Mengenal Degenerasi Makula, Kondisi Hilangnya Penglihatan Mata di Usia Lanjut
Apakah Moms pernah dengar mengenai degenerasi makula?
Jika belum, mari cari tahu tentang penyakit mata yang biasanya menyerang lansia berikut ini.
Perlu Moms ketahui, makula merupakan daerah kecil yang berbentuk bulat dan terletak di bagian belakang retina mata. Makula akan terlihat dengan mudah karena bebas dari pembuluh darah retina.
"Degenerasi makula (AMD, age-related macular degeneration) adalah suatu perubahan pada makula yang terjadi pada orang-orang berusia di atas 50 tahun, tanpa sebab yang jelas," terang dr. Siti Fatimah Sah Rahmadhani, Sp.M, Dokter Spesialis Mata RS Pondok Indah – Puri Indah.
"Degenerasi makula ini tergolong suatu penyakit mata yang menyebabkan kehilangan penglihatan di bagian tengah bidang pandang," lanjutnya.
Lebih lanjut, berikut penjelasan mengenai degenerasi makula, mulai dari gejala, penyebab, dan cara mengatasinya.
Baca Juga: 7+ Cara Mengatasi Mata Lelah, Ada Ampas Kopi!
Gejala Degenerasi Makula
Foto: gejala degenerasi makula (Pexels.com)
"Pasien biasa mengeluhkan penglihatannya menurun perlahan tanpa disertai tanda-tanda peradangan (matanya terlihat tenang)," kata dr. Siti Fatimah.
Biasanya, degenerasi makula ditandai dengan:
- Distorsi penglihatan sentral, yaitu sulit melihat di bagian tengah
- Penglihatan meredup
- Gangguan penglihatan warna
- Melihat objek tidak seperti aslinya, yaitu melihat garis lurus menjadi bengkok
- Pada keadaan yang lebih parah akan terjadi kehilangan penglihatan di bagian sentral atau tengah
Baca Juga: Sindrom Penglihatan Komputer: Gejala, Penyebab, dan Cara Mencegahnya
Penyebab dan Faktor Risiko AMD
Foto: penyebab degenerasi makula (Pexels.com)
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, penyakit mata ini sering kali terjadi pada orang-orang yang lebih tua.
Melansir Web MD, kondisi ini adalah penyebab utama dari kehilangan penglihatan parah pada orang dewasa di atas 60 tahun.
Menurut dr. Siti Fatimah, kondisi degenerasi makula ini lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria.
Penyebabnya mungkin dari pengaruh gen. Jadi, jika seseorang dalam keluarga Moms mengalaminya, risiko Moms menderita AMD pun mungkin menjadi lebih tinggi.
Risiko terjadinya degenerasi makula juga dapat meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Beberapa faktor risiko yang harus diperhatikan terkait kondisi AMD, antara lain:
- Usia di atas 50 tahun
- Memiliki warna kulit putih atau yang lebih terang
- Memiliki warna mata cerah
- Pekerjaan dengan pajanan sinar ultraviolet
- Memiliki tekanan darah tinggi atau kolesterol tinggi
- Obesitas
- Makan banyak lemak jenuh
Dikutip dari The Lancet Journal, faktor risiko non-genetik utama lainnya adalah merokok dan asupan makanan yang rendah antioksidan (seng dan karotenoid).
Baca Juga: Kacamata Terapi Ampuh Kembalikan Penglihatan, Mitos atau Fakta?
Jenis atau Tahapan Degenerasi Makula
Foto: tahapan degenerasi makula (specialtyeyeinstitute.com)
"Sebagian besar jenis AMD, yaitu 90 persen adalah tipe kering atau dry AMD yang dalam waktu 10 tahun dapat menyebabkan kebutaan sebanyak 20 persen. Sebagian kecil, 10 persen dari jenis AMD adalah tipe basah atau wet AMD, 80 persen dari tipe ini akan mengalami kebutaan dalam waktu 1 tahun," kata dr. Siti Fatimah.
Berikut penjelasan lebih lengkap mengenai jenis atau tahapan dari penyakit AMD yang dikutip dari National Eye Institute:
- AMD kering
Degenerasi makula kering juga disebut dengan AMD atrofi merupakan kondisi saat makula menjadi lebih tipis seiring bertambahnya usia.
AMD kering terjadi dalam 3 tahap, yakni awal, menengah, dan akhir. Biasanya kondisi ini berkembang perlahan selama beberapa tahun.
Meski tidak ada pengobatan untuk AMD kering akhir, tetapi terdapat cara untuk memaksimalkan sisa penglihatan. Jadi, jika Moms menderita AMD kering di salah satu bagian mata, maka bagian mata lainnya bisa dilindungi sehingga penglihatannya bisa diselamatkan.
AMD kering awal tidak menimbulkan gejala apa pun.
Sementara pada AMD kering menengah, beberapa orang masih tidak memiliki gejala dan orang lain mungkin melihat gejala ringan, seperti buram ringan pada penglihatan sentral mereka atau kesulitan melihat dalam pencahayaan rendah.
