Cacar Air pada Anak: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasi
Cacar air pada anak adalah salah satu penyakit menular yang sering dialami oleh anak-anak.
Kondisi ini tidak hanya mengganggu aktivitas sehari-hari anak, tetapi juga dapat mempengaruhi kesehatannya secara keseluruhan.
Oleh karenanya, penting bagi orang tua untuk memahami gejala, penyebab, hingga cara mengatasi cacar air pada anak.
Baca Juga: Penyakit Tipes: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobatinya!
Penyebab Cacar Air pada Anak
Penyebab cacar air pada anak adalah infeksi virus varicella-zoster.
Virus ini sangat menular dan dapat menyebar melalui percikan air liur yang keluar saat penderita batuk atau bersin, serta melalui kontak langsung dengan cairan dari lepuhan cacar yang muncul di kulit.
Anak-anak yang belum divaksinasi atau memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah biasanya lebih rentan untuk terkena cacar air.
Gejala Cacar Air pada Anak
Berikut ini beberapa gejala cacar air pada anak yang perlu orang tua waspadai:
- Demam ringan
- Sakit kepala
- Rasa tidak nyaman atau lemas
- Kehilangan nafsu makan
- Kesulitan tidur
- Muncul ruam merah di kulit, terutama di perut, punggung, dan wajah
- Ruam menyebar ke seluruh tubuh, termasuk kulit kepala, mulut, lengan, kaki, dan alat kelamin
- Ruam berkembang menjadi lepuhan berisi cairan
- Lepuhan pecah dan meninggalkan luka yang mengeras menjadi keropeng
- Gatal-gatal pada ruam dan lepuhan
- Nyeri atau rasa tidak nyaman di area ruam
Baca Juga: Campak pada Anak: Gejala, Penyebab, hingga Obatnya
Cara Mengatasi Cacar Air pada Anak
Lalu, bagaimana membuat anak lebih nyaman saat menghadapi infeksi virus tersebut?
Berikut adalah beberapa pengobatan cacar air pada anak yang bisa Moms coba.
1. Mandikan Anak dengan Air Hangat
Agar anak nyaman, ia bisa mandi dengan air hangat dan sabun yang lembut.
Hindari penggunaan air panas karena dapat memperburuk rasa gatal.
2. Perbanyak Minum Cairan
Pastikan anak minum banyak cairan, seperti air putih atau jus, untuk mencegah dehidrasi.
3. Oleskan Losion Kalamin
Losion kalamin dapat dioleskan langsung pada ruam atau lepuhan cacar air dengan menggunakan kapas atau tangan yang bersih.
Setelah dioleskan, losion akan membentuk lapisan tipis yang melindungi kulit dan mengurangi rasa gatal.
Ini sangat membantu agar anak tidak tergoda untuk menggaruk ruam, yang dapat memperparah kondisi dan meninggalkan bekas luka.
Baca Juga: 20+ Rekomendasi Obat Biang Keringat pada Bayi yang Aman
4. Kompres Dingin
Rasa gatal dan nyeri akibat ruam-ruam melepuh ini terkadang membuat Si Kecil merasa tidak nyaman.
Tenang saja, hal ini bisa diatasi dengan menggunakan kompres air dingin.
Moms bisa menggunakan kain yang dibasahi air dingin pada area yang sangat nyeri atau gatal bantu mengurangi gatal.
Selain itu, kompres air dingin juga bisa mengurangi godaan anak untuk menggaruk cacar air yang gatal.
5. Mencegah Garukan
Usahakan anak tidak menggaruk bintik-bintik cacar air karena bisa menyebabkan infeksi lainnya.
Potong kuku anak atau gunakan sarung tangan lembut pada malam hari.
6. Gunakan Kompres Chamomile
Dalam jurnal Electronic Physician, disebutkan bahwa chamomile memiliki efek antiseptik dan antiradang saat dioleskan ke kulit.
Jadi, tidak ada salahnya untuk menyeduh 2 hingga 3 kantong teh chamomile dan biarkan dingin atau masukkan ke dalam bak mandi air hangat.
Kemudian, celupkan kapas lembut atau waslap ke dalam teh dan oleskan ke area kulit yang gatal.
Setelah selesai mengompres, tepuk-tepuk kulit dengan lembut hingga kering untuk mengatasi cacar air pada anak.
