Cara Menurunkan Risiko Infertilitas pada Perempuan
Lembaga Centers for Disease Control (CDC) mencatat 10–15 persen perempuan di Amerika Serikat mengalami masalah infertilitas.
Di Indonesia, Perhimpunan Fertilisasi In Vitro di Indonesia (Perfitri) mencatat 15 persen atau sekitar enam juta perempuan Indonesia mengalami masalah reproduksi.
Dikutip dari situs web Kompas, antara 12–22 persen dari angka tersebut – perempuan berusia 20–35 tahun – memiliki masalah yang berhubungan dengan infertilitas.
Kabar baiknya, sebagian masalah infertilitas tidak bersifat permanen. Pasangan yang menghadapi masalah infertilitas masih berpeluang punya momongan asalkan melakukan upaya menurunkan risiko infertilitas pada perempuan.
Berikut sejumlah faktor yang dapat membuat perempuan berisiko terhadap infertilitas:
- Menunda kehamilan
- Berat badan kurang atau berlebih
- Penyakit kronis, seperti diabetes, lupus, asma, hipotiroid, hipertiroid, dan lain-lain
- Keseimbangan hormon terganggu yang kemudian menyebabkan menstruasi dan ovulasi tidak teratur, serta juga bisa menyebabkan penyakit terkait reproduksi, seperti endometriosis dan polycystic ovary syndrome (PCOS)
Baca Juga : Mengenal Erosi Serviks Uteri dan Infertilitas
Supaya peluang Moms untuk dapat hamil terbuka lebar, Moms dapat melakukan langkah-langkah untuk menurunkan risiko infertilitas pada perempuan seperti berikut:
1. Tidak Menunda Kehamilan
Perempuan yang menunda kehamilan berisiko mengalami kesulitan untuk punya anak bila ia baru mulai berusaha hamil pada usia di atas 35 tahun.
Menurut Alan B. Copperman, M.D., direktur divisi endokrinologi reproduksi dan infertilitas di Rumah Sakit Mount Sinai, alasan utama pertambahan usia memperbesar risiko infertilitas adalah karena kualitas sel telur yang makin lama makin menurun.
2. Menjaga Berat Badan Tetap Normal
Lubna Pal, M.D., dosen bidang obstetri, ginekologi, dan ilmu reproduksi di Yale School of Medicine mengatakan, berat badan berlebih kini telah menjadi masalah tersendiri.
Namun, selain berat badan berlebih, berat badan kurang dari normal pun bisa membuat perempuan makin sulit untuk bisa hamil.
Maka itu, Moms dengan masalah berat badan yang berencana untuk hamil akan dianjurkan untuk mencapai berat badan normal terlebih dahulu.
“Penurunan berat badan jelas berkorelasi positif dengan peluang perempuan untuk dapat hamil,” ujar Armando Hernandez-Rey, M.D., dokter endokrinologi dan infertilitas reproduksi di Conceptions Florida.
Sementara, bagi Moms yang tidak memiliki masalah berat badan, ingatlah untuk selalu menjaga berat badan tetap normal sebagai salah satu upaya menurunkan risiko infertilitas pada perempuan.
Baca Juga : Waspada! Lemak Trans Dapat Meningkatkan Risiko Infertilitas Pada Perempuan
3. Menjalankan Pola Hidup Sehat
Mengonsumsi makanan bergizi dan aktif berolahraga perlu dilakukan untuk menjaga tubuh tetap sehat. Bila tubuh Moms sehat, maka keseimbangan hormon pun terjaga dengan baik.
Menjaga keseimbangan hormon merupakan salah satu langkah penting dalam menurunkan risiko infertilitas pada perempuan.
Hormon-hormon reproduksi mempengaruhi ovulasi. Bila keseimbangan hormon terjaga dengan baik, maka siklus menstruasi Moms akan teratur, ovulasi rutin, dan indung telur menghasilkan sel telur yang berkualitas.
(AN/CAR)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.