4 Penyebab Bulu Mata Rontok dan Cara Mudah Mengatasinya
Bulu mata rontok dapat menjadi masalah yang cukup mengganggu penampilan. Setiap wanita tentunya mendambakan bulu mata yang indah dan tebal.
Dengan memiliki bulu mata yang lentik, mata dan wajah akan semakin terlihat menawan.
Namun, masalah bulu mata rontok dapat menghambat hal tersebut terjadi. Lantas, apa yang menjadi penyebabnya?
Sebenarnya, banyak kondisi yang bisa sebabkan bulu mata rontok. Penyebabnya beragam, cara mengatasinya juga berbeda.
Hal paling mendasar apabila ingin merawat bulu mata, yaitu memastikan bulu mata selalu bersih, terutama setelah kita memakai maskara.
Menghapus riasan mata harus dilakukan secara telaten, sebab area mata sangat sensitif.
Nah, lebih lengkapnya, simak ulasan tentang penyebab dan cara mengatasi bulu mata rontok berikut ini, ya!
Baca Juga: 5 Cara Melentikkan Bulu Mata Tanpa Extension
Penyebab Bulu Mata Rontok
Ada berbagai penyebab bulu mata rontok yang dapat mengganggu penampilan. Beberapa penyebabnya, di antaranya:
1. Pemakaian Extension Bulu Mata
Foto: Extension Bulu Mata (Orami Photo Stocks)
Salah satu penyebab terjadinya bulu mata rontok, yaitu pemakaian extension bulu mata. Ya, inovasi kecantikan satu ini memang populer di kalangan wanita.
Extension bulu mata atau pemakaian bulu mata palsu memungkinkan Moms untuk mendapatkan bulu mata yang lentik dan panjang dalam waktu yang instan.
Panjang bulu mata bervariasi, mulai dari 6-17 mm sesuai selera kita. Tanpa perlu pakai maskara atau riasan mata tambahan, penampilan wajah akan berubah drastis.
Meski hanya bisa bertahan selama beberapa minggu, extension bulu mata ini banyak diminati, lho!
Namun, perlu dipahami bahwa setiap prosedur kecantikan juga memiliki risikonya masing-masing, termasuk extension bulu mata.
Salah satu risiko yang paling mungkin terjadi saat memakai extension bulu mata, yaitu kondisi bulu mata yang rontok. Seringnya, hal ini tidak dapat dihindari.
Baca Juga: Extension Bulu Mata, Kenali Prosedur hingga Risikonya
Penggunaan extension bulu mata yang terlalu lama juga dapat memberikan ketegangan pada bulu mata alami.
Penyebabnya, karena bulu mata palsu tersebut dapat memberikan tekanan pada bulu mata asli dan bisa mengakibatkan bulu mata asli rontok.
Bahkan tak jarang juga, bila akar bulu mata Moms tidak kuat, akan terjadi kerontokan permanen. Wah, masalahnya tidak main-main, ya, Moms!
Oleh karena itu, jika Moms ingin memakai extension bulu mata, sebaiknya imbangi dengan penggunaan serum mata agar bulu mata asli tetap dapat tumbuh dengan baik.
Sebaiknya, atur juga waktu memasang extension bulu mata agar tidak terlalu dekat jedanya.
Tujuannya untuk menjaga agar tidak banyak bulu mata yang mengalami kerontokan.
Selain itu, hindari menggosok atau menarik bulu mata saat masih memakai extension bulu mata.
Hal ini dapat menyebabkan kerusakan permanen pada folikel bulu mata.
American Academy of Opththalmology mengungkapkan, bulu mata bukan hanya mempercantik wajah kita saja, lho, Moms!
Fungsi bulu mata sangat penting untuk kesehatan, yaitu melindungi mata dari kotoran yang bisa menghalangi penglihatan atau menyebabkan infeksi maupun cedera.
Jadi, tetap lindungi bulu mata asli dengan baik, ya!
2. Membersihkan Bulu Mata dengan Cara yang Salah
Foto: Membersihkan Bulu Mata (Orami Photo Stock)
Seperti yang diungkapkan sebelumnya, penting untuk menghapus riasan mata sebelum tidur.
Jangan sampai maskara masih menempel dan tidak dihapus dengan sempurna.
Kerontokan bulu mata juga bisa berasal dari alergi terhadap maskara yang digunakan dan diaplikasikan pada mata.
Sebab, kebiasaan buruk ini bisa menjadi penyebab bulu mata rontok, lho, Moms!
Sebenarnya, bulu mata tumbuh, rontok, dan berganti dalam siklus alami setiap 6 sampai 10 minggu. Sama persis seperti rambut di atas kepala kita.
Namun, ketika kita terbiasa tidak membersihkan bulu mata dengan baik, bulu mata rontok dapat menjadi masalah yang tidak dapat dihindari.
Baca Juga: Tidak Perlu Repot, Coba 4 Jasa Eyelash Extension Ini di Rumah!