Dan AMD kering akhir biasanya ditandai dengan area buram di dekat pusat penglihatan, warna yang dilihat mata terlihat kurang cerah, dan sulit melihat di tempat dengan cahaya minim.
- AMD basah
Degenerasi makula basah atau yang disebut AMD neovaskular lanjut adalah jenis AMD akhir yang kurang umum dan biasanya menyebabkan kehilangan penglihatan lebih cepat.
Setiap tahap AMD kering dapat berubah menjadi AMD basah, tetapi AMD basah selalu merupakan tahap akhir.
Kondisi ini terjadi ketika pembuluh darah abnormal tumbuh di belakang mata dan merusak makula.
Meski merupakan tahap akhir dari penyakit, tetapi AMD basah masih bisa diobati.
Penderita AMD basah biasanya ditandai dengan penglihatan pada garis lurus yang mulai terlihat bergelombang atau bengkok. Mungkin juga melihat area buram di dekat pusat penglihatan.
Seiring waktu, area buram ini mungkin menjadi lebih besar atau berubah menjadi titik kosong.
Warna yang dilihat juga mungkin tampak kurang cerah dari sebelumnya dan mungkin lebih kesulitan melihat dalam pencahayaan rendah.
Baca Juga: Ciri-ciri dan Cara Mengurangi Mata Minus
Cara Mendiagnosis AMD
Foto: diagnosa (aao.org)
Pemeriksaan mata rutin dapat melihat gejala degenerasi makula terkait usia.
Biasanya, dokter mata mencurigai penyakit AMD ketika mereka menemukan drusen atau bintik kuning kecil di bawah retina atau pigmen menggumpal.
Dokter mungkin juga meminta Moms untuk melihat kotak Amsler (Amsler Grid), pola garis lurus yang menyerupai papan catur.
Jika beberapa garis lurus mungkin tampak bergelombang bagi atau mungkin Moms memperhatikan bahwa beberapa garis menghilang, hal ini mungkin bisa menjadi tanda lain dari degenerasi makula.
Jika dokter menemukan degenerasi makula terkait usia, Moms mungkin perlu melakukan prosedur yang disebut angiografi atau OCT.
Dalam angiografi, dokter akan menyuntikkan pewarna ke pembuluh darah di lengan. Mereka kemudian mengambil foto saat pewarna mengalir melalui pembuluh darah di retina.
Jika ada pembuluh darah atau pembuluh darah baru yang mengeluarkan cairan atau darah di makula, foto akan menunjukkan lokasi dan jenisnya yang tepat.
Sementara dalam prosedur OCT, dokter dapat melihat cairan atau darah di bawah retina tanpa memberikan zat pewarna sebelumnya. Singkatnya, prosedur ini sedikit lebih canggih dari angiografi.
Oleh karena itu, penting bagi Moms untuk mengunjungi dokter mata secara teratur sehingga dapat menemukan tanda-tanda degenerasi makula sejak dini.
Perawatan sesegera mungkin dapat memperlambat kondisi atau mengurangi tingkat keparahan AMD.
Baca Juga: Penyebab dan Gejala Sakit Mata pada Anak yang Wajib Diwaspadai
Cara Mengatasi Degenerasi Makula
Foto: mengatasi kondisi degenerasi makula (Pexels.com)
"Penanganan yang utama adalah mengontrol faktor-faktor risiko seperti merokok, penyakit jantung, kegemukan, dan hiperkolesterol," jelas dr. Siti Fatimah.
Sementara itu, paparan sinar ultraviolet berlebih yang mungkin memperparah gejala dapat dikurangi dengan kacamata pelindung saat di luar ruangan.
"Pemberian vitamin C, E, beta karoten, dan lain-lain juga dapat mengurangi progresivitas AMD," tambahnya.
dr. Siti Fatimah juga melanjutkan bahwa untuk penyakit AMD tipe basah harus ditangani oleh dokter spesialis mata dengan sinar laser ataupun suntikan.
Sinar laser berenergi tinggi yang digunakan dalam perawatan dapat menghancurkan pembuluh darah abnormal yang tumbuh di mata.
Sama halnya dengan suntikan, perawatan ini juga dilakukan dengan harapan bisa menghancurkan pembuluh darah abnormal.
Obat yang disuntikkan merupakan obat peka cahaya verteporfin. Usai obat disuntikkan, dokter kemudian akan menyorotkan laser ke mata sehingga bisa memicu obat merusak pembuluh darah tersebut.
Itu dia penjelasan mengenai penyakit AMD yang sering kali dialami oleh orang-orang lanjut usia.
Semoga informasinya bermanfaat ya, Moms.
- https://www.nei.nih.gov/learn-about-eye-health/eye-conditions-and-diseases/age-related-macular-degeneration
- https://www.webmd.com/eye-health/macular-degeneration/age-related-macular-degeneration-overview
- https://www.thelancet.com/journals/lancet/article/PIIS0140-6736(18)31550-2/fulltext
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.