Adakah Cara Mengetahui Orang Hamil dari Leher? Ini Faktanya!

Ada banyak tanda-tanda kehamilan, namun benarkah ada cara mengetahui orang hamil dari leher? Yuk, cari tahu jawabannya di ulasan berikut!

Benar adanya bahwa terdapat banyak perubahan yang terjadi selama masa kehamilan.

Bukan hanya dari dalam tubuh, tetapi juga dari luar tubuh.

Perubahan paling terlihat mungkin perut yang bertumbuh dalam beberapa minggu.

Namun, mengenai cara mengetahui orang hamil dari leher, sebaiknya pahami dengan membaca ulasan berikut ini, ya!

Baca Juga: Kehamilan Serotinus, Kondisi Kehamilan Lebih dari 42 Minggu

Cara Mengetahui Orang Hamil dari Leher

Meski tidak terjadi pada semua wanita hamil, beberapa perubahan bisa terlihat di sekitar wajah hingga leher.

Moms mungkin mengalami kondisi yang membuat dahi, pipi, dan leher mengalami perubahan warna saat hamil.

Kondisi ini disebut sebagai melasma.

Banyak orang menyebutnya dengan topeng kehamilan.

Ya, cara mengetahui orang hamil dari leher dengan memerhatikan apakah memiliki melasma atau tidak.

Kondisi ini menyebabkan warna leher semakin menghitam seiring dengan pertumbuhan janin dalam perut.

Namun, tidak hanya berubah menjadi gelap, topeng kehamilan ini bisa berupa kemunculan bintik-bintik di area berpigmen lainnya.

Penyebab Terjadinya Melasma

Mengutip dari Baby Centre, beberapa perubahan yang terjadi itu disebabkan oleh hormon dan sistem kekebalan yang mempengaruhi penampilan dan sesivitas kulit.

Namun, biasanya sebagian besar kondisi itu akan kembali normal setelah melahirkan.

Melasma disebabkan oleh tubuh wanita hamil yang secara alami membuat melanin ekstra, pigmen penyamaan warna kulit.

Ini berfungsi untuk melindungi kulit dari sinar ultraviolet (UV).

Meski tidak seluruh wanita, kondisi ini dialami oleh tiga perempat calon ibu di dunia.

Tak perlu khawatir, kebanyakan melasma akan memudar pasca melahirkan.

Jika pun tidak memudar, Moms bisa meminta janji temu dengan dokter kulit, ya!

Cara Mencegah Melasma semakin Menggelap

Melasma bisa semakin menghitam jika hanya dibiarkan begity saja.

Kondisi ini dapat terjadi terutama ketika Moms sering keluar dan terpapar sinar matahari.

Tenang saja, berikut ini beberapa cara menghindari kulit semakin gelap.

1. Gunakan Tabir Surya

Menggunakan tabir surya (sunscreen) dengan SPF 30 atau lebih tinggi dapat membantu melindungi kulit dari sinar UVA dan UVB.

Formula tabir surya dengan sepktrum yang luas bisa jadi pilihan yang terbaik.

Pastikan untuk menggunakannya setiap hari, meskipun sedang tidak ada rencana keluar rumah.

2. Konsumsi Asam Folat

Beberapa ahli percaya bahwa perubahan warna terkait dengan kekurangan asam folat.

Jadi, pastikan Moms mendapatkan asam folat yang cukup setiap harinya.

Caranya bisa dengan memasukkan makanan-makanan dengan kandungan asam folat di dalam piring menu.

Selain itu, Moms juga bisa menambahkan kebutuhan dengan suplemen prenatal.

Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu jika memilih untuk mengonsumsi suplemen.

3. Hindari Mandi Air Panas

Meskipun terdengar konyol, cara ini ternyata cukup ampuh, lho!

Moms bisa mengusap wajah dengan waslap dingin dan lembap secara berkala, terutama ketika selesai berolahraga.

Atau, Moms bisa memercikan air dingin ke area yang terlihat memerah, termasuk wajah dan leher.

Meski terasa mengganggu, perubahan warna kulit ini tidak akan mempengaruhi kondisi kesehatan atau warna kulit bayi dalam kandungan.

Beberapa perubahan fisik lainnya yang terjadi selama kehamilan termasuk:

• Stretch mark
• Flek atau jerawat
• Pembuluh darah yang rusak
• Kulit sensitif
• Kulit terasa gatal

Kondisi ini biasanya dialami oleh sebagian besar perempuan hamil.

Jadi, sebenarnya tidak perlu terlalu khawatir, ya, Moms!

Baca Juga: Punya Flek Hitam di Wajah? Ini Penyebab dan Perawatannya!

