02 Agustus 2022

Jelajah Wisata Sejarah Candi Sukuh yang Mirip Piramida Suku Maya

Yuk, intip keistimewaan dari Candi Sukuh di Karanganyar!

Candi Sukuh memiliki sesuatu yang istimewa dibandingkan kebanyakan candi di Indonesia.

Jika biasanya candi di Indonesia, seperti Borobudur dan Prambanan, memiliki stupa, Candi Sukuh justru tidak memilikinya.

Cagar budaya yang berada di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, ini justru berbentuk teras berundak.

Melihat Candi Sukuh, Moms mungkin langsung teringat pada Piramida Suku Maya di Meksiko.

Baca Juga: 21 Tempat Wisata Semarang untuk Keluarga, Kunjungi Candi Gedong Songo dan Saloka Theme Park

Letak dan Sejarah Candi Sukuh

candi-sukuh
Foto: candi-sukuh (candi.perpusnas.go.id)

Foto Candi Sukuh di Karanganyar (candi.perpusnas.go.id)

Candi Sukuh terletak di lereng barat Gunung Lawu.

Tepatnya di Dusun Sukuh, Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Situs peninggalan sejarah ini berada pada ketinggian sekitar 910 meter di atas permukaan laut.

Candi Sukuh diperkirakan dibangun dan juga didirikan pada akhir abad ke-15 M semasa pemerintahan Suhita, Ratu Majapahit yang memerintah pada tahun 1429-1446.

Nah, berbeda dengan umumnya candi Hindu di Jawa Tengah, arsitektur Candi Sukuh dinilai “menyimpang” dari ketentuan pedoman pembuatan bangunan suci Hindu.

Menurut ketentuannya, candi haruslah berdenah dasar bujur sangkar, dengan tempat yang paling suci berada di bagian tengah.

Para ahli menduga, “penyimpangan” ini karena Candi Sukuh dibangun saat memudarnya pengaruh agama Hindu di Jawa.

Hal ini diduga yang menghidupkan kembali unsur-unsur budaya lokal dari zaman Megalitikum.

Pengaruh zaman prasejarah ini bisa dilihat dari bentuk bangunan yang menyerupai teras berundak.

Bentuk ini mirip dengan bangunan punden berundak yang merupakan ciri khas bangunan suci pada masa pra-Hindu.

Ciri khas lain bangunan suci dari masa pra-Hindu adalah tempat yang paling suci terletak di bagian paling tinggi dan paling belakang.

Tahukah mengapa Candi Sukuh dijuluki sebagai “The Last Temple”?

Alasannya, candi ini merupakan candi peninggalan umat Hindhu yang terakhir di zaman Majapahit.

Baca Juga: Candi Cetho, Candi Bercorak Agama Hindu di Jawa Tengah Peninggalan Kerajaan Majapahit

3 Teras Candi Sukuh dengan Keunikan Berbeda

area-candi-sukuh
Foto: area-candi-sukuh (candi.perpusnas.go.id)

Foto Tampak Candi Sukuh dari atas (instagram.com/candi_sukuh)

Seperti sudah diulas di atas, Candi Sukuh berbentuk teras berundak.

Terdapat gapura utama yang menghubungkan pengunjung ke teras dan gapura lain, hingga tiba di bangunan utama.

Di sini, pengunjung akan menemukan tiga gapura dan teras dengan keunikannya masing-masing.

Teras Pertama

Teras pertama, atau disebut gapura paduraksa, yaitu gerbang utama untuk masuk candi.

Ambang pintu gapura dihiasi pahatan kala berjanggut panjang.

Sementara, dinding sayap utara gapura ada relief yang menggambarkan seorang yang sedang berlari sambil menggigit ekor ular yang sedang melingkar.

Teras Kedua

Kemudian, dilanjutkan pelataran teras kedua, yang terdapat gapura bentar yang mengapit tangga menuju ke pelataran teras kedua.

Tidak terdapat pahatan atau hiasan pada dinding gapura ini.

Pelataran teras kedua tidak terlalu luas.

Di bagian ini, tidak terdapat arca atau relief.

Yang amat disayangkan, gapura kedua ini dalam kondisi rusak berat.

Nah, berjalan menuju teras ketiga, Moms bisa melihat terdapat pelataran yang lumayan besar tempat Candi Sukuh berada.