Bagaimana cara mengatasinya? Pertama, pastikan Moms menghapus maskara dan riasan mata lainnya dengan menggunakan eye makeup remover yang berbahan lembut.
Selain itu, tidak perlu terburu-buru saat membersihkan riasan mata. Pastikan juga tidak menarik bulu mata terlalu banyak saat membersihkan riasan mata.
“Hindari menggosok bulu mata terlalu keras. Saat membersihkannya, sebaiknya pijat bulu mata dengan lembut untuk membersihkannya lebih optimal,” ungkap juru bicara klinis American Academy of Ophthalmology, Dr. Michelle Andreoli.
Masih menurut Dr. Michelle, kebiasaan memijat bulu mata dengan lembut dapat menjaga kesehatan folikel bulu mata dengan baik.
Hasilnya, bulu mata akan tumbuh lebih tebal dan lebih panjang. Hal ini juga mencegah terjadinya kerontokan yang lebih banyak.
Setelah membersihkan area mata, Moms bisa mengoleskan petroleum jelly untuk merangsang pertumbuhan bulu mata.
Oleskan petroleum jelly pada bulu mata secara rutin, setidaknya 3 hingga 4 kali dalam seminggu.
Hal tersebut dipercaya dapat membantu membuat bulu mata tumbuh lebih tebal dan sehat.
3. Blefaritis
Foto: Gangguan pada Bulu Mata (Orami Photo Stock)
Terdapat gangguan kesehatan yang dapat menyebabkan bulu mata rontok, salah satunya adalah blefaritis.
Kondisi ini ditandai dengan rasa gatal atau terbakar dengan kemerahan pada kelopak mata.
Penyebabnya karena kelenjar minyak yang tersumbat di dekat pangkal bulu mata, sehingga menyebabkan peradangan kronis dan masalah pada folikel bulu mata.
Blefaritis bisa menyebabkan rasa tidak nyaman dan mengganggu penampilan.
Namun, kondisi ini biasanya tidak menyebabkan kerusakan permanen pada penglihatan dan bersifat tidak menular.
Lantas, bagaimana cara mengatasi blefaritis?
Dikutip dari laman Mayo Clinic, beberapa penanganan mandiri, seperti mencuci mata dan menggunakan kompres hangat dapat dilakukan untuk meringankan gejala.
Namun, apabila tidak membantu, Moms sebaiknya segera periksakan diri ke dokter spesialis mata, ya!
Dokter mungkin akan meresepkan obat antibiotik dan obat tetes mata untuk mengurangi peradangan.
Baca Juga: Ciptakan Lekuk Bulu Mata Sempurna dalam Satu Menit
4. Trikotilomania
Foto: Bulu Mata Bermasalah (healthline.com)
Penyebab bulu mata rontok berikutnya, yaitu trikotilomania. Kondisi ini sebenarnya berkaitan dengan kesehatan mental seseorang.
Trikotilomania menyebabkan penderitanya memiliki dorongan yang tidak terkendali untuk mencabuti rambut atau bulu di tubuhnya.
Misalnya, seperti mencabut rambut, alis, dan juga bulu mata. Keinginan tersebut begitu besar hingga tidak mampu untuk dihentikan.
Dilansir dari Psychology Today, gejala trikotilomania dapat pertama kali muncul sejak usia 10-13 tahun.
Perilaku kompulsif ini bisa mengakibatkan rambut rontok yang signifikan atau bintik-bintik botak di kulit kepala.
Jika dibiarkan, trikotilomania bisa menyebabkan infeksi dan kerusakan fisik pada jaringan kulit, persendian, serta otot.
Bagaimana penanganan trikotilomania? Hal ini biasanya akan dipusatkan pada terapi pengalihan kebiasaan dan terapi perilaku kognitif.
Untuk itu, segera lakukan pemeriksaan ke dokter atau psikolog apabila menyadari memiliki gejala yang mengarah pada trikotilomania.
Baca Juga: 4 Cara Menurunkan Tekanan Bola Mata, Latihan Mata hingga Bedah
Itulah penjelasan tentang beberapa penyebab dan cara mengatasi bulu mata rontok. Mulai dari sekarang, jaga kesehatan bulu mata dengan baik, ya, Moms.
Perawatan dari luar memang penting, namun Moms tetap perlu memperhatikan perawatan dari dalam.
Moms juga mesti menerapkan pola makan sehat, dan mengonsumsi menu kaya protein dan zat besi. Buah-buahan dan sayuran juga mesti dikonsumsi dalam jumlah seimbang agar bulu mata tetap sehat.
Sebagai tambahan nutrisinya, Moms juga dapat mengonsumsi suplemen biotin untuk merangsang pertumbuhan bulu mata.
Semoga informasinya membantu, ya, Moms!
- https://www.psychologytoday.com/intl/conditions/trichotillomania-hair-pulling
- https://www.goodhousekeeping.com/health/wellness/g2338/eyelashes-falling-out/
- https://www.aao.org/eye-health/tips-prevention/why-are-my-eyelashes-falling-out
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/blepharitis/diagnosis-treatment/drc-20370148
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.