8 Cara Memberi ASI dengan Sendok, Aman, dan Praktis!
Cara memberi ASI dengan sendok bisa menjadi alternatif yang menarik bagi Moms yang ingin memberikan ASIP tanpa menggunakan botol.
Meski pemberian ASI perah dengan botol adalah metode paling umum, beberapa Moms memilih sendok untuk menghindari risiko bingung puting atau karena Si Kecil kesulitan menyusu langsung.
Lalu, apakah sendok benar-benar bisa menggantikan botol dalam pemberian ASIP? Yuk, baca artikel ini hingga selesai untuk mengetahui panduan lengkap dan manfaatnya!
Cara Memberi ASI dengan Sendok
\Moms, ternyata cara memberi ASI dengan sendok dinilai aman dan boleh dilakukan, lho.
dr. Sepriani Timurtini Limbong menyampaikan bahwa memberikan ASI menggunakan sendok memiliki beberapa keuntungan, yakni seperti:
- Menurunkan risiko kolik
- Mencegah perut kembung
- Mengurangi risiko bayi mengalami bingung puting.
Meskipun begitu, perlu memerhatikan beberapa hal yang tepat dalam memberikan ASI dengan sendok atau pipet, ya.
Berikut langkah-langkah melakukannya:
1. Pastikan Alatnya Aman
Terdapat beberapa syarat penting dalam memilih cara memberikan ASI dengan sendok yang tepat untuk bayi.
Khususnya bayi baru lahir, orang tua perlu memastikan bahwa metode yang dipilih aman untuk menyusui Si Kecil.
Misalnya, dengan menggunakan sendok ataupun pipet dengan bahan yang berkualitas.
Pastikan juga untuk menentukan tujuan dari menerapkan cara ini pada Si Kecil.
Yakni untuk membantu bayi melanjutkan atau belajar menyusu dengan mandiri, lho.
Selain itu, bayi yang minum ASIP menggunakan sendok akan lebih mudah untuk disapih.
Hal ini karena Si Kecil sudah terbiasa menggunakan peralatan makan dan minum sederhana.
Baca Juga: ASI Bertahan Berapa Jam Setelah Dipompa? Cari Tahu Yuk!
2. Gunakan Cup Feeding
Dengan menggunakan sendok bersih dan steril, metode cara memberi ASI dengan sendok ini mirip ketika mengunakan cup feeder.
Hal ini terbilang sama, namun dengan volume yang lebih sedikit.
Jika Si Kecil enggan untuk menyusu dengan sendok, gunakan cup feeder ya, Moms.
Cup feeder yakni sebuah wadah kecil yang menyerupai cangkir untuk bayi menyusu dengan mudah.
3. Volume Susu yang Minim
Saat ingin memberi ASI dengan sendok ataupun pipet, Moms cukup mengambil sedikit susu saja.
Letakkan cairan susu di ujung sendok dan perlahan memasukkannya ke dalam mulut Si Kecil.
Hindari memberikan susu dalam jumlah banyak untuk mencegah terjadinya tersedak.
Bayi yang tersedak dapat berakibat fatal bagi tubuhnya, lho.
4. Pilhlah Jenis Sendok Terbaik
Sendok apa yang tepat digunakan untuk cara memberi ASI pada Si Kecil?
Moms tidak perlu membeli sendok khusus yang bernilai tinggi, lho!
Sendok plastik sekali pakai merupakan pilihan yang paling direkomendasikan dan aman untuk dicoba.
Sendok jenis ini sangat fleksibel dan dapat disterilkan untuk digunakan kembali.
5. Hindari Gunakan Sendok Obat
Sebaiknya, hindari menggunakan sendok obat yang pernah diberikan dokter pada Si Kecil.
Alternatif lainnya sendok plastik adalah sendok makan yang kita gunakan sehari-hari.
Sendok makan akan mendorong bayi untuk menjulurkan lidahnya ke depan, seperti yang biasa mereka lakukan saat sedang menyusu.
Gerakan tersebut membantu bayi terhindar dari risiko bingung puting dibandingkan memberikan ASI menggunakan botol.
6. Waktu Tepat Memberikannya
Cara memberi ASI dengan sendok atau pipet perlu memerhatikan kondisi dan pilihan waktu yang tepat.
Pemberian ASIP dengan sendok dapat segera Moms terapkan pada Si Kecil saat kelahiran prematur.
Melasir Turkish Archives of Pediatrics, ditemukan bahwa bayi prematur yang menggunakan sendok terlihat lebih baik proses menyusuinya.
Hal ini dibandingkan dengan bayi yang diberi susu botol ketika lahir tidak cukup bulan.
Selain itu, hal ini karena bayi dengan lahir prematur belum dapat melakukan refleks menyusu dengan baik.
Baca Juga: 7 Tips Memilih Pompa ASI yang Tepat, Jangan Sampai Salah
7. Saat dalam Kondisi Tertentu
Moms sedang dalam kondisi sakit atau mengalami abses payudara? Ini waktu tepat lainnya dalam cara memberi ASI dengan sendok atau pipet.
Hal inipun boleh dan aman dilakukan ketika Moms tidak dapat segera menyusui Si Kecil secara langsung.
Dalam kondisi tersebut Si Kecil dapat menerima ASI perah menggunakan sendok.
Hal ini bergantian denngan menyusu langsung untuk mendapatkan asupan ASI eksklusif.
Adapun sejumlah kondisi lainnya di mana bayi membutuhkan ASI dengan pipet seperti:
- Cacat lahir
- Langit-langit sumbing
- Asfiksia dan lain-lain
Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter apabila mengalami sejumlah kondisi tersebut ya, Moms.
