29 Agustus 2024

Ciri-Ciri Darah Keguguran dan Bedanya dengan Darah Haid

Cari tahu perbedaannya, yuk Moms!

Tanda utama keguguran adalah adanya darah yang keluar. Namun, kira-kira bagaimana tanda-tanda dari darah keguguran? Cari tahu, yuk Moms!

Keguguran adalah kondisi dimana keluarnya darah secara spontan sebelum usia kehamilan 20 minggu.

Namun, tidak semua darah yang keluar dari vagina adalah darah keguguran.

Ada hal-hal yang bisa mengakibatkan keluarnya darah dan tidak menjurus kepada keguguran, lho Moms.

Ada baiknya bagi Moms untuk mengetahui seperti apa darah keguguran dan bagaimana membedakannya dengan darah yang lain.

Untuk itu, yuk simak artikel ini hingga akhir, ya Moms!

Baca Juga: Abortus Habitualis atau Keguguran Berulang, Berikut Penyebabnya

Tanda-Tanda Keguguran

Keguguran Janin
Foto: Keguguran Janin (Freepik.com/freepik)

Keguguran adalah fenomena yang sangat umum terjadi. Sebagian besar keguguran terjadi sebelum minggu ke-12 kehamilan.

“Kram dan pendarahan rahim adalah gejala keguguran yang paling umum,” kata Dr. Joshua Hurwitz, dokter kandungan di Amerika Serikat melansir dari Parents.

Sebenarnya, tanda keguguran pada setiap perempuan akan berbeda, dan dapat bervariasi tergantung dari usia saat orang tersebut hamil.

Namun, gejala keguguran secara umum biasanya termasuk:

  • Bercak atau pendarahan dari vagina.
  • Kram perut atau nyeri di punggung bawah.
  • Bagian jaringan, cairan, atau bentuk lain yang keluar dari vagina.

Sayangnya tidak semua keguguran memiliki tanda-tanda yang bisa Moms ketahui, Moms bisa mengetahuinya dengan USG prenatal.

Beberapa wanita yang mengalami keguguran mengalami infeksi di rahim. Ini juga disebut keguguran septik.

Tanda dan gejala keguguran septik ini meliputi:

  • Demam
  • Panas dingin
  • Kelembutan perut bagian bawah
  • Keputihan berbau busuk

Jika menunjukkan beberapa gejala yang disebutkan di atas Moms ada baiknya untuk segera berkonsultasi ke dokter.

Baca Juga: Ciri-ciri Terjadi Infeksi Setelah Kuret, Perhatikan Moms!

Faktor Risiko Keguguran

Keguguran
Foto: Keguguran (Gleneagles.com.sg)

Berbagai faktor meningkatkan risiko keguguran, antara lain:

1. Usia

Wanita yang lebih tua dari usia 35 tahun memiliki risiko keguguran yang lebih tinggi daripada wanita yang lebih muda.

2. Pernah Mengalami Keguguran

Wanita yang mengalami dua atau lebih keguguran berturut-turut memiliki risiko keguguran yang lebih tinggi.

3. Kondisi Kronis

Wanita yang memiliki kondisi kronis, seperti diabetes yang tidak terkontrol, memiliki risiko keguguran yang lebih tinggi.

4. Masalah Rahim atau Serviks

Kondisi rahim tertentu atau jaringan serviks yang lemah (serviks tidak kompeten) dapat meningkatkan risiko keguguran.

5. Merokok, Alkohol dan Obat-obatan Terlarang

Wanita yang merokok selama kehamilan memiliki risiko keguguran lebih besar daripada bukan perokok.

Penggunaan alkohol berat dan penggunaan obat-obatan terlarang juga meningkatkan risiko keguguran.


6. Berat Badan

Kekurangan berat badan atau kelebihan berat badan telah dikaitkan dengan peningkatan risiko keguguran.

7. Tes Prenatal Invasif

Beberapa tes genetik prenatal invasif, seperti pengambilan sampel chorionic villus dan amniocentesis, membawa sedikit risiko keguguran.

Baca Juga: Seperti Apa Bentuk Kantung Janin yang Keluar saat Keguguran?