Cara Mengetahui Orang Hamil dari Wajah

Ciri-ciri hamil juga bisa terlihat dari wajah, yakni:

1. Kulit Wajah Lebih Berminyak
   Selama kehamilan, peningkatan aliran darah dan perubahan hormon dapat menyebabkan kulit wajah menjadi lebih berminyak, yang berpotensi memicu timbulnya jerawat.
2. Jerawat
   Banyak wanita hamil mengalami jerawat yang lebih parah dibandingkan sebelum hamil. Ini disebabkan oleh peningkatan produksi minyak akibat fluktuasi hormon.
3. Wajah Sembab
   Retensi cairan yang terjadi selama kehamilan dapat membuat wajah terlihat lebih bengkak atau sembab, terutama di area sekitar mata.
4. Melasma (Chloasma Gravidarum)
   Juga dikenal sebagai "mask of pregnancy", melasma ditandai dengan munculnya bintik-bintik gelap pada wajah, terutama di area pipi, hidung, dan dahi. Ini disebabkan oleh peningkatan hormon dan paparan sinar matahari.
5. Kulit Wajah Kusam atau Lebih Gelap
   Perubahan warna kulit, seperti kulit yang lebih gelap atau kusam, bisa terjadi akibat peningkatan produksi melanin.

Tanda-Tanda Kehamilan

Sebelum terjadi perubahan bentuk tubuh, saat hamil Moms akan mengalami beberapa hal yang sebagian besar serupa dengan ciri-ciri PMS.

Tidak heran jika banyak perempuan yang tidak menyadari dirinya hamil, sampai ingat periodenya terlambat.

Berikut ini beberapa gejala umum kehamilan yang bisa disadari, yaitu:

1. Terlambat Datang Bulan

Saat menstruasi tidak juga datang, mungkin perlu curiga bahwa ada janin yang sedang bertumbuh di dalam perut.

Namun, ciri ini juga terkadang menyesatkan, terutama untuk Moms yang memiliki siklus mensturasi tidak teratur.

2. Payudara Bengkak

Perubahan hormon saat mengalami kehamilan memungkinkan payudara terasa sensitif, membengkak, dan terasa sakit.

Namun, ketidaknyamanan ini bisa berkurang selama beberapa minggu, setelah tubuh menyesuaikan diri dengan hormon.

3. Morning Sickness

Ciri hamil paling umum lainnya adalah mual atau banyak yang menyebutnya morning sickness, meski mual ini bisa terjadi kapan pun, termasuk siang dan malam.

Selama satu hingga dua bulan pertama, beberapa wanita hamil akan mengalami hal ini.

Tidak ada penyebab yang jelas tentang tanda kehamilan yang satu ini.

Disebutkan bahwa kemungkinan hormon yang berperan terhadap gejala ini.

4. Sering Buang Air Kecil

Saat hamil, Moms akan mengalami peningkatan jumlah darah di dalam tubuh.

Kondisi ini menyebabkan ginjal memproses cairan ekstra, yang berakhir di kandung kemih.

Itulah sebabnya, periode buang air kecil akan meningkat saat sedang hamil.

5. Kelelahan

Ciri umum kehamilan lainnya adalah kelelahan. Ini merupakan salah satu gejala awal kehamilan, yang tidak ada yang mengetahui penyebabnya secara pasti.

Namun, kemungkinannya ini disebabkan oleh peningkatan cepat dalam kadar hormon progesteron selama awal kehamilan.

Saat trimester pertama kehamilan, Moms bisa mengalami kantuk berlebihan.

Baca Juga: Cara Mengetahui Kehamilan Lewat Denyut Nadi, Memangnya Bisa?

Cara Mengetahui Orang Hamil secara Alami

Cara paling tepat mengetahui seseorang hamil atau tidak, yaitu memeriksakan diri ke dokter kandungan untuk melakukan serangkaian tes.

Selain itu, cukup banyak alat tes kehamilan yang bisa didapat dengan mudah.

Namun, ada beberapa cara lain yang dipercaya ampuh untuk mengetahui kehamilan.

Berikut ini dua cara mengetahui orang hamil secara alami, dikutip dari Medical News Today.

1. Suhu Tubuh Basal

Cara mengetahui orang hamil secara alami bisa dilakukan dengan mengecek suhu tubuh pertama tepat saat dia baru bangun tidur, sebelum bergerak apalagi melakukan aktivitas lainnya.

Ini yang disebut sebagai suhu tubuh basal.

Saat seseorang ovulasi, kadar progesteron sedikit memanaskan tubuh, menyebabkan suhu tubuh basal naik.

Sebelum atau tepat setelah periode dimulai, kadar progesteron turun, yang menyebabkan suhu turun.

Namun, jika seorang wanita hamil, suhunya mungkin tetap tinggi.

2. Mendeteksi Ovulasi

Terlambat datang bulan bisa jadi salah satu tanda bahwa seseorang sedang hamil.

Kondisi ini dapat dilakukan jika terbiasa mendeteksi ovulasi.

Nah itulah ulasan yang bisa diketahui tentang berbagai tanda kehamilan hingga mendeteksi kehamilan sejak dini, termasuk menemukan cara mengetahui orang hamil dari leher.

Hal yang perlu diingat, perubahan pada leher orang hamil hanya dilihat dari warnanya saja.

Selain itu, kondisi ini juga tidak bisa dijadikan patokan, karena tidak semua wanita hamil mengalami perubahan tersebut.

Semoga bermanfaat!