8. Gunakan Pipet Steril
Pipet menjadi alternatif lainnya untuk memberi ASI dengan sendok, lho.
Hal in terbilang cukup mudah dilakukan untuk bayi yang belum bisa menyusu secara langsung dengan benar.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menggunakan pipet, yakni:
- Bersihkan pipet dalam kondisi steril
- Tuangkan sejumlah susu dalam ukuran yang minim
- Berikan pada bayi dengan menempelkan di ujung mulut
- Hindari memasukkan pipet terlalu dalam untuk mencegah tersedak
- Tunggu bayi menelan ASI dengan perlahan
- Lakukan pemberian ASi dengan pipet hingga habis
Hal yang Harus Diwaspadai saat Memberi ASI dengan Sendok
Berikut adalah beberapa hal yang harus diwaspadai saat memberi ASI dengan sendok agar tetap aman dan nyaman untuk bayi:
1. Risiko Tersedak
Memberikan ASI dengan sendok membutuhkan kehati-hatian, terutama dalam mengatur kecepatan pemberian. Bayi bisa tersedak jika ASI diberikan terlalu cepat atau dalam jumlah besar sekaligus.
Untuk mencegah hal ini, pastikan ASI disuapkan secara perlahan dan dalam porsi kecil. Setelah setiap suapan, tunggu bayi untuk menelan dengan tenang sebelum melanjutkan suapan berikutnya.
2. Kebersihan Peralatan
Sendok dan wadah yang digunakan untuk memberikan ASI harus steril. Jika tidak, ada risiko bakteri atau kuman yang dapat menyebabkan infeksi pada bayi.
Bayi memiliki sistem kekebalan tubuh yang belum sepenuhnya matang, sehingga sangat penting untuk memastikan semua peralatan benar-benar bersih.
Sebelum digunakan, pastikan sendok dicuci dengan air hangat dan sabun, kemudian disterilkan dengan merebusnya atau menggunakan alat steril khusus.
3. Posisi Bayi yang Tidak Tepat
Posisi bayi saat diberi ASI juga memengaruhi kelancaran proses ini.
Memberikan ASI dengan posisi bayi berbaring atau tidak tegak dapat meningkatkan risiko tersedak, karena ASI bisa masuk ke saluran pernapasan.
Posisi yang disarankan adalah setengah tegak, di mana kepala bayi sedikit lebih tinggi dari tubuhnya. Posisi ini memudahkan bayi untuk menelan dengan baik dan mengurangi risiko gangguan pernapasan.
4. Tekanan untuk Bayi
Memberi ASI dengan sendok adalah proses yang mungkin baru bagi bayi, sehingga penting untuk tidak memaksa.
Jika bayi terlihat tidak nyaman atau rewel, sebaiknya hentikan sementara dan coba lagi setelah beberapa waktu.
Memaksa bayi menelan ASI dapat menyebabkan trauma psikologis atau membuat bayi semakin sulit menerima metode ini.
Bersikap tenang dan memberikan ASI secara perlahan membantu bayi merasa lebih nyaman dan terbiasa.
5. Jumlah ASI yang Tidak Sesuai
Kebutuhan ASI setiap bayi berbeda, tergantung pada usia dan kondisi kesehatannya. Memberikan terlalu banyak atau terlalu sedikit ASI dapat berdampak pada kecukupan nutrisi bayi.
Penting bagi ibu untuk memahami takaran ASI yang sesuai untuk bayinya. Jika ragu, konsultasikan dengan dokter atau konselor laktasi untuk mengetahui jumlah ASI yang ideal.
6. Reaksi Bayi terhadap Pemberian ASI dengan Sendok
Tidak semua bayi langsung terbiasa menerima ASI dengan sendok. Ada bayi yang membutuhkan waktu lebih lama untuk menyesuaikan diri dengan metode ini.
Jika bayi menolak, bersikaplah sabar dan coba beberapa kali dengan perlahan. Jangan ragu untuk meminta bantuan konselor laktasi jika bayi terus menolak atau tampak kesulitan.
Pendekatan yang tenang dan penuh kasih sayang sangat penting agar bayi merasa aman.
7. Suhu ASI Tidak Tepat
Suhu ASI juga memainkan peran penting. ASI yang terlalu panas dapat melukai mulut bayi, sedangkan ASI yang terlalu dingin mungkin membuat bayi tidak nyaman.
Sebelum memberikannya, pastikan ASI memiliki suhu yang hangat, mirip dengan suhu tubuh.
Untuk memeriksanya, teteskan sedikit ASI di bagian dalam pergelangan tangan Anda; suhu yang nyaman untuk kulit Anda umumnya nyaman untuk bayi.
8. Tidak Memantau Respons Bayi
Memahami respons bayi selama pemberian ASI adalah kunci untuk memastikan kenyamanan dan keselamatan.
Bayi yang merasa tidak nyaman biasanya akan memberikan tanda-tanda seperti menangis, memalingkan wajah, atau menutup mulut.
Jika ini terjadi, jangan memaksanya, tetapi cobalah lagi di lain waktu. Memahami tanda-tanda ini membantu ibu memberikan ASI dengan cara yang lebih efektif dan aman.
Jika dibandingkan cara memberi ASI dengan sendok, penggunaan pipet terbilang cukup praktis dan cepat, lho!
Bagaimanapun, jika Moms merasa ragu saat ingin memberikan ASIP menggunakan sendok, lebih baik konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.
Gunakan metode yang paling nyaman dan aman untuk Si Kecil, ya.
Hal ini demi mendapatkan asupan ASI eksklusif tanpa perlu berhadapan dengan risiko bingung puting. Selamat mencoba!
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4462321/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.