3 Fakta Gigi Pertama Bayi yang Harus Moms Tahu
Masa tumbuh gigi adalah salah satu fase yang akan dilewati semua bayi. Namun Moms harus bersabar, karena fase ini biasanya dapat menimbulkan ketidaknyamanan, air mata, dan bahkan malam yang penuh dengan drama hingga menyebabkan Moms dan Si Kecil susah tidur.
Donald L. Chi, D.D.S., Ph.D., penerima penghargaan Pediatric Dentist of the Year dari American Academy of Pediatric Dentistry (AAPD) pada 2018 mengatakan, hal pertama yang harus dilakukan saat gigi pertama bayi tumbuh adalah mengunjungi dokter gigi.
"Semua bayi harus melakukan kunjungan pertama mereka ke dokter gigi saat gigi pertama muncul, yaitu sekitar usia 6 bulan atau paling lambat sebelum ulang tahun pertama mereka," kata dia.
Baca Juga: Kenapa Bayi Belum Tumbuh Gigi di Usia 1 Tahun?
Fakta Gigi Pertama Bayi
Selain mengamati waktu munculnya gigi pertama bayi, Moms juga harus memperhatikan beberapa hal di bawah ini agar bisa melewati fase tumbuh gigi Si Kecil dengan baik. Yuk simak dulu fakta gigi pertama di bawah ini.
1. Munculnya Gigi Pertama Bervariatif
Foto: istockphoto.com
Banyak yang menganggap bahwa gigi pertama bayi akan muncul saat berusia 4 hingga 8 bulan. Tapi jangan panik jika Si Kecil belum tumbuh gigi pada saat itu Moms. Ada banyak hal yang bisa mempengaruhinya.
Bisa jadi faktor genetik yang diturunkan dari Moms atau Dads ikut mempengaruhi. Bayi yang lahir prematur atau dengan berat badan lahir rendah juga dapat terlambat memiliki gigi pertama.
"Gigi tengah bagian depan lebih dulu. Lalu gigi molar pertama, gigi taring, dan akhirnya gigi molar kedua di bagian paling belakang mulut,” jelas Donald.
Rata-rata, bayi memiliki 4 gigi pada 11 bulan, 8 gigi pada 15 bulan, 12 gigi pada 19 bulan, 16 gigi pada 23 bulan dan kebanyakan anak-anak akan memiliki semua gigi bayinya pada usia 3 tahun.
Baca Juga: 4 Fakta Tentang Tumbuh Gigi Pada Bayi, Moms Sudah Tahu?
2. Biasanya Membuat Bayi Tidak Nyaman
Foto: info.sacaleches.cl
Fase tumbuhnya gigi pertama bayi juga berbeda. Ada Moms yang bahkan tidak mengetahui kapan gigi pertama bayi muncul, ada juga yang ikut merasakan ketidaknyamanan pada bayi saat fase tersebut.
Bayi mungkin menunjukkan tanda-tanda ketidaknyamanan di daerah gigi pertamanya tumbuh.
Tandanya bisa berupa gusi terlihat bengkak dan lunak, lebih rewel, dan mengeluarkan air liur lebih banyak dari biasanya. Bahkan ada juga yang sampai demam.
Namun menurut sebuah studi pada tahun 2016 di Pediatrics, bayi dikatakan demam saat suhu badannya di atas 38 derajat. Dan biasanya tidak terkait dengan tumbuh gigi, malah bisa jadi merupakan tanda penyakit atau infeksi.
“Beberapa orang percaya bahwa tumbuh gigi menyebabkan masalah kesehatan seperti pilek, demam, pilek, dan sakit telinga, tetapi ini adalah mitos. Pilek dan penyakit ringan yang terjadi selama periode kehidupan bayi ini tidak ada hubungannya dengan tumbuh gigi," jelasnya.
Moms dapat membantu meredakan gejalanya dengan memberikan pijitan ringan di sekitar gusi bayi menggunakan lap hangat. Memberikan teether bersih, lap bersih yang dingin atau basah, atau biskuit juga bisa membuatnya tidak fokus pada rasa sakitnya.
Baca Juga: Bayi Tumbuh Gigi atau Sakit? Ini Cara Membedakannya
3. Mulai Gunakan Flouride
Foto: pregnancyandbaby.com
Setelah gigi pertama bayi muncul, hal yang harus dilakukan adalah melindunginya agar tetap sehat. Salah satunya dengan menyikat giginya dengan sikat gigi berbulu halus dan menggunakan pasta gigi berflouride.
Moms harus menyikatnya minimal dua kali sehari dengan pasta gigi seukuran sebutir beras.
Begitu menginjak usia 3 tahun, American Academy of Pediatrics (AAP), American Dental Association (ADA), dan American Academy of Pediatric Dentistry (AAPD) merekomendasikan agar pasta gigi berfluoride seukuran kacang polong digunakan saat menyikat gigi.
Saat ini biasanya Si Kecil sudah bisa berkumur dan memuntahkan pasta gigi berlebih.
Meski terlihat sepele, beberapa fakta gigi pertama bayi di atas tentunya akan membuat Moms waspada serta tidak terlalu tegang saat membersamai Si Kecil melewati fase tersebut.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.