Ciri-Ciri Darah Keguguran

Ilustrasi Ibu Hamil (Orami Photo Stock)
Foto: Ilustrasi Ibu Hamil (Orami Photo Stock)

Pendarahan yang menghasilkan darah keguguran biasanya dimulai dengan adanya bercak ringan atau bisa lebih berat tampak seperti semburan darah.

Saat serviks membesar hingga kosong, pendarahan akan terlihat dan terasa lebih banyak.

1. Durasi Terjadinya Pendarahan

Berapa banyak darah keguguran yang keluar bergantung pada berbagai keadaan, termasuk seberapa lama darah keguguran terlihat dan apakah keguguran berlangsung alami atau tidak.

Sama seperti jumlah darah yang akan dilihat, durasi keguguran akan bervariasi untuk setiap orang bahkan dari kehamilan ke kehamilan.

Dalam banyak kasus, pendarahan dapat berhenti dalam 1 hingga 2 minggu.

Dokter mungkin akan meresepkan obat misoprostol (Cytotec) untuk membantu keguguran berlangsung lebih cepat.

Setelah mengalami keguguran, jaringan dan perdarahan terberat harus dikeluarkan dalam waktu sekitar 3 sampai 5 jam.

2. Warna Darah Keguguran

Warna darah keguguran berbeda-beda dan dapat terlihat mulai dari berwarna merah muda, merah, hingga cokelat.

Darah merah adalah darah segar yang keluar dari tubuh dengan cepat.

Sebaliknya, darah cokelat adalah darah yang sudah lama berada di dalam rahim.

3. Tekstur Darah

Darah keguguran mungkin terasa lebih encer daripada darah menstruasi normal, terutama jika keguguran terjadi pada awal kehamilan.

Namun, jika keguguran terjadi pada tahap yang lebih lanjut, Moms mungkin melihat gumpalan darah atau jaringan yang keluar bersama dengan darah.

Baca Juga: Kenali 13 Ciri Rahim Bersih setelah Keguguran Tanpa Kuret

Membedakan Darah Keguguran dan Menstruasi

Darah Menstruasi (Orami Photo Stock)
Foto: Darah Menstruasi (Orami Photo Stock)

Mungkin sulit untuk membedakan darah keguguran yang sangat dini dari menstruasi yang terlambat.

Faktanya, banyak keguguran yang terjadi bahkan sebelum Moms mengetahui dirinya sedang hamil.

“Gejala keguguran bervariasi untuk setiap orang dan pendarahan tidak selalu ada.

Beberapa perempuan tidak mengalami gejala keguguran sama sekali.


Ini sering disebut ‘keguguran yang terlewat’ dan hanya terdeteksi melalui USG,” kata Jennifer Jolley, M.D., Asisten Profesor Maternal Medicine di University of Washington di Seattle melansir Parents.

Secara umum, keguguran akan menyebabkan gejala yang lebih intens dibandingkan saat menstruasi, misalnya:

  • Darah menstruasi mungkin relatif sama dari bulan ke bulan, dengan hari-hari berat dan hari-hari ringan.
  • Pendarahan pada keguguran terkadang sangat berat dan berlangsung lebih lama dari biasanya.
  • Darah keguguran juga mungkin akan terlihat seperti gumpalan besar dan jaringan yang biasanya tidak pernah dilihat selama menstruasi.
  • Kram bisa menjadi bagian dari siklus bulanan normal, tetapi saat keguguran, kram mungkin akan terasa lebih menyakitkan saat serviks membesar.
  • Warna darah selama menstruasi dapat berkisar dari merah muda hingga merah hingga cokelat. Jika Moms melihat warna yang tidak biasa, itu mungkin bisa menjadi tanda keguguran.

Baca Juga: Ini Ciri-Ciri Keguguran dan Penyebabnya, Jangan Lengah!

Kapan Harus Mencari Bantuan ke Dokter?

Ilustrasi Dokter Kandungan (Orami Photo Stock)
Foto: Ilustrasi Dokter Kandungan (Orami Photo Stock)

Segera hubungi dokter ketika Moms sedang hamil dan mengalami pendarahan.

