Moms Perlu Tahu, Ini 5 Cara BAB Setelah Melahirkan Dijahit
Bagi Moms yang telah melalui proses persalinan, perjuangan Moms tak berhenti sampai ketika melahirkan saja karena Moms perlu tahu cara BAB setelah melahirkan dijahit.
Khususnya bagi yang melahirkan secara normal dan dijahit, ada beberapa hal yang harus diperhatikan termasuk urusan buang besar.
Christine Masterson, kepala layanan wanita dan anak-anak di Summit Medical Group di New Jersey, mengatakan bahwa masalah buang air besar sering terjadi pada wanita pascapersalinan.
“Begitu banyak hal yang memengaruhi buang air besar pascapersalinan, termasuk hormon, apa yang Anda makan, dan seberapa banyak Anda minum,” jelasnya. “Infeksi, virus, atau reaksi terhadap antibiotik yang digunakan di rumah sakit juga dapat memengaruhi pergerakan usus Anda,” tambah Christine.
Buang air besar setelah melahirkan normal dan dijahit bukanlah hal yang mudah, simak beberapa cara BAB setelah melahirkan dijahit berikut untuk membantu!
Baca Juga: 15 Tips Ibu Hamil 9 Bulan Agar Persalinan Lancar, Yuk Coba!
Cara BAB Setelah Melahirkan Dijahit
Foto: Orami Photo Stock
Setelah Moms melahirkan secara normal dan dijahit, mungkin selama 2 hingga 3 hari lamanya Moms tidak akan merasa ingin buang air besar.
Namun setelah itu, pada umumnya perut akan terasa sakit dan benar-benar ingin buang air.
Hal ini diakui banyak wanita yang melahirkan secara normal, bahwa pergerakan usus pertama menjadi hal yang sangat menakutkan.
Mengapa bisa terjadi? Setelah melahirkan, kerja perut memang menjadi sedikit lebih lamban.
Hal ini disebabkan oleh otot yang meregang, perineum yang sakit, dan efek samping dari beberapa obat pereda nyeri.
Meski menjadi hal yang dialami hampir setiap ibu, tapi ada beberapa cara BAB setelah melahirkan dijahit yang dapat Moms lakukan, di antaranya:
Baca Juga: 10 Cara Aman untuk Atasi Wasir Saat Hamil
1. Cukupi Kebutuhan Cairan
Foto: Orami Photo Stock
Jika Moms memiliki jahitan atau robekan, perlu diketahui bahwa buang air besar tidak akan membuat robekan lebih besar atau membuat jahitan.
Meski demikian, Moms mungkin merasa rentan terhadap bagian tubuh ini sehingga merasa tegang dan akan membuat lebih sulit untuk buang air besar.
Salah satu cara BAB setelah melahirkan dijahit ialah minum banyak air untuk meredakannya. Hal ini karena dehidrasi mengeraskan kotoran, yang membuatnya lebih sulit dan tidak nyaman untuk dikeluarkan.
Tak hanya setelah melahirkan saja, menghidrasi tubuh memang sangat penting. Namun setelah melahirkan, minum banyak cairan terutama air mineral dapat membantu proses membuang air besar menjadi lebih lancar.
Hidrasi juga sangat penting untuk pergerakan usus yang sehat. Jadi, pastikan Moms minum banyak air dan tambahkan air kelapa ke dalam menu harian Moms. Minuman ini tinggi potasium dan bekerja mirip dengan minuman elektrolit sehingga tubuh terhindar dari dehidrasi.
Baca Juga: Tips Agar Cepat Melahirkan di Usia Kandungan 38 Minggu, Yuk Cari Tahu!
2. Konsumsi Makanan Kaya Serat
Foto: Orami Photo Stock
Selain air mineral, makan makanan seperti biji-bijian, buah-buahan kering, buah-buahan segar, sayuran, dan jus buah.
Makanan dan minuman ini dapat memperlancar dan mempermudah buang air besar.
Pastikan juga tubuh Moms mendapatkan asupan serat yang cukup. Jadi, cobalah untuk memasukkan dosis yang sehat dari biji-bijian, buah-buahan dan sayuran segar, kacang-kacangan dan sumber serat larut atau tidak larut lainnya.
Mengonsumsi serat secara konsisten dapat mencegah dan meredakan sembelit pascapersalinan.
Mengutip What to Expect, rata-rata wanita membutuhkan 25 gram serat setiap hari, tetapi kebanyakan orang hanya mendapatkan sekitar 15.
Studi menunjukkan bahwa makan dua atau tiga buah plum sama membantunya dengan minum obat pencahar. Tidak hanya tinggi serat (1 cangkir menyediakan 12 gram), mereka juga mengandung sorbitol, gula alkohol yang memiliki efek pencahar alami.
Baca Juga: Alami Sembelit? 7 Makanan Pelancar BAB Ini Solusinya!
3. Fokus pada Pernapasan
Foto: Orami Photo Stock
Cara BAB setelah melahirkan dijahit lainnya yang bisa Moms coba agar proses pembuangan tinja lancar, ialah fokus pada pernapasan.
