Diare, Penyakit yang Paling Umum Menyerang Pencernaan
Diare adalah salah satu penyakit yang sering terjadi dan tidak memandang usia. Baik itu pada bayi, anak-anak, remaja, dan dewasa, dapat terserang diare.
Disebut sebagai diare bila tinja encer dan berair, serta membuat orang sering ke kamar mandi. Diare dapat berlangsung selama beberapa hari saja, dan ada juga yang sampai berminggu-minggu.
Mengutip Hopkins Medicine, berdasarkan jangka waktunya, ada dua jenis diare: yaitu diare jangka pendek dan jangka panjang.
Diare jangka pendek berlangsung 1-2 hari dan sembuh. Ini mungkin disebabkan oleh makanan atau air yang tidak higienis karena infeksi bakteri, atau karena sakit oleh virus.
Sementara, diare jangka panjang/kronis berlangsung beberapa minggu. Bisa disebabkan masalah kesehatan lain seperti sindrom iritasi usus, penyakit usus, atau infeksi seperti parasit.
Ketahui lebih lanjut informasi tentang penyebab, gejala, jenis-jenis diare, pengobatan, dan pencegahan diare berikut ini.
Penyebab Diare
Foto: verywellhealth.com
Seseorang yang menderita diare dapat disebabkan oleh banyak hal, termasuk beberapa penyebab diare berikut ini:
- Infeksi bakteri
- Virus
- Kesulitan mencerna hal-hal tertentu (intoleransi makanan)
- Alergi makanan (seperti penyakit celiac, alergi gluten)
- Parasit yang masuk ke dalam tubuh melalui makanan atau air
- Reaksi terhadap obat-obatan
- Penyakit usus
- Masalah dengan cara kerja perut dan usus (gangguan usus fungsional), seperti sindrom iritasi usus
- Hasil operasi pada perut atau kandung empedu
- Penggunaan antibiotik
- Kondisi metabolik seperti masalah tiroid
- Alasan lain yang kurang umum seperti kerusakan akibat perawatan radiasi atau tumor
Umumnya, banyak orang terkena diare karena mengonsumsi makanan atau air yang tidak higienis dan mengandung bakteri, parasit, dan bahkan keracunan makanan.
Baca Juga: Mengenal Diare Persisten, Diare yang Dapat Mengancam Jiwa
Gejala Diare
Foto: whattoexpect.com
Melansir National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, gejala utama diare adalah buang air besar yang encer tiga kali atau lebih dalam sehari.
Penderita diare mungkin juga memiliki satu atau lebih dari gejala berikut:
- Kebutuhan mendesak untuk menggunakan kamar mandi
- Kram
- Hilangnya kendali pergerakan usus
- Mual
- Sakit perut
Orang dengan diare yang disebabkan oleh infeksi mungkin juga memiliki satu atau lebih dari gejala berikut:
- Darah pada tinja
- Demam dan kedinginan
- Pusing
- Muntah
Karena cairan pada tubuh yang terbuang dalam jumlah besar, orang yang menderita diare dapat menyebabkan dehidrasi dan malabsorpsi.
Jenis-jenis Diare
Foto: webmd.com
Diare ternyata memiliki ragam jenis dengan rentang waktu yang berbeda-beda. Berikut ini beberapa tipe diare yang dapat menyerang.
1. Diare Akut
Jenis diare akut ini merupakan yang paling umum terjadi. Diare ini disebabkan oleh virus dan berlangsung lama sekitar hampir 2 minggu.
Penyebab lain dari diare akut biasanya disebabkan oleh parasit yang terdapat dalam makanan maupun air yang terkontaminasi.
2. Diare Kronis
Jenis diare kronis yang dapat disebabkan oleh sejumlah hal seperti infeksi, terlalu banyak air yang diserap ke dalam usus, maupun radang usus.
Tak hanya itu, diare kronis juga bisa terjadi karena aliran darah yang berkurang ke usus, terapi kanker tertentu seperti radiasi hingga obat-obatan seperti antibiotik.
Diare kronis dapat terjadi selama empat minggu.
3. Diare Osmotik
Mungkin jenis diare ini agak jarang Moms dengar. Jenis diare ini terjadi ketika terlalu banyak air di dalam perut.
Hal ini disebabkan karena ada sesuatu dalam perut Moms yang tak dapat diserap dengan baik.
