07 Januari 2024

Cara Membaca Tensimeter Digital yang Tepat, Jangan Salah!

Tensimeter digital dipercaya lebih akurat, lho Moms

Cara membaca tensimeter digital adalah salah satu langkah baik untuk menjaga kesehatan keluarga.

Memiliki tensimeter digital di rumah memang penting. Agar tak bingung, Moms harus mengetahui bagaimana melakukannya.

Penelitian dari Journal of Hypertension menunjukkan tensimeter digital memantau tekanan darah secara cepat, akurat, dan mudah digunakan.

Alat ini juga dapat menyimpan hasil pengukuran sebelumnya yang memungkinkan Moms membandingan hasil pengukuran.

Tekanan darah yang tidak normal dapat menandakan gangguan kesehatan sehingga Moms perlu rutin memeriksanya.

Untuk itu, Moms harus memahami cara membaca tensimeter digital agar tidak salah mendiagnosisnya.

Lantas, bagaimana caranya? Yuk simak penjelasannya di bawah ini.

Baca Juga: 15 Manfaat Buah Bengkoang untuk Kesehatan dan Ibu Hamil

Cara Membaca Tensimeter Digital

Cara Membaca Tensimeter Digital
Foto: Cara Membaca Tensimeter Digital (depositphotos.com)

Cara kerja tensimeter digital sama saja dengan tensimeter pada umumnya.

Hanya saja, perbedaan proses pengoprasiannya dilakukan secara otomatis dan kemudian seluruh hasil dari pengukuran ditampilkan pada layar LCD.

Terdapat dua angka yang tertera pada alat pengukur tekanan darah.

Angka di atas menunjukkan tekanan sistolik, yaitu hasil dari kegiatan jantung saat mendorong dan mengalirkan darah ke seluruh tubuh.

Angka di bawah menunjukkan tekanan diastolik, yaitu saat jantung beristirahat menerima darah beroksigen dari paru-paru.

Namun, sebelum memulai pengukuran dengan tensimeter digital, penting untuk memastikan baterai alat cukup dan alat ditempatkan pada permukaan datar.

Pemilihan manset yang sesuai dengan ukuran lengan juga esensial agar hasil pengukuran lebih akurat.

Jadi, berikut cara membaca tensimeter digital:

1. Tekanan Darah Normal

Cara membaca tensimeter digital untuk tekanan darah normal: sistolik 90-119 mmHg dan diastolik 60-79 mmHg.

Menurut American Heart Association (AHA), tekanan darah normal ditandai dengan angka sistolik dan diastolik di kisaran di bawah 120/80 mmHg hingga di atas 90/60 mmHg.

Bila hasil tekanan darah Moms berada dalam kisaran normal, biasanya tidak memerlukan perawatan medis khusus untuk tekanan darah.

Namun, selalu konsultasikan dengan dokter Anda untuk memastikan.

Moms juga harus tetap mempertahankan pola hidup sehat dengan mengonsumsi makanan bergizi dan rutin berolahraga untuk mencegah tekanan darah yang tidak normal.

2. Prehipertensi

Sementara itu, jika hasil pengukuran tekanan darah Moms berada di kisaran 120-139 mmHg untuk sistolik dan 80-89 mmHg untuk diastolik, maka termasuk ke dalam prehipertensi.

Prehipertensi memang belum menunjukkan bahwa Moms mengalami hipertensi.

Namun, kelompok orang ini berisiko tinggi mengalami tekanan darah tinggi pada masa mendatang.

Orang yang berisiko terhadap tekanan darah tinggi pun berisiko pada penyakit lainnya bila tidak segera ditangani, seperti penyakit jantung.

Seseorang yang mengalami prehipertensi memang tidak membutuhkan perawatan medis tertentu.

Namun, Moms perlu melakukan penyesuaian gaya hidup untuk prehipertensi, seperti menjaga berat badan dan berolahraga.

Mengonsumsi makanan yang dianjurkan juga penting untuk mencegah kenaikan tekanan darah.

Baca Juga: 6 Manfaat Ikan Sarden, Dapat Menurunkan Tekanan Darah Tinggi

3. Hipertensi

Moms dikategorikan memiliki tekanan darah tinggi bila tekanan darah mencapai 140/90 mmHg atau lebih.

Bila salah satu dari angka tersebut melebihi batas, berarti Moms memiliki tekanan darah tinggi atau disebut hipertensi.

Seseorang dengan hipertensi perlu mendapatkan perawatan medis dari dokter.

Dokter pun akan memberi satu atau lebih obat hipertensi untuk menjaga tekanan darah terkendali.

Pasalnya, hipertensi yang tidak ditangani bisa berujung pada komplikasi seperti penyakit jantung, stroke, dan gagal ginjal.

