Stenosis Serviks Menyebabkan Sulit Hamil, Benarkah?
Stenosis serviks merupakan istilah yang digunakan untuk pembukaan serviks (saluran endoserviks) yang lebih sempit dari umumnya. Dalam beberapa kasus, kanal endoserviks bahkan tertutup sepenuhnya.
Apa penyebabnya? Benarkah kondisi ini dapat menyebabkan sulit hamil dan infertilitas?
Dapat Merupakan Kelainan Bawaan
Foto: pexels.com
“Ini (stenosis serviks) mungkin bawaan (kelainan yang terjadi di rahim) atau didapat setelah prosedur bedah seperti LEEP (Loop Electrosurgical Excision Procedure) untuk displasia serviks (sel prakanker) atau biopsi kerucut (dysplasia/ CIS parah),” kata Dr. Diana E. Hoppe, dokter spesialis OB-GYN yang berbasis di Encinitas, California, seperti dikutip dari HelloFlo.
“Radiasi atau operasi lain pada leher rahim juga dapat menyebabkan penyempitan. Kondisi ini umumnya juga dapat ditemukan pada wanita pascamenopause di mana serviks menjadi sangat sempit dan/atau tertutup karena kehilangan estrogen,” tambah dr Diana
Baca Juga: 5 Kondisi Kesehatan Yang Dapat Sebabkan Wanita Sulit Hamil, Waspadalah!
Cenderung Tidak Menimbulkan Gejala
Foto: freepik.com
MSD Manuals menyebutkan bahwa stenosis serviks sering kali tidak menimbulkan gejala.
Namun, sebelum menopause, stenosis serviks biasanya dapat menyebabkan kelainan menstruasi seperti amenore (tidak menstruasi sama sekali), desmenore (nyeri saat menstruasi), dan perdarahan menstruasi yang abnormal.
Sementara stenosis serviks dengan hematometra atau pyometra juga dapat menyebabkan nyeri atau rahim membesar. Dalam beberapa kasus, penderitanya merasakan adanya benjolan di daerah panggul.
Baca Juga: Trikomoniasis Sebabkan Wanita Lebih Sulit Hamil?
Stenosis Serviks Menyebabkan Sulit Hamil
Foto: freepik.com
Menurut VeryWell Family, stenosis serviks dapat menyebabkan sulit hamil karena berbagai alasan di bawah ini:
1. Menghalangi Sperma
Jika pembukaan serviks tersumbat atau lebih sempit dari yang seharusnya, sperma akan kesulitan untuk bisa sampai ke saluran tuba (tempat bertemunya sel telur dan sperma, sekaligus tempat terjadinya pembuahan).
2. Risiko Peradangan Rahim dan Endometriosis
Stenosis serviks dapat menyebabkan aliran darah menstruasi terhambat atau sama sekali tidak bisa mengalir (pada kasus yang parah). Ini dapat menyebabkan darah menumpuk di rahim dan menyebabkan timbulnya rasa sakit serta peradangan (hematometra). Sementara jika sampai terjadi infeksi, rahim dapat dipenuhi dengan nanah (pyometra).
Selain itu, meskipun serviks sedikit terbuka dan darah bisa mengalir keluar, darah bisa kembali ke rahim melalui saluran tuba. Ini dapat menyebabkan lesi endometrium dan endometriosis.
3. Lendir Serviks Kurang Subur
Penyebab paling umum dari stenosis serviks adalah jaringan parut. Sebagaimana diketahui, jaringan parut dapat mengganggu hingga membatasi produksi lendir serviks.
Padahal tanpa lendir serviks yang memadai, sperma dapat mengalami kesulitan untuk bergerak dan bertahan hidup.
Meskipun demikian, sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Biomedical and Clinical Research menemukan bahwa stenosis serviks tidak selalu menyebabkan infertilitas.
Akan tetapi, para peneliti dari studi tersebut menyarankan agar stenosis serviks segera ditangani menggunakan dilasi (pelebaran) atau IUI. Lebih lanjut, disebutkan bahwa dilasi saluran serviks direkomendasikan untuk wanita yang lebih muda. Dengan catatan, pasangannya memiliki normozoospermia atau kelainan spermogram yang sangat minim.
Baca Juga: Wanita Workaholic Cenderung Lebih Sulit Hamil, Benar Nggak Ya?
Sementara jika ditemukan adanya infertilitas faktor pria, IUI lebih direkomendasikan untuk dipilih sebagai metode perawatan.
Nah, itulah penjelasan mengenai stenosis seviks dan kaitannya dengan sulit hamil ataupun infertilitas pada wanita. Segera temui dokter jika Moms mencurigai adanya gejala yang mengarah pada kondisi ini.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.