5 Tanda Bahaya Masa Nifas yang Tak Boleh Disepelekan
Setiap ibu yang baru melahirkan perlu memahami tanda bahaya masa nifas yang tidak boleh diabaikan.
Masa nifas adalah masa penyesuaian bagi ibu baru, yang ditandai dengan beberapa perubahan fisik.
Dikutip dari Journal of Prenatal Medicine, masa nifas terbagi menjadi beberapa fase, yang biasanya dapat bertahan hingga 6 bulan.
Beberapa perubahan jauh lebih lama pemulihannya, dan sebagian lainnya akan sepenuhnya kembali ke masa sebelum hamil.
Pemulihan persalinan pervaginam (alami) juga tentu berbeda dengan persalinan melalui caesar.
Perlu dipahami, rahim kembali ke ukuran semula dalam waktu sekitar 6 hingga 8 minggu.
Namun, dalam 6 minggu tersebut, Moms membutuhkan perawatan dan kesabaran dalam setiap tahapan nifas.
Pahami beberapa tanda bahaya masa nifas berikut ini agar bisa segera mendapatkan penanganan yang tepat.
Baca Juga: Mengenal Gentle Birth Sebagai Alternatif Metode Melahirkan
Tanda Bahaya Masa Nifas yang Perlu Diwaspadai
Penting sekali untuk Moms memahami tanda bahaya nifas.
Selain ibu yang baru melahirkan, sudah seharusnya pasangan, anggota keluarga, atau kerabat lainnya juga tahu tentang tanda-tanda bahaya masa nifas.
Tujuannya agar bisa melakukan penanganan yang tepat dan sebisa mungkin menyelamatkan nyawa ibu yang baru melahirkan.
Sebab, tanda bahaya masa nifas bukan hal yang bisa dianggap sepele.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan menyebutkan, sebagian besar kematian ibu terjadi pada minggu pertama setelah kelahiran.
Untuk itu, ketahui tanda bahaya masa nifas yang perlu diwaspadai berikut ini.
1. Perdarahan Berat pada Vagina
Foto: Sakit Setelah Melahirkan (Orami Photo Stocks)
Salah satu hal yang akan dialami Moms usai melahirkan adalah perdarahan pada vagina. Hal ini sebenarnya normal terjadi.
Namun, Moms perlu mengetahui tanda-tanda perdarahan vagina yang normal dan sudah cenderung berat atau berbahaya. Sebab, ini bisa menjadi tanda bahaya masa nifas pada Moms.
Dilansir dari American Family Physician, perdarahan pasca persalinan (postpartum haemorrhage) atau dikenal dengan lokia adalah kondisi kehilangan darah sebanyak 500 ml selama 24 jam setelah melahirkan.
Kondisi ini dapat dimulai dengan keluarnya darah berwarna merah cerah.
Seiring waktu, pendarahan akan menjadi lebih ringan dalam volume dan berubah menjadi warna cokelat atau kuning.
Saat menyusui, mungkin Moms akan melihat lebih banyak darah yang keluar. Hal ini karena menyusui bisa menyebabkan rahim berkontraksi.
Lantas, kapan perdarahan pada vagina bisa menjadi kondisi yang berbahaya?
Perdarahan vagina yang berbahaya ditandai dengan Moms mesti mengganti lebih dari satu pembalut dalam 1 jam, atau keluarnya gumpalan darah yang besar.
Perdarahan pasca persalinan yang berbahaya itu terjadi ketika Moms kehilangan lebih dari 1.000 mL.
Moms harus waspada, karena perdarahan berat pada vagina bisa menyebabkan komplikasi kesehatan yang berbahaya, seperti trombosis vena dalam atau masalah pada jantung.
Moms juga harus berhati-hati ketika kaki membengkak dan memerah yang terasa hangat, atau kaki terasa sakit saat disentuh.
Segera lakukan pemeriksaan ke dokter apabila mengalami tanda bahaya masa nifas ini, ya, Moms!
Baca Juga: Waspadai Penyebab Perdarahan setelah Melahirkan
2. Demam Tinggi
Foto: Demam (Orami Photo Stocks)
Demam pada masa nifas sebenarnya kejadian yang relatif umum.
Dengan angka kejadian sekitar 5-7% dan sebagian besar dapat membaik dengan sendirinya.
Namun, Moms tetap harus waspada, karena demam dapat menjadi tanda masa nifas berbahaya yang berikutnya.
Demam yang mesti diwaspadai adalah ketika suhunya 38,7 derajat Celsius atau lebih tinggi selama 24 jam pertama atau bertahan hingga berhari-hari.
Diulas dalam laman Medscape, demam yang terjadi dalam rentang waktu lama setelah persalinan dapat terjadi akibat berbagai penyebab.
Namun, penyebab paling umum dari demam pasca persalinan adalah endometritis, yaitu peradangan pada lapisan rahim yang disebabkan karena infeksi.
Dikutip dari March of Dimes, demam akibat endometritis biasanya akan disertai dengan keluhan berikut ini:
- Sakit parah di perut bagian bawah.
- Keputihan yang berbau tidak sedap.