7. Berikan Anak Makanan yang Dingin dan Lembut
Luka cacar air pada anak di mulut bisa sangat tidak nyaman dan membuat makan dan minum menjadi sulit.
Moms dapat mengurangi rasa tidak nyaman pada anak dengan makanan yang tidak terlalu panas, mudah untuk dikunyah dan ditelan, serta tidak kan menambah iritasi pada mulut bayi.
Itu artinya, Moms harus menghindari pemberian makanan pedas, asin, dan asam.
8. Jangan Keluar Rumah
Karena cacar air pada anak bisa sangat menular, baik orang dewasa maupun anak-anak yang menderita penyakit ini harus tinggal di rumah.
Si Kecil perlu beristirahat sampai semua lepuh pecah dan menjadi kerak, lalu tidak menular lagi.
9. Berikan Obat Pereda Nyeri
Jika lepuh cacar air pada anak Moms sangat menyakitkan dan juga mengalami demam, maka Moms bisa memberikan obat pereda nyeri untuk mengatasinya.
Dalam hal ini, obat pereda nyeri seperti asetaminofen (Tylenol) dapat membantu meredakan gejala yang menyakitkan.
Namun, pastikan untuk konsultasi terlebih dahulu dengan dokter anak agar penggunaan obatnya benar-benar tepat.
Baca Juga: Serba-serbi Tes Alergi: Manfaat, Prosedur, hingga Biayanya
10. Istirahat yang Cukup
Jika cacar air pada anak disertai dengan demam atau merasa lelah, maka tenangkan anak terlebih dulu.
Moms bisa memeluknya atau mengelus bagian tubuhnya agar Si Kecil terasa lebih nyaman.
Ini dapat mengurangi stres pada tubuh Si Kecil dan membantu mendorong penyembuhan dengan lebih cepat.
11. Alihkan Pikirannya
Dalam banyak kasus cacar air pada anak, pengalihan pikiran dari rasa gatal dapat membantunya untuk menahan keinginan menggaruk ruam-ruam tersebut.
Bermain game, membaca, atau menonton film yang menarik bisa menjadi gangguan yang baik, terutama bagi anak-anak yang terserang cacar air.
12. Bawa Anak ke Dokter
Cacar air pada anak cenderung sembuh tanpa pengobatan, tanpa perlu mencari pertolongan medis.
Namun, dalam beberapa kasus khusus, Moms harus berobat ke dokter.
Beberapa orang memiliki risiko komplikasi yang lebih tinggi, dan mereka harus menghubungi dokter saat gejala pertama cacar air.
Kelompok-kelompok ini meliputi:
- Wanita hamil
- Bayi yang baru lahir
- Anak-anak yang berusia di atas 12 tahun
- Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah
- Orang dengan paru-paru kronis atau kondisi kulit
- Orang yang menjalani terapi steroid
Jika dokter mendiagnosis cacar air cukup dini, maka mereka dapat meresepkan obat antivirus yang dapat membantu membersihkan infeksi lebih cepat.
Tanda Harus Menemui Dokter
Siapa pun yang mengalami gejala yang lebih parah harus menemui dokter. Gejala yang parah meliputi:
- Demam tinggi atau demam yang berlangsung lebih dari 4 hari
- Nanah mengalir dari luka
- Kesulitan berjalan, bernapas, atau bangun
- Muntah
- Leher kaku
- Sakit perut yang parah
Baca Juga: Berapa Suhu Normal Anak dan Kapan Dikatakan Demam?
Cara Mencegah Penularan Cacar Air pada Anak
Cara mencegah penyebaran cacar air pada anak adalah sebagai berikut:
- Pastikan anak mendapatkan vaksinasi cacar air sesuai jadwal untuk mencegah infeksi.
- Jauhkan anak dari orang yang sedang terinfeksi cacar air untuk menghindari penularan.
- Ajari anak untuk selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, terutama setelah kontak dengan orang sakit.
- Pastikan anak selalu menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan sekitarnya.
- Pastikan anak mendapatkan cukup istirahat untuk menjaga daya tahan tubuhnya.
- Berikan anak makanan bergizi untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh agar lebih tahan terhadap infeksi.
Demikian informasi lengkap seputar cacar air pada anak. Semoga bermanfaat untuk Moms, ya!
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5074766/
- https://www.healthychildren.org/English/health-issues/vaccine-preventable-diseases/Pages/Varicella-ChickenPox.aspx
- https://www.healthline.com/health/home-remedies-for-chickenpox
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.