Penyebab lainnya adalah ketika seseornag memiliki intoleransi laktosa yang mana sebaiknya menghindari produk susu atau mengurangi pemanis.
4. Diare Sekretori
Meskipun agak mirip dengan diare osmotik, bagi penderita diare sekretori tak cukup hanya dengan menghindari produk susu dan gula saja.
Karena sebagian besar yang mengalami diare ini, ada yang memilih untuk sampai benar-benar menghindari makanan.
5. Diare Eksudatif
Untuk diare yang satu ini biasanya berhubungan dengan penyakit radang usus besar seperti penyakit Crohn atau kolitis ulserativa.
Diare ini juga dapat disebabkan oleh bakteri E. coli namun kembali lagi pada setiap orang kondisinya berbeda-beda.
Sebagian ada yang mengonsumsi obat steroid atau imunosupresan untuk mengatasinya.
Baca Juga: Mengenal Gastroenteritis pada Anak, Penyakit Diare Akut yang Berbahaya
Diagnosis Diare
Foto: shutterstock.com
Dokter akan bertanya tentang riwayat kesehatan, meninjau obat-obatan yang dikonsumsi, melakukan pemeriksaan fisik, dan menjadwalkan tes untuk menentukan penyebab diare.
Berikut ini jenis-jenis diagnosis diare yang dapat dilakukan, mengutip Mayo Clinic.
- Tes darah. Tes hitung darah lengkap dapat membantu menunjukkan apa yang menyebabkan diare.
- Tes tinja. Dokter mungkin merekomendasikan tes tinja untuk melihat apakah bakteri atau parasit menyebabkan diare.
- Sigmoidoskopi fleksibel atau kolonoskopi. Cara ini dengan menggunakan tabung tipis yang dimasukkan ke dalam rektum. Sigmoidoskopi fleksibel dapat melihat usus besar bagian bawah, sedangkan kolonoskopi dapat melihat seluruh usus besar.
Pengobatan Diare
Foto: facingourrisk.org
Menurut jurnal dari American Academy of Family Physicians, ada beberapa jenis pengobatan untuk menyembuhkan diare, yaitu:
1. Terapi Rehidrasi
Terapi rehidrasi merupakan langkah pertama untuk mengobati diare akut karena defisit cairan. Konsumsi larutan rehidrasi oral yang harus mengandung campuran garam dan glukosa dengan air.
Jika rehidrasi oral tidak memungkinkan, rehidrasi intravena mungkin diperlukan.
2. Antibiotik
Antibiotik dapat membantu mengobati diare yang disebabkan oleh bakteri atau parasit. Jika diare disebabkan virus, antibiotik tidak akan membantu.
3. Mengobati Kondisi
Jika diare disebabkan oleh kondisi yang lebih serius, seperti penyakit radang usus, dokter akan berusaha mengendalikan kondisi itu.
Moms mungkin dirujuk ke spesialis, seperti ahli gastroenterologi, yang dapat menyusun rencana perawatan untuk diare karena kondisi ini.
Baca Juga: Mengatasi Diare Selama Kehamilan
Pencegahan Diare
Foto: girlsgonestrong.com
Moms dapat mencegah beberapa jenis diare tertentu, seperti yang disebabkan oleh faktor-faktor di atas tersebut. Memiliki kebiasaan yang sehat dapat mencegah diare yang disebabkan oleh bakteri atau virus.
Berkut ini beberapa pencegahan diare yang dapat dilakukan:
- Cuci tangan sesering mungkin
- Gunakan pembersih berbasis alkohol
- Makanlah makanan yang telah dibersihkan dan dimasak dengan cara yang aman
- Tidak mengonsumsi makanan atau minuman apa pun yang mungkin telah terinfeksi bakteri atau virus
- Tidak minum susu atau produk susu yang belum melalui proses pasteurisasi
- Tidak makan buah dan sayuran mentah kecuali jika mencuci dan mengupas sendiri
- Pastikan semua daging dan ikan telah dimasak setidaknya sampai tingkat kematangan menengah
- Pastikan daging dan kerang seperti udang, kepiting, dan kerang panas saat dihidangkan
Itu dia Moms penjelasan tentang penyebab, gejala, jenis-jenis, diagnosa, pengobatan dan pencegahan diare yang patut diketahui untuk mengurangi risiko terkena diare.
(AP/DIN)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.