Gejala dan Dampak Malaria pada Ibu Hamil, Waspadai!
Dampak malaria pada ibu hamil bisa membahayakan Moms dan juga calon bayi.
Jadi, harus ada penjagaan ekstra terhadap Moms agar tidak tidak terkena malaria ketika sedang hamil.
Ketahui dampak malaria pada ibu hamil di sini. Tapi sebelumnya, ketahui dulu apa itu malaria, yuk!
Baca Juga: 17 Manfaat Lidah Buaya untuk Ibu Hamil dan Bayi, Bantu Atasi Morning Sickness!
Malaria pada Ibu Hamil
Sebelum kita mengetahui dampak malaria pada ibu hamil, sebaiknya kita ketahui dulu apa itu malaria, Moms!
Dilansir dalam sebuah jurnal berjudul Malaria pada Masa Kehamilan, Malaria merupakan penyakit tropis yang disebabkan oleh parasit Plasmodium dan disebarkan melalui gigitan nyamuk.
Dilansir dari Mayo Clinic, penyakit ini tidak umum terjadi di tempat yang memiliki temperatur rendah. Malaria seringkali dijumpai di negara yang tropis dan subtropis.
World Health Organization (WHO) sudah berusaha untuk mengurangi kasus malaria. Organisasi kesehatan dunia itu menyebarkan kelambu tidur untuk melindungi manusia dari gigitan nyamuk saat tidur.
Baca Juga: 9+ Manfaat dan Risiko Konsumsi Gurita untuk Ibu Hamil, Wajib Tahu!
Peneliti di seluruh dunia pun kini sedang bekerja untuk mengembangkan vaksin guna mencegah penyebaran penyakit malaria.
Penyakit ini dapat menyerang semua individu tanpa membedakan umur dan jenis kelamin dan tidak terkecuali wanita hamil.
Wanita hamil termasuk golongan yang rentan untuk terkena malaria sehubungan dengan penurunan imunitas di masa kehamilan.
Mengenai malaria pada ibu hamil, dr. Grace Valentine, Sp.OG, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan yang berpraktek di RS Pondok Indah - Pondok Indah pun menjelaskan lebih rinci.
Ibu hamil yang tinggal di daerah endemis atau akan mengunjungi daerah endemis malaria, dianjurkan untuk tidur di dalam kelambu berinsektisida dan mengonsumsi obat antimalaria intermiten selama kehamilan.
Baca Juga: Pendarahan Saat Hamil, Cari Tahu Penyebab dan Cara Mengatasinya
Gejala Malaria
Ada beberapa gejala malaria yang patut untuk diketahui. Meski bisa dibilang seperti penyakit biasa, namun gejala malaria memiliki ciri khas tersendiri.
Mengenai gejala Malaria Centers for Disease Control and Prevention memberikan informasi yang lengkap.
Ini dia gejala malaria yang bisa saja dialami oleh penderita:
- Demam
- Menggigil kedinginan
- Bersin-bersin
- Sakit kepala
- Mual dan muntah
- Diare
- Kurang sel darah merah dalam tubuh
- Penyakit kuning (tidak selalu)
Baca Juga: Bagaimana Cara Menghitung Usia Kehamilan? Yuk Simak Penjelasannya!
Penyebaran Penyakit Malaria
Penyebaran penyakit malaria tidak langsung tiba-tiba. Ada tahapan yang dijalani hingga akhirnya memiliki dampak di tubuh kita.
Siklus penyebaran penyakit malaria:
- Nyamuk menggigit tubuh
- Parasit nyamuk berpindah ke tubuh manusia
- Parasit menginfeksi hati
- Parasit tinggal di dalam hati bahkan bisa sampai 1 tahun
- Parasit masuk ke aliran darah
- Gejala malaria timbul
- Tubuh terinfeksi parasit malaria
Baca Juga: Mengenal Tokophobia, Ketakutan Berlebih terhadap Hamil dan Melahirkan
Dampak Malaria pada Ibu Hamil
Dampak malaria pada ibu hamil pun perlu untuk diketahui.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, dampak malaria pada ibu hamil bisa sangat membahayakan ibu dan anak.
