah dan pergerakan sperma, menurut The American Society for Reproductive Medicine.
6. Menghindari kebiasaan lama
Penelitian menyebutkan bahwa merokok, alkohol, narkoba, dan obat-obatan tertentu terkait dengan penurunan kualitas sperma dan jumlah sperma serta penurunan pergerakan sperma, menurut American Society for Reproductive Medicine.
Baca Juga: 6 Cara Meningkatkan Kualitas Sperma
7. Utamakan gaya hidup sehat
Paparan lingkungan mungkin memiliki dampak negatif pada reproduksi pria, baik itu paparan bahan kimia beracun tertentu di tempat kerja atau di lingkungan sekitar rumah, demikian menurut American Society for Reproductive Medicine.
8. Waspada terhadap panas
Hindari berada terlalu lama dalam bak air panas, sauna, dan kamar uap yang dapat meningkatkan suhu skrotum, yang dapat menurunkan jumlah sperma dan kualitas sperma.
Selain itu, sebaiknya kurangi memakai celana dalam ketat karena testis bisa terlalu panas secara singkat sehingga menghambat produksi sperma. Meskipun ini masih menjadi perdebatan, namun tidak ada salahnya mengantisipasi, bukan?
9. Perbanyak makanan sehat
American Society for Reproductive Medicine mengatakan bahwa makanan sehat yang kaya buah-buahan, sayuran dan serat tinggi, disertai multivitamin, dapat meningkatkan kualitas sperma dan kesehatan sperma.
10. Rileks
Masa program hamil bisa menyenangkan tetapi juga bisa membuat stres, terutama jika konsepsi memakan waktu lebih lama dari perkiraan. Luangkan waktu untuk beristirahat dan bersantai bersama pasangan.
Sudahkah Moms and Dads mencobanya?
(ROS)
Sumber : babycenter.com, livescience.com
Foto : shutterstock
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.