Perlu dipahami, Moms dapat mengalami demam ketika tubuh mencoba membunuh virus atau bakteri yang menyebabkan infeksi.
Maka dari itu, apabila Moms mengalami demam tinggi dan kondisi tidak semakin membaik dengan penanganan pertama, segera periksakan ke dokter, ya!
Baca Juga: Melawan Rasa Takut Menjelang Persalinan
3. Infeksi Sayatan Pasca Operasi Caesar
Foto: Sayatan Operasi Caesar (Orami Photo Stocks)
Tanda bahaya masa nifas berikutnya terjadi setelah Moms menjalani operasi caesar, yaitu infeksi pada bekas sayatan.
Persalinan caesar itu sendiri dilakukan dengan operasi oleh dokter untuk membuat sayatan di bagian perut dan rahim sebagai jalan lahir bayi.
Masa pemulihan sayatan setelah operasi caesar memang membutuhkan waktu yang lebih lama.
Nah, Moms perlu waspada apabila bekas sayatan operasi ini mengalami infeksi.
Beberapa tanda-tanda infeksi pada sayatan bekas operasi caesar, misalnya kemerahan, kulit membengkak, keluar cairan abnormal, hingga bernanah.
Bahaya masa nifas akibat infeksi sayatan pasca operasi caesar juga bisa ditandai dengan gejala, seperti:
- Demam tinggi
- Perut terasa sakit
- Nyeri payudara
- Keputihan yang berbau tidak sedap dan menyengat
- Sakit saat buang air kecil
Moms mesti segera berobat ke dokter apabila mengalami tanda dan gejala tersebut.
Baca Juga: 8 Cara Menghilangkan Rasa Gatal di Bekas Jahitan Caesar
4. Infeksi Saluran Kemih
Foto: Infeksi Saluran Kemih (Orami Photo Stocks)
Tanda bahaya masa nifas yang berikutnya, yaitu infeksi saluran kemih (ISK).
Risiko ini sangat mungkin terjadi bagi Moms yang menjalani persalinan pervaginam (alami).
Saat menjalani persalinan pervaginam, kepala bayi akan memberikan banyak tekanan pada kandung kemih dan uretra Moms
Oleh karena itu, pada masa nifas setelah melahirkan, Moms mungkin merasakan nyeri saat buang air kecil.
Kondisi lainnya, Moms mungkin ingin buang air kecil tetapi tidak bisa.
Namun, Moms mesti waspada, karena tanda-tanda tersebut juga bisa mengarah pada infeksi saluran kemih.
Faktanya, infeksi saluran kemih ditandai dengan nyeri dan rasa terbakar saat buang air kecil, nyeri di bagian punggung bawah atau samping.
Usai melahirkan, sangat mungkin mengalami infeksi saluran kemih, seperti infeksi kandung kemih yang disebut sistitis atau infeksi ginjal yang disebut pielonefritis.
Penanganan pertama yang bisa dilakukan, seperti mengalirkan air hangat ke area vagina saat buang air kecil dan minum banyak air. Hal ini bertujuan untuk membantu meringankan rasa sakit.
Meski begitu, Moms tetap perlu segera berobat ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang lebih tepat.
Baca Juga: Macam-Macam Infeksi Saluran Kemih, Bisa Berpengaruh ke Ginjal!
5. Infeksi Payudara
Foto: Infeksi Payudara (Orami Photo Stocks)
Saat menjalani masa nifas, perubahan payudara pasti akan Moms rasakan.
Payudara juga akan terasa lebih kencang dan terasa penuh ketika masa nifas.
Hal ini normal terjadi, karena tubuh sedang mempersiapkan diri agar Moms bisa menyusui Si Kecil.
Namun, Moms tetap harus berhati-hati dan memperhatikan tanda bahaya masa nifas yang dapat menyerang bagian payudara.
Pada beberapa kondisi, payudara juga mungkin akan terasa perih.
Jika Moms mendapati garis-garis merah pada payudara atau mengalami benjolan di payudara yang terasa sakit, bisa jadi Moms mengalami infeksi payudara. Kondisi ini juga disebut mastitis.
Kondisi ini juga bisa terjadi ketika Moms mengalami saluran ASI yang tersumbat.
Atau, terjadi ketika Moms melewatkan atau menunda menyusui.
Akibatnya, payudara akan membesar dan membengkak karena penuh dengan ASI.
Segera lakukan pemeriksaan untuk menangani permasalahan ini, ya, Moms.
Baca Juga: 10 Mitos Salah tentang Menyusui
Itulah penjelasan tentang tanda bahaya masa nifas yang perlu diwaspadai. Semoga menjadi informasi yang berguna bagi Moms yang baru melahirkan, ya!
- https://www.aafp.org/afp/2007/0315/p875.html
- https://www.medscape.com/viewarticle/804263#
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK304191/
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3279173/
- https://www.marchofdimes.org/pregnancy/warning-signs-of-health-problems-after-birth.aspx
- https://www.whattoexpect.com/first-year/postpartum-health-and-care/postpartum-warning-signs-tips/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.