Saat Moms mencoba buang air besar, lakukan perlahan. “Habiskan kurang dari lima menit atau lebih di toilet dan cobalah bernapas dalam-dalam. Dasar panggul sebenarnya adalah otot pernapasan,” kata Carrie Pagliano, DPT, pendiri Carrie Pagliano Physical Therapy, di Arlington, Virginia, dan juru bicara American Physical Therapy Association.
"Saat Anda menarik napas, dasar panggul turun, dan saat Anda menghembuskan napas, itu naik." Pernapasan yang lambat dan dalam memperkenalkan gerakan lembut yang bagus yang dapat mendorong kotoran ke jalan, dan ini membantu Moms menemukan kembali otot-otot panggul jika mengalami masalah dengan BAB.
Membuat suara dengungan rendah atau mengulangi trik pernapasan ini secara perlahan juga dapat membantu beberapa wanita untuk mengatasi konstipasi pascapersalinan.
Namun, pastikan untuk tetap berhati-hati, apalagi jika Moms memiliki jahitan setelah melahirkan.
Baca Juga: 6 Penyebab Bayi Tidak Buang Air Besar dan Cara Mengatasinya
4. Gunakan Posisi yang Tepat saat BAB
Foto: Orami Photo Stock
Jongkok adalah cara paling efektif untuk buang air besar. "Posisi ini akan mengendurkan otot puborectalis dan luruskan kekusutan, sehingga kotoran Anda bisa keluar dengan lebih mulus," jelas Dr. James-Stevenson, seperti yang dikutip dari Parents.
Selain itu, pergilah ke toilet saat Moms merasa bahwa feses akan benar-benar keluar. Hal ini karena usus besar menyukai jadwal yang teratur.
Jadi, perhatikan waktu saat Moms biasanya merasakan dorongan ingin buang air besar, makanlah camilan atau makanan saat itu juga, bersama dengan sedikit kopi atau teh. Secangkir air hangat atau teh herbal juga bisa efektif untuk mencegah konstipasi pascapersalinan.
Baca Juga: 8 Manfaat Kulit Manggis untuk Kesehatan, Bisa Mencegah Sembelit!
5. Obat Pelunak Tinja
Foto: Orami Photo Stock
Jika cara BAB setelah melahirkan dijahit sebelumnya kurang berhasil, maka cobalah untuk menggunakan obat pelunak tinja.
Pelunak tinja tidak sama dengan pencahar stimulan. Pelunak tinja bekerja dengan menambahkan kelembapan pada tinja untuk melunakkannya dan membuatnya lebih mudah untuk dikeluarkan.
Sementara obat pencahar stimulan, memaksa usus berkontraksi dan memberi Moms dorongan untuk buang air besar.
Pelunak tinja umumnya dianggap aman digunakan saat menyusui.
Namun, pastikan Moms melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter agar penggunaannya benar-benar aman dan untuk menghindari efek samping yang tak diinginkan.
Selain itu, pelunak tinja juga tidak disarankan untuk penggunaan jangka panjang.
Baca Juga: Paracetamol untuk Ibu Menyusui, Ketahui Dosis dan Efek Sampingnya
Wasir Setelah Melahirkan Normal
Selain susah buang air besar, masalah lain yang juga mungkin dirasakan adalah wasir.
Wasir terasa menyakitkan, gatal, dan terkadang berdarah di area sekitar anus.
Wasir dapat berkembang karena kehamilan atau karena dorongan dan ketegangan saat melahirkan.
Sebenarnya tak perlu khawatir, karena umumnya wasir akan sembuh setelah beberapa minggu setelah melahirkan.
Hanya saja, Moms tentu akan merasa sangat terganggu. Lakukan beberapa hal ini untuk mengatasi sakitnya:
- Cobalah untuk tidak berdiri dalam waktu lama.
- Berbaringlah untuk mengambil tekanan dari pantat.
- Jaga agar buang air besar tetap lembut dan tidak tegang saat pergi ke kamar mandi
- Duduk atau berendam dengan air hangat
Itulah tadi beberapa hal yang mungkin dirasakan oleh Moms yang melahirkan secara normal, meski terasa sakit dan menyulitkan, tapi tentunya kehadiran Si Kecil tentu bisa mengalahkan sakitnya.
Semoga cara BAB setelah melahirkan dijahit di atas dapat membantu ya, Moms.
- https://www.babycentre.co.uk/x1011236/im-scared-of-doing-my-first-poo-after-giving-birth-when-will-it-happen-and-will-it-hurt
- https://www.healthline.com/health/parenting/first-bowel-movement-after-labor
- https://www.verywellfamily.com/what-to-know-about-postpartum-poop-4774591
- https://www.whattoexpect.com/first-year/postpartum-health-and-care/postpartum-bowel-movements/
- https://www.parents.com/parenting/moms/healthy-mom/ways-to-relieve-mom-constipation/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.