5 Cara Mengatasi Ruam Air Liur pada Bayi, Mudah!
Produksi air liur yang berlebihan pada bayi bisa menjadi efek samping dari fase tumbuh gigi. Menurut American Academy of Pediatrics, produksi air liur berlebih itu merupakan hal wajar pada masa pertumbuhan bayi di usia 3-6 bulan.
Yang membuat khawatir adalah keberadaan air liur yang konstan di dagu, leher, dan bahkan dada bayi, bisa berubah menjadi iritasi merah yang dikenal sebagai ruam air liur.
Ruam air liur ini pun muncul di sekitar mulut dan pipi, di lipatan leher dan di dada bayi karena terlalu banyak air liur yang menyebabkan kulit menjadi basah.
Cara Mengatasi Ruam Air Liur pada Bayi
Tapi tidak perlu khawatir ya Moms, karena ruam air liur ini bisa diobati, di antaranya dengan menjaga kulit bayi tetap kering dan menghindari iritasi lebihi lanjut. Berikut cara mengatasi ruam air liur pada bayi yang bisa diterapkan di rumah.
Baca Juga: 4 Penyebab Ruam Air Liur pada Bayi dan Gejalanya
1. Periksa Empeng dan Botol Bayi
Cara mengatasi ruam air liur pada bayi yang pertama adalah dengan memastikan dot dibersihkan dan disterilkan dengan baik. Jika memungkinkan, coba batasi penggunaan dot dalam jangka waktu lama di mulut bayi, jika kemungkinan hal itu cenderung membuat ruam bertambah parah.
2. Gunakan Salep Pelindung
Foto: buzfeed.com
Cara mengatasi ruam air liur pada bayi yang berikutnya adalah dengan mengoles tipis salep penyembuhan seperti Aquaphor atau petroleum jelly ke area-area yang terinfeksi.
Lapisan tipis dari salep ini akan bertindak sebagai penghalang antara kulit bayi dan air liur. Karena tujuannya adalah membiarkan kulit sembuh dan melindunginya dari iritasi lebih lanjut.
Baca Juga: Bayi Ngeces, Tanda Gangguan Kesehatan?
3. Pertimbangkan Faktor Iritasi Lainnya
Cara mengatasi ruam air liur pada bayi yang berikutnya adalah mempertimbangkan faktor iritasi lainnya. Bisa jadi penyebab ruam air liur adalah barang-barang di sekitar Si Kecil Moms. Mungkin saja selimut atau seprai yang menyebabkan iritasi.
Pastikan juga detergen yang Moms gunakan untuk pakaian dan selimut bayi, bebas pewangi sehingga tidak mengiritasi kulit bayi. Hindari juga penggunaan parfum dan lotion beraroma. Keduanya juga dapat memperburuk ruam air liur.
4. Rutin Membersihkan Area Ruam Air Liur
Foto: popsugar.com
Cara mengatasi ruam air liur pada bayi juga bisa dilakukan dengan mencuci bersih area yang terkena infeksi dengan air hangat, lalu keringkan.
Jangan digosok karena akan memperburuk iritasi kulit. Pastikan kulit bayi benar-benar kering setelahnya. Lakukan ini dua kali sehari.
5. Berikan Waslap atau Teether Dingin
Cara mengatasi ruam air liur pada bayi yang berikutnya adalah memberikan waslap atau teether dingin. Jika Moms curiga bahwa tumbuh gigi memicu produksi air liur bayi yang berlebihan, berikan sesuatu yang dingin, tetapi tidak beku.
Coba berikan waslap dingin atau teether dingin. Kesejukan akan memiliki efek mati rasa ringan pada gusi yang sakit pada bayi, begitu juga dengan setiap ruam di sekitar mulut mereka. Pastikan untuk mengeringkan mulut bayi dengan lembut sesudahnya.
Baca Juga: Bagaimana Cara Mengatasi Ruam Kulit pada Bayi? Ini Jawabannya
Itu tadi beberapa cara mengatasi ruam air liur pada bayi. Namun, sebelum itu terjadi, Moms juga perlu tahu bahwa ruam air liur ini bisa dicegah lho. Berikut beberapa cara mencegah ruam air liur pada bayi.
- Tempatkan bib tahan air pada bayi selama produksi air liur yang berlebihan.
- Ganti baju bayi jika ia basah kuyup dengan air liur.
- Bersihkan wajah bayi setelah menyusui. Jangan menggosok bagian wajah bayi Anda dengan keras, bersihkan dengan kain basah.
- Biarkan bayi telanjang. Hal terbaik untuk kulit yang teriritasi adalah udara segar.
- Usap air liur jika sudah berlebihan. Gunakan kain atau selimut yang lembut untuk mengusapnya.
Nah, dengan mengetahui cara pencegahan dan penanganan ruam air liur pada bayi, maka Moms bisa lebih aware ya.
(SERA)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.