Moms, Pahami Dampak Hepatitis B Pada Ibu Hamil
Saat Moms hamil tentu berbagai cara akan dilakukan guna mengantisipasi penyakit menyerang. Akan tetapi, tahukah Moms, ternyata penyakit yang juga rentan diderita oleh ibu hamil adalah hepatitis B.
Setidaknya, sekitar 5,3 juta ibu hamil menderita hepatitis B. Berdasarkan fakta dari Kementerian Kesehatan, hepatitis B positif pada ibu hamil mencapai dua persen setiap tahunnya.
Walaupun begitu, tidak banyak ibu hamil yang sadar telah terinfeksi hepatitis B. Hal ini dikarenakan gejalanya hanya bisa dirasakan samar-samar, atau mungkin tidak muncul sama sekali.
Hepatitis B sendiri merupakan infeksi hati yang disebabkan oleh virus hepatitis B (HBV). Ada dua tipe hepatitis B yaitu hepatitis B akut dan hepatitis B kronik.
Baca Juga: Kenali Gejala Hepatitis B Pada Anak dan Penanganannya
Bila ibu hamil terpapar infeksi virus hepatitis B akut, penyakitnya hanya bersifat sementara. Biasanya terjadi selama enam bulan pertama setelah seseorang terpapar HBV.
Sedangkan, untuk infeksi virus hepatitis B kronik penyakitnya bersifat jangka panjang. Terjadi karena virus bertahan di dalam tubuh, Moms.
Dampak Hepatitis B pada Ibu Hamil
Kemudian, dampak apa saja yang akan dialami oleh ibu hamil bila terkena hepatitis B ini?
1. Resiko Ketuban Pecah Dini
Sebenarnya, infeksi hepatitis B mampu sembuh total dalam beberapa minggu tanpa pengobatan.
Bahkan, ibu hamil yang sudah terbebas dari virus hepatitis B akan menjadi kebal terhadapnya. Alias, Moms tidak akan terkena virus lagi.
Walaupun begitu, Bila Moms belum pernah terkena sama sekali dan terinfeksi hepatitis B selama kehamilan maka lebih beresiko ketuban pecah dini (KPD).
Menurut American Pregnancy Association, ketuban pecah dini dapat terjadi baik sebelum janin matang dalam kandungan (sebelum minggu ke-37 masa kehamilan), maupun setelah janin matang.
Semakin awal terjadinya pecah ketuban pada masa kehamilan maka semakin serius kondisi tersebut dan perlu sesegera mungkin dilakukan penanganan.
Baca Juga: Penyebab Hepatitis dan Gejala yang Mudah Dikenali, Bagaimana Pengobatannya?
2. Ibu Hamil Terkena Diabetes Gestasional
Saat terinfeksi hepatitis B, ibu hamil pun bisa terkena diabetes gestasional akibat tubuh tidak mampu menghasilkan insulin yang cukup.
Sedangkan, ketika Moms hamil hormon-hormon kehamilan menyebabkan tubuh harus memproduksi lebih banyak insulin agar kadar gula darah bisa terkontrol dalam batas yang normal.
Walaupun begitu, Moms tidak perlu khawatir karena lewat penelitian yang dikemukakan Canadian Diabetes Association, jenis diabetes ini akan menghilang segera setelah ibu melahirkan.
Pada umumnya dalam waktu 12 minggu setelah melahirkan, gula darah akan kembali normal. Jika tidak, Moms perlu penanganan lebih lanjut ke rumah sakit.
Baca juga: Bayi Baru Lahir Bisa Mengidap Hepatitis?
Terakhir, adanya risiko perdarahan berat di akhir kehamilan pada ibu hamil yang terkena hepatitis B.
Untuk mencegah hal itu semua, ada baiknya Moms saat berkunjung ke dokter untuk prenatal pertama melakukan serangkaian tes darah rutin, termasuk untuk memeriksa virus hepatitis B, guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan selama kehamilan.
(WAR/ERW)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.