09 Juli 2019

Melindungi Si Kecil Sebagai Perokok Pasif

Ada banyak risiko kesehatan bila Si Kecil menjadi perokok pasif di lingkungannya

Bahkan bila Moms atau Dads tidak merokok, tempat umum menjadi lokasi yang menyeramkan bagi anak-anak, salah satunya dengan keberadaan asap rokok.

Menjadikan anak sebagai perokok pasif dapat sangat berbahaya bagi kesehatannya, karena paru-paru Si Kecil juga masih berkembang.

Bahkan, anak yang menjadi perokok pasif pun memiliki jumlah zat nikotin yang kadarnya sama seperti perokok dewasa!

Mengutip U.S. News, para peneliti mengevaluasi sampel air liur anak-anak dengan jarak waktu 6, 15, 24, dan 48 bulan untuk meneliti keberadaan produk sampingan dari pemecahan tubuh nikotin, yang disebut cotinine.

Baca Juga: Ingin Mencegah Anak Menjadi Perokok? Ini Yang Perlu Moms Diskusikan Dengan Anak

wanita merokok
Foto: wanita merokok

Hasilnya, sebanyak 15% anak-anak, termasuk 12% bayi, memiliki kadar cotinine yang konsisten dengan apa yang diharapkan pada perokok dewasa.

"Tubuh mereka sebenarnya berhasil menyerap sebanyak mungkin nikotin di lingkungan mereka seperti yang terjadi dengan merokok aktif," jelas Lisa Gatzke-Kopp, profesor perkembangan manusia dan studi keluarga di Pennsylvania State University dan penulis utama penelitian ini.

Mengutip Healthy Children.org, bayi memiliki risiko SIDS yang lebih tinggi jika mereka terpapar asap rokok. Sementara anak-anak punya risiko lebih tinggi terhadap masalah kesehatan serius, atau kondisi kesehatan yang bahkan jadi lebih buruk.

Masalah Kesehatan yang Ditimbulkan Rokok

Beberapa masalah kesehatan yang bisa terjadi bila anak-anak menghirup asap rokok yaitu:

  • Infeksi telinga
  • Batuk dan pilek
  • Masalah pernapasan, seperti bronkitis dan pneumonia
  • Kerusakan gigi

Asap rokok dapat menyebabkan gejala lain termasuk hidung tersumbat, sakit kepala, sakit tenggorokan, iritasi mata, dan suara serak.

Terutama pada anak-anak dengan asma, sangat sensitif terhadap perokok pasif. Ini dapat menyebabkan lebih banyak serangan asma dan mungkin lebih parah, hingga butuh dibawa ke rumah sakit.

Perokok pasif juga dikaitkan dengan kecenderungan lebih tinggi mengalami sindrom kematian bayi mendadak (SIDS), atau kematian mendadak seorang anak di bawah 1 tahun yang tidak dapat dijelaskan.

“Dalam jangka waktu yang lebih lama, kita melihat hal ini memengaruhi perkembangan otak, memengaruhi pembelajaran, perhatian, memengaruhi risiko anak akan jadi perokok ketika mereka besar," jelas Dr. Harold Farber, ahli paru anak di Rumah Sakit Anak Texas.

"Karena nikotin adalah bahan kimia yang sangat psikoaktif, ia memengaruhi struktur dan kabel otak," tambahnya.

Baca Juga: 6 Makanan yang Membantu Untuk Berhenti Merokok

Tips Melindungi Si Kecil dari Asap Rokok

perokok.jpg
Foto: perokok.jpg (blog.chocchildrens.org)

Ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk membantu menjaga anak-anak dari paparan asap rokok di tempat umum maupun di lingkungan rumah:

1. Keluarkan Si Kecil dari Lokasi yang Diperbolehkan Merokok

Bahkan bila tidak ada yang merokok saat Moms berada di sana. Bahan kimia dari asap masih menempel pada permukaan bahkan beberapa hari setelah merokok.

American Academy Pediatrics (AAP) telah melakukan penelitian tentang efek asap rokok pihak ketiga (asap yang ditinggalkan) yang juga berbahaya.

Asap pihak ketiga dapat ditemukan di dinding bar, jok di kursi mobil, atau bahkan rambut anak setelah ada orang merokok di dekat anak.

2. Jadikan Rumah Bebas Asap Rokok

Jadikan rumah bebas merokok, apalagi jika ada anggota keluarga yang merokok. Jaga anak dengan tidak membiarkan perokok merokok di dekat anak-anak, bahkan jika berada di luar.

Penting juga untuk jangan memadamkan asbak. Ini karena udara mengalir ke seluruh rumah, jadi merokok di satu ruangan saja memungkinkan asap pergi ke mana-mana.

3. Memilih Lingkungan Bebas Asap Rokok dan Perokok

Misalnya bila Moms hendak memilih tempat penitipan anak dan sekolah, pastikan lingkungannya bebas tembakau. Termasuk area luar ruangan dan ruang guru, jadikanlah bebas dari tembakau.

Meskipun dirasa sulit bila harus menjaga Si Kecil tetap terlindungi dan jauh dari paparan asap rokok, yang terpenting adalah Moms harus bisa menekankan bahaya merokok kepada anak.

Sehingga, selain anak nantinya akan paham manfaat ketika berada di lingkungan bebas asap rokok, bukan tidak mungkin ia juga akan menjauhi dan enggan mencoba untuk merokok.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.