Dampak malaria pada ibu hamil adalah:
- Mengganggu fungsi plasenta
- Komplikasi pada janin
- Pertumbuhan janin terhambat
- Berat lahir bayi rendah
- Persalinan prematur
- Anemia janin
- Kematian calon bayi dalam kandungan
- Kematian ibu
Baca Juga: Demam Kelenjar pada Anak: Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya
Dampak malaria pada ibu hamil tak sampai sana. Terdapat beberapa komplikasi yang perlu diwaspadai.
Ini dia komplikasi dampak malaria pada ibu hamil:
- Demam
- Hipoglikemia
- Malaria serebral
- Edema paru
- Sepsis
- Malaria bawaan
Hasil penelitian WHO pada tahun 2005 di Lampung menunjukkan angka kejadian malaria pada ibu hamil sebanyak 14%.
Sementara itu data dari rumah sakit di Timika Papua tahun 2004-2006 menunjukkan bahwa pada kelompok ibu melahirkan, 16,8% di antaranya menderita malaria.
Baca Juga: Penyebab dan Gejala DBD (Demam Berdarah Dengue), Wajib Diwaspadai!
Cara Mencegah dan Pengobatan Malaria pada Ibu Hamil
Ada berbagai macam cara untuk mencegah dan menanggulangi dampak malaria pada ibu hamil.
Moms perlu mengetahui caranya agar terhindar dan juga bisa sembuh dari malaria selama masa kehamilan.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pun memberikan beberapa cara agar Moms terhindar dari serangan malaria.
Baca Juga: Benarkah Berkeringat Merupakan Ciri-ciri Demam akan Sembuh? Ini Penjelasannya
Untuk mencegah dan menanggulangi malaria pada ibu hamil, diperlukan integrasi program ANC dalam upaya-upaya:
- Pencegahan dan pengobatan malaria yang memadai pada ibu hamil diawali dengan kegiatan pendataan ibu hamil dalam Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K).
- Penggunaan kelambu berinsektisida bagi ibu hamil/pasca melahirkan dan bayinya. Kelambu diberikan pada saat ibu hamil melakukan pemeriksaan kehamilannya pada triwulan pertama (K1 murni).
- Kemudahan akses pelayanan kesehatan yang cepat untuk diagnosis dan pengobatan malaria.
- Tanggap darurat terhadap kejadian luar biasa dan kegawatdaruratan akibat malaria.
- Peran serta aktif keluarga dan masyarakat dalam pencegahan malaria pada ibu hamil dan bayi
- Pemberian vaksin malaria sebagai bentuk pencegahan
World Health Organization merekomendasikan penggunaan vaksin secara luas sejak bulan Oktoberi 2021.
Penggunaan vaksin ini pun juga sangat direkomendasikan untuk diberikan pada anak-anak yang tinggal di daerah dengan kasus penularan malaria P. falciparum dalam intensitas tinggi.
Vaksin terbukti secara signifikan mengurangi penyakit, dan mencegah perburukan gejala yang menyebabkan kematian pada anak-anak.
Baca Juga: Selain Demam, Sesak Napas, dan Diare, Ini Gejala COVID-19 Lain yang Tidak Biasa!
Mengenai pengobatan malaria pada ibu hamil, dr. Grace menganjurkan untuk dirawat agar dilakukan pengobatan dengan obat antimalaria dan pengobatan dukungan lainnya, serta pengawasan pada kondisi janin.
Setiap bayi yang baru lahir dari ibu yang pernah mengalami malaria pada kehamilan baiknya dilakukan pemeriksaan darah saat lahir untuk memastikan ada tidaknya malaria pada bayi yang diturunkan melalui infeksi vertikal melalui plasenta.
Nah, itu dia Moms dampak malaria pada ibu hamil lengkap dengan cara pencegahan dan pengobatannya. Yuk, cek ke dokter ketika merasakan gejala di atas!
- http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/125
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/malaria/symptoms-causes/syc-20351184
- https://www.cdc.gov/malaria/about/faqs.html#diagnosis
- https://kesmas.kemkes.go.id/konten/133/0/081512-ayo-lindungi-ibu-hamil-dari-malaria
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.