Mengenal Disgrafia, Gangguan Belajar yang Membuat Anak Sulit Menulis
Moms mungkin sudah pernah mendengar tentang disleksia dan diskalkulia, tapi bagaimana dengan disgrafia pada anak?
Berbeda dengan disleksia yang berhubungan dengan kemampuan membaca dan diskalkulia yang berkaitan dengan kemampuan membaca angka, disgrafia adalah gangguan belajar anak yang berkaitan dengan ekspresi melalui tulisan.
Mari kita kenali lebih lanjut tentang disgrafia, gangguan belajar yang membuat anak sulit menulis.
1. Memahami Disgrafia
foto : pinterest.com
Menurut The Dyslexia-SPELD Foundation, karakteristik utama anak penderita disgrafia adalah kesulitan dalam menerjemahkan ucapan lisan menjadi tulisan.
Disgrafia berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata 'dys' yang berarti terganggu dan 'graphia' yang berarti menulis kata dengan tangan.
Walau terlihat sepele, menulis itu sebenarnya membutuhkan kemampuan motorik, memproses informasi, serta mengatur dan mengekspresikan ide.
Nah, anak dengan disgrafia sesungguhnya memiliki gangguan neurologis yang membuatnya sulit menggenggam dan menggerakkan alat tulis untuk merangkai kalimat atau membuat tulisan dengan benar.
Meski begitu, tidak semua anak yang tulisannya jelek atau lama bisa menulis berarti memiliki kondisi disgrafia ya, Moms. Bisa saja dia masih dalam masa perkembangan kemampuan motorik dan proses olah bahasa yang baik.
Baca Juga: Yuk Coba! Ini 7 Cara Membantu Anak Disgrafia Belajar Di Rumah
2. Tipe Disgrafia
foto : parenting.com
Moms, ternyata gangguan belajar anak ini bisa dikelompokkan kedalam beberapa tipe sesuai gejala dan dampaknya. S
etiap tipe disgrafia memiliki karakter yang berbeda dan perlu ditangani dengan cara yang berbeda pula.
Nah, berikut adalah beberapa tipe disgrafia pada anak yang perlu Moms tahu:
- Disgrafia Disleksik
Gangguan belajar anak ini mempengaruhi kemampuan anak dalam menulis kata serta mengeja secara lisan maupun tulisan.
Untungnya, tipe disgrafia pada anak ini tidak mempengaruhi kemampuannya dalam meniru bentuk atau menggambar.
- Disgrafia Motorik
Anak dengan kondisi motor disgrafia mengalami gangguan motorik yang mempengaruhi kemampuannya dalam menggambar dan meniru bentuk, tapi masih cukup baik dalam mengeja kata.
- Disgrafia Spasial
Tipe disgrafia pada anak yang terakhir ini berhubungan dengan ketidakmampuan dalam memahami ruang. Walau dapat mengeja dengan baik, tulisan dan gambar anak sulit untuk dibaca dan dipahami.
Baca Juga: Tingkatkan Kemampuan Menulis Anak dengan 5 Aktivitas Ini
3. Tanda Disgrafia Pada Anak
foto : understood.org
Walau ada beberapa tipe disgrafia pada anak, umumnya terdapat gejala yang sama, seperti:
- Secara umum tulisan sulit terbaca, karena tidak konsisten dalam penulisan. Misalnya karena penggunaan huruf besar dan kecil yang tidak beraturan atau ukuran dan bentuk huruf yang tidak seragam.
- Sering lupa menulis huruf dalam kata atau kata dalam kalimat.
- Dari hasil tulisan, posisi huruf terlihat acak dan spasi antar huruf maupun kata tidak seragam.
- Cara menggenggam alat tulis yang terlihat kaku dan tidak normal.
- Posisi pergelangan tangan, tubuh, dan kertas yang aneh saat menulis.
- Berbicara sendiri saat menulis.
- Ada perbedaan besar antara apa yang diungkapkan secara lisan dengan ekspresi melalui tulisan.
- Kesulitan menuangkan pikiran secara teratur dalam bentuk tulisan.
Baca Juga: Apa Manfaat Balita Belajar Bermain Alat Musik Sejak Dini?
4. Mengatasi Disgrafia
foto : smarthealthchilren.com
Bila Moms melihat berbagai tanda gangguan belajar anak seperti di atas, sebaiknya segera bawa Si Kecil ke dokter anak untuk dilakukan evaluasi dan terapi yang sesuai.
Semakin cepat disgrafia pada anak diatasi, semakin besar pula peluangnya untuk dapat menulis dengan normal.
Sebaiknya Moms juga berdiskusi tentang kondisi disgrafia dengan psikolog dan guru di sekolah, agar bisa dicarikan solusi untuk metode belajar yang tidak mengganggu kemajuan belajar anak.
Tenang Moms, disgrafia pada anak bukanlah akhir dari segalanya. Selama diberikan dukungan penuh, anak dengan disgrafia masih bisa belajar seperti biasa.
(WA)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.