Meskipun keguguran tidak dapat dihentikan, dokter dapat menjalankan tes untuk membantu menentukan apakah itu adalah darah keguguran atau hal yang lain.

Untuk mendiagnosis keguguran, dokter kemungkinan akan melakukan USG untuk mencari detak jantung bayi jika umur kandungan lebih dari 4 bulan.

Kemudian, dokter juga mungkin meminta tes darah untuk memeriksa kadar human chorionic gonadotropin (hcG) untuk melihat apakah naik atau turun.

Ketika keguguran dikonfirmasi, dokter mungkin menyarankan jeda waktu jika ingin hamil lagi atau menunggu keguguran berlalu secara alami yang biasanya terjadi dalam 2 minggu.

Dokter mungkin menyarankan pelebaran dan kuretase yang merupakan prosedur pembedahan untuk menghilangkan jaringan yang tersisa.

Prosedur ini dilakukan dengan bius total atau regional dan dianggap aman.

Namun, biasanya tindakan ini tidak menyebabkan komplikasi jangka panjang.

Penting juga untuk melaporkan perdarahan atau rasa sakit yang dialami selama kehamilan kepada dokter.

Dalam beberapa kasus, Moms mungkin mengalami apa yang disebut terancam keguguran atau abortus iminens

Jika begitu, mungkin ada perawatan tertentu yang dapat membantu, seperti:

  • Suplemen hormon jika perdarahan disebabkan oleh progesteron rendah.
  • Cerclage (jahitan di serviks) jika masalahnya adalah pembukaan serviks sebelum waktunya.

Setelah Keguguran, Bisakah Hamil Lagi?

Moms bisa kembali berbicara dengan dokter jika berencana untuk hamil kembali setelah keguguran.

Meskipun mungkin aman untuk mulai mencoba setelah haid normal pertama, Moms mungkin ingin menjadwalkan pemeriksaan dan tergantung pada penyebab atau jumlah keguguran yang dialami.

Penyebab keguguran sendiri tidak selalu dapat diketahui, tetapi sekitar setengah dari keguguran disebabkan oleh masalah pada kromosom bayi.

Penyebab lain yang mungkin termasuk adanya masalah rahim, ketidakseimbangan hormon, dan sebagainya.

Setelah keguguran, Moms mungkin memiliki hcG dalam darah selama 1 hingga 2 bulan yang dapat menyebabkan tes kehamilan positif yang palsu.

Dalam kebanyakan kasus, siklus menstruasi akan kembali dalam 4 hingga 6 minggu, meskipun mungkin dapat mulai berovulasi segera setelah keguguran.

Bicarakan juga dengan dokter tentang pilihan kontrasepsi jika Moms tidak ingin hamil lagi setelah keguguran.

Sebab, mengalami 1 kali keguguran tidak selalu meningkatkan peluang untuk mengalami keguguran lagi.

Jangan terlalu panik saat melihat darah keluar, segera hubungi dokter untuk mengetahui apakah itu adalah darah keguguran atau bukan.

Demikian perbedaan darah keguguran dan darah haid. Dengan begitu, Moms dapat lebih tenang dalam menyikapinya, ya!

  • https://www.parents.com/pregnancy/complications/miscarriage/miscarriage-causes-signs-and-what-to-expect/
  • https://www.healthline.com/health/pregnancy/what-does-a-miscarriage-look-like#bleeding-and-miscarriage
  • https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/getting-pregnant/in-depth/pregnancy-after-miscarriage/art-20044134
  • https://www.aafp.org/afp/2011/0701/p85.html
  • https://www.aafp.org/afp/2011/0701/p85.html
  • https://www.thewomens.org.au/health-information/pregnancy-and-birth/pregnancy-problems/early-pregnancy-problems/treating-miscarriage
  • https://www.acog.org/womens-health/faqs/early-pregnancy-loss
  • https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/9688-miscarriage
  • https://www.parents.com/pregnancy/complications/miscarriage/the-lowdown-on-bleeding-and-miscarriage/
  • https://www.verywellhealth.com/miscarriage-bleeding-5192105

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.