Teras Ketiga

Teras ketiga ini merupakan teras terakhir yang letaknya paling tinggi dan menjadi tempat yang paling suci.

Di pelataran halaman ketiga ini terdapat banyak sekali arca dan panel batu bergambar.

Saat menaiki anak tangga dalam lorong gapura, Moms akan disuguhi relief yang cukup erotis dan vulgar terpahat di lantai.

Relief ini menggambarkan phallus (penis) yang berhadapan dengan vagina.

Relief ini adalah lambang kesuburan, dan ada filosofi yang terkandung di dalamnya.

Baca Juga: Indahnya Desa Wisata Candirejo, Dekat dengan Candi Borobudur

Konon, relief tersebut sengaja dipahat di lantai pintu masuk agar segala kotoran yang melekat di badan seseorang yang melintasinya menjadi sirna sebab sudah terkena suwuk.

Dari cerita nenek moyang juru kunci Candi Sukuh, relief tersebut juga untuk tes keperawan calon pengantin.

Pengantin laki-laki yang ingin menguji kesetiaan calon istrinya akan meminta sang kekasihnya melangkahi relief ini.

Tanda kalau calon pengantian masih perawan atau tidak akan terbukti dengan kondisi kain kebaya yang dipakai Ketika melangkahi relief.

Jika kain kebaya yang dikenakan robek atau terjatuh, dia masih perawan.

Sebaliknya, jika kainnya hanya terlepas, sang kekasih diyakini telah sudah tak perawan.

Bangunan utama Candi Sukuh ini berbentuk trapesium berdenah dasar 15 meter persegi dan tinggi mencapai 6 meter.

Harga Tiket Masuk Candi Sukuh

relief-candi-Sukuh
Foto: relief-candi-Sukuh (candi.perpusnas.go.id)

Foto Salah Satu Relief di Candi Sukuh (candi.perpusnas.go.id)

Untuk masuk ke dalam area wisata sejarah Candi Sukuh, biayanya relatif terjangkau.

Pengunjung cukup membayar Rp 10.000 per orang.

Harga tersebut tetap sama untuk hari kerja atau weekdays maupun akhir pekan dan hari libur.

Selain wajib membayar tiket masuk, pengunjung juga wajib mengenakan kain Kampuh dengan pola kotak-kotak berwarna hitam-putih.

Tenang saja, kain ini sudah disiapkan oleh pihak pengelola.

Pengunjung tinggal memakainya saja selama berada di dalam kawasan candi.

Jika ingin berkunjung, destinasi wisata Candi Sukuh buka setiap hari dengan jam opersional mulai dari pukul 08.00 – 17.00 WIB.

Candi Sukuh Berlokasi di kaki Gunung Lawu sebelah barat.

Jika berangkat dari pusat kota Karanganyar, Jawa Tengah, jaraknya kurang lebih 23 kilometer.

Jika ditempuh dengan kecepatan normal, cukup menghabiskan sekitar 45 menit.

Baca Juga: Mengenal Candi Singasari, Peninggalan Kerajaan Singasari yang Terletak di Malang, Jawa Timur

Fasilitas di Area Candi Sukuh

salah-satu-bagian-candi-sukuh
Foto: salah-satu-bagian-candi-sukuh (candi.perpusnas.go.id)

Foto Pengunjung Candi Sukuh (candi.perpusnas.go.id)

Beberapa fasilitas penunjang sudah disiapkan untuk menambah kenyamanan wisatawan, misalnya:

  • Area parkir kendaraan wisata
  • Warung makan
  • Pusat informasi
  • Toilet dan kamar mandi
  • Gazebo
  • Tempat duduk
  • Spot foto menarik
  • Villa dan resort di sekitar

Baca Juga: Menikmati Wisata Indah di Jawa Tengah, Eling Bening Semarang

Itulah serba-serbi liburan di Candi Sukuh Karanganyar.

Bila tertarik ke sana, disarankan untuk datang pagi hari saat cuaca cerah.

Selain itu, tetap jaga sikap dan sopan santun ya, selama berada di sana.

  • https://candi.perpusnas.go.id/temples/deskripsi-jawa_tengah-candi_sukuh
  • https://ksmtour.com/informasi/tempat-wisata/jawa-tengah/candi-sukuh-peninggalan-kerajaan-majapahit-di-jawa-tengah.html

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.