Namun, penderita hipertensi pun perlu menerapkan gaya hidup yang lebih sehat untuk mengontrol tekanan darahnya.

Penderita hipertensi, sama seperti prehipertensi, perlu rutin berolahraga dan mengonsumsi makanan yang dianjurkan.

Selain itu, mereka juga harus menjauhi makanan pemicu, rokok, alkohol, menjaga berat badan, dan mencegah stres.


4. Krisis Hipertensi

Cara membaca tensimeter digital untuk krisis hipertensi adalah bila tekanan darah menunjukkan 180/120 mmHg atau lebih.

Tekanan darah setinggi itu menunjukkan ada masalah kesehatan yang serius.

Bila ini terjadi, Moms harus segera ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan darurat, walaupun tidak merasakan gejala.

Gejala krisis hipertensi meliputi sakit dada, sesak napas, kelumpuhan wajah, darah di urine, dan pusing.

5. Hipotensi

Cara membaca tensimeter digital menunjukkan hipotensi bila angka di bawah 90/60 mmHg.

Kondisi ini berbahaya karena tekanan darah yang terlalu rendah dapat membatasi pasokan oksigen ke seluruh tubuh.

Melansir Journal of the American Geriatrics Society, hipotensi sering disebabkan oleh berbagai kondisi.

Ini meliputi masalah jantung, dehidrasi, kehamilan, kehilangan darah, infeksi parah, anafilaksis, kekurangan gizi, gangguan endokrin, serta penggunaan obat-obatan tertentu.

Hipotensi seringkali menyebabkan sakit kepala ringan atau pusing.

Disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter guna mengetahui penyebabnya dan mendapatkan saran terkait peningkatan tekanan darah.

Baca Juga: 11 Makanan Penambah Hb Ibu Hamil, Cegah Risiko Anemia!

Cara agar Hasil Tekanan Darah Lebih Akurat

Cara Membaca Tensimeter Digital
Foto: Cara Membaca Tensimeter Digital

Pemeriksaan tekanan darah secara rutin memang wajib dilakukan, terutama bagi Moms yang menderita tekanan darah tinggi.

Sebelum melakukan pemeriksaan, ada beberapa hal yang perlu kamu lakukan dan dihindari supaya pemeriksaan tekanan darah lebih akurat:

1. Usahakan dalam Kondisi Tenang

Moms bisa mencoba santai dengan duduk selama 5 menit dalam posisi senyaman mungkin sebelum pemeriksaan dilakukan.

Hal ini dikarenakan pergerakan tubuh yang terlalu sering dapat memengaruhi hasil pengukuran.

Usahakan juga untuk tidak membicarakan dan memikirkan hal-hal yang memicu stres, karena akan membuat tekanan darah menjadi naik.

2. Gulung Lengan Baju ke Atas

Jika Moms menggunakan baju lengan panjang, sebaiknya gulung ke atas.

Sebab, alat pemeriksaan tekanan darah (manset sphygmomanometer) seharusnya langsung menyentuh kulit agar hasil pemeriksaan akurat.

3. Buang Air Kecil Terlebih Dahulu

Menurut sebuah penelitian dalam Microbiology Spectrum Journal, saluran kemih yang penuh dapat meningkatkan tekanan darah walau hanya sedikit.

4. Jangan Minum Kafein atau Alkohol

Setidaknya 30 menit sebelum pemeriksaan jangan minum kafein atau alkohol.

Hal ini bisa menyebabkan tekanan darah menjadi naik, karena kafein membuat tubuh memproduksi lebih banyak adrenalin yang membuat detak jantung meningkat.

Baca Juga: Arti Kedutan Lutut Kanan, Menurut Medis hingga Primbon

Nah, itu dia Moms cara membaca tensimeter digital.

Tekanan darah normal bisa naik atau turun tergantung aktivitas fisik yang Moms jalani dan kondisi emosional.

Tekanan darah bisa mengalami fluktuasi saat kondisi tertentu seperti kehamilan, menstruasi, atau menopause.

Oleh karena itu, tekanan darah normal pada wanita dan pria terkadang bisa sedikit berbeda.

Jadi, Moms tidak perlu panik ketika mendapati tekanan darah berbeda, asal angka tersebut tidak konsisten tinggi atau rendah dalam waktu lama.

  • https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/30827125/
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4566164/
  • https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/21391928/
  • https://www.heart.org/en/health-topics/high-blood-pressure/understanding-blood-pressure-readings/monitoring-your-blood-pressure-at-home
  • https://www.healthline.com/health/high-blood-pressure-hypertension/blood-pressure